Pengarang: Christian Simamora
Penerbit: GagasMedia
Tahun Terbit: 2012
Halaman: 512
Harga: Rp. 57.000 (Disc 15% di bukabuku.com jadi Rp. 48.450)
ADA YANG SALAH DENGAN KITA
Teresia alias Tere adalah seorang Senior Fashion Editor majalah mode Mascara yang fashionable, supel, tapi bisa berubah jadi cranky banget kalau berhadapan dengan Jethro Liem, alias Jet, fotografer di perusahaan yang sama. Entah gimana awal mulanya, Tere dan Jet itu kayak Tom and Jerry, Itchy and Scratchy, Donal dan Kiki dan Koko, pokoknya musuh bebuyutan yang setiap ketemu bawaannya berantem mulut terus. Di mata cewek-cewek lain, Jet adalah cowok yang baik dan bisa bikin klepek-klepek saking seksinya, tapi buat Tere... "cuih!"
Keadaan mulai berubah ketika Jet--yang ketimbang sebel sama Tere sebenernya sih cuma demen aja godain Tere--nggak sengaja tahu kalau Tere sebenarnya adalah "perempuan lain" bagi pacarnya, Indra. Jet sendiri sebenarnya berada di posisi yang nggak jauh beda dari Tere, malah lebih parah. Jet adalah simpanan dari seorang wanita bersuami, Nadine Sasongko, yang suaminya sedang sakit kanker di Singapura. Bahkan apartemen yang selama ini ditinggali Jet adalah milik Nadine. Lewat suatu insiden di lift kantor yang macet, Jet malah mencium Tere. Sejak saat itu, timbul perasaan lain di hati keduanya.
Setelah melalui fase menyangkal perasaan dengan berantem-berantem, taruhan, dan usaha manas-manasin nggak penting di pesta seorang model terkenal, Tere dan Jet pun akhirnya pacaran. Tere, yang mulai mencintai Jet, bertekad untuk berhenti menjadi wanita kedua dan menjadi wanita satu-satunya untuk Jet. Namun, apakah Jet punya pikiran yang sama dengan Tere? Bagaimana hubungannya dengan Nadine yang selama ini sudah memenuhi kebutuhannya dan mungkin suatu saat akan kembali untuk menagih hutang-hutang Jet?
Saya tipe orang yang tidak pernah membenarkan yang namanya menyeleweng karena alasan apapun. Buat saya, menyeleweng dari pacar atau tunangan adalah bentuk ketidaksiapan dan kepengecutan seseorang untuk berkomitmen dan bertanggung jawab. Buat saya, dalam satu hubungan ya harus ada dua orang, dan kalau yang satu sudah tidak bisa setia, lebih baik putuskan saja dulu pasangannya baru cari yang lain. Dan buat saya, orang ketiga yang merusak hubungan orang lain adalah orang yang entah lemat hatinya atau jahat banget. Hanya ada dua itu. Mungkin saya terlalu polos dan terlalu memandang dunia secara hitam-putih, tapi yaa.. begitulah. Oleh karena itu, tokoh Tere dan Jet, bersama Indra dan Nadine, pada dasarnya bukanlah tipe tokoh yang bisa memancing simpati saya. Dan memang, dari awal sampai akhir cerita, saya sulit bersimpati pada keempat tokoh tersebut.
Namun, dengan tokoh yang saya tidak jatuh simpati, apakah saya masih dapat menikmati cerita ini? Tentu saja, karena ternyata cukup banyak hal yang saya bisa pelajari dari kisah Tere dan Jet.
Mungkin ketika menulis cerita ini, Christian Simamora hanya bermaksud untuk membuat cerita yang menghibur dengan genre romance dewasa, yang masih jarang ditemui di Indonesia. Namun, sebagai pembaca, saya melihatnya dengan lebih dalam, tentang bagaimana sebenarnya emosi seorang orang ketiga. Kebanyakan orang mungkin akan seperti saya yang menilai orang ketiga secara instan sebagai orang yang bersalah, perusak hubungan orang lain. Namun, novel ini menggambarkan sosok Tere dan Jet sebagai sosok yang manusiawi; yang walau telah memilih secara sadar untuk menjadi orang ketiga, tetap mendambakan suatu hari dapat menjadi orang kedua--tentu tanpa kehadiran orang ketiga lain :) Ada rasa terancam, ada rasa rendah diri, ada rasa tidak puas, namun tidak berani mengambil keputusan dan melangkah maju. Pertemuan Tere dan Jet membuat keduanya menyadari bahwa ternyata kesempatan untuk "menaikkan posisi" mereka dari orang ketiga menjadi orang kedua ternyata terbuka, walau hal ini berarti mereka harus meninggalkan pasangan masing-masing. Ada komitmen yang harus mereka ambil dengan berani dan secara total meninggalkan masa lalu mereka untuk memulai yang baru. Tindakan mereka sebelumnya memang masih tidak bisa dibenarkan untuk saya, namun semua orang bisa berubah, kan? Dan selama mereka berkomitmen untuk berubah, itulah yang terpenting.
Dibungkus dalam plot cerita yang menghibur, tuturan yang lincah dan nyablak, dan tokoh-tokoh yang ekspresif khas Christian Simamora, novel ini cukup page-turning dan tidak akan butuh waktu lama untuk menuntaskannya walau bukunya lebih tebal. Sungguh oke sebagai pilihan bacaan bagi orang-orang yang sudah dewasa. Ya, harus sudah cukup umur untuk membaca novel ini. Bukan hanya karena banyaknya adegan hot yang ditulis cukup deskriptif, tapi juga karena gambaran gaya hidup yang cukup bebas yang dijalani para tokohnya.
Iya bener, kadang orang cuma bisa ngejudge dari sudut pandang dianya aja, tapi harusnya kita nyoba dari sudut pandang orang lain juga, karena rasanya beda. kayak orang ketiga di cerita itu. Tapi kita juga gak bisa nutup kalau tindakan itu memang salah.
BalasHapusSaya suka Jethro, namanya unik.