Judul: Cincin Separuh Hati
Pengarang: Netty Virgiantini
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (Lini Amore)
Tahun Terbit: 2015
Halaman: 277
Harga: Rp. 58.000
Nilam cemas. Sebentar lagi ia akan reuni SMA. Acara yang seru, pastinya, seandainya saja Nilam tidak masih melajang di usia 35 tahun. Nilam membayangkan, pasti ia akan menjadi bulan-bulanan teman-temannya. Maka, ia pun nekat: meminjam cincin dari mantan pacar sepupu iparnya dan mengaku kalau ia sudah bertunangan. Cincin berbentuk separuh hati, dengan separuhnya lagi berada di cincin milik mantan pacar Kanti, sepupu iparnya.
Nama mantan pacar Kanti adalah Aryobimo. Maka, Nilam pun mengaku telah bertunangan dengan lelaki bernama Aryobimo. Siapa sangka, kemunculan Nilam dan kabar pertunangannya di reuni menyebabkan teman SMA-nya, Arum menjadi penasaran. Ia terus bertanya ke Nilam mengenai tunangan Nilam itu. Nilam sebal. Namun, kesebalannya itu menjadi jelas ketika berikutnya, lelaki bernama Aryobimo, yang ternyata suami Arum, datang ke kantor Nilam untuk meminta pertanggungjawaban Nilam. Karena pengakuan Nilam, Aryobimo kini digugat cerai oleh Arum, yang merasa dikhianati suaminya itu.
Kebohongan yang tadinya Nilam anggap sepele kini berbuntut panjang. Bagaimana kelanjutan kisah Nilam?
Secara alur, Cincin Separuh Hati jauh lebih masuk akal ketimbang Jodoh Terakhir. Konfliknya pun berlapis dan latar belakang para tokohnya dibahas dengan baik. Itu sebabnya saya menyukai novel ini. Aryobimo, si "korban" dalam penipuan Nilam, ternyata merupakan orang yang punya masa lalu rumit, tapi tidak membuatnya menjadi pahit. Saya suka dengan sifatnya yang terbuka--walau entah kenapa membayangkan dia berkumis membuat saya agak mengernyit. Hehe. Selain itu, adik Nilam, Nando, juga merupakan karakter yang menyenangkan. Ia tidak mudah putus asa dan juga tegas, tapi bisa menyayangi kakak perempuannya yang keras kepala. Setting Solo dan keseharian orang-orangnya juga buat saya juara. Kehidupan sehari-hari Nilam terasa begitu familier dan kehadiran orang-orang di sekelilingnya sungguh menghangatkan suasana.
Sayangnya, satu yang membuat saya cukup sebal ketika membaca buku ini adalah karakter Nilam. Nilam ini... Serius deh, sifatnya itu aneh banget. Nih saya coba gambarkan:
- Hidupnya kontradiktif banget. Dia bilang dia nggak mau menikah, yang berarti dia melajang karena pilihan. Kenapa dia ketakutan banget ditanya-tanya orang sampai-sampai mengaku punya tunangan segala? Kalau memang dia mantap tidak ingin menikah, jawab saja begitu. Tidak perlu menjelaskan alasannya, karena biasanya orang yang bertanya juga hanya basa-basi, tidak berminat tahu lebih banyak soal pemikiran atau cerita hidup kita. Beda kasus kalau Nilam itu sebenarnya sudah ngebet banget menikah tapi tak pernah ketemu pasangan yang cocok. Itu kan bagai luka disiram cuka.
- Nilam ini kalau berbohong kurang pintar. Kenapa juga si Nilam mau memakai cincin tunangan yang bentuknya unik seperti itu? Cincin tunangan bentuk separuh hati. Coba deh, berapa banyak sih orang di dunia yang punya cincin seperti itu? Kenapa nggak dia bilang ke Kanti, "aku pinjem cincin yang polos aja deh" atau "nanti aku beli cincin di pasar." Ya bener kan, dia kena batunya sendiri jadinya?
- Nilam ini sifatnya panasan dan cenderung lupa diri kalau sudah emosi. Beberapa kali saya geleng-geleng kepala dengan spontanitasnya. Tapi, yang paling bikin geleng-geleng tentu di adegan akhir yang... sayangnya saya nggak bisa kasih tahu. Hehe.
Untungnya, saya bukan tipe pembaca yang begitu nggak suka dengan tokoh utamanya saya lantas ilfil dengan ceritanya. Saya masih bisa menuntaskan buku ini dengan waktu yang relatif cepat. Dan memang, ternyata masa lalu sangat berperan membentuk siapa diri kita saat ini. Hati-hati, jangan sampai masa lalu mengendalikan kita seperti apa yang terjadi pada Nilam!
-----------------------------
AYO TEBAK SANTA!!
Pertama, saya mau mengucapkan terima kasih banyak pada Santa yang sudah memilih buku ini untuk dihadiahkan ke saya. Memang buku ini yang saya paling pengin dari buku-buku di wishlist saya (dan Perfect Pain)
Nah sekarang, waktunya TEBAK SANTA!!!
Jujur, ini adalah riddle paling sulit yang pernah saya terima. Cuma bunga mawar dan tulisan kepada Martina Daruli yang saya anggap menjadi petunjuk paling jelas. Oooh... Sama kalo Santa saya ini sepertinya agak nyolot, karena dia selow banget kirim kadonya. Hahahaha... Tapi saya nggak keberatan, karena saya juga bikin salah, udah punya Perfect Pain duluan trus panik, takut Santa keburu beliin saya buku itu juga. Mwahahaha... Jadi, kali ini, judulnya "Untung Santa telat!!"
Tebak-tebak buah manggis aja ya... Saya menebak Santa saya adalah....
ANGGUN
Bener gak sih, Gun? Abis di header-mu ada bunga mawarnya. Hahahaha... *tutupin muka*
Aaaanyway.... Benar atau salah, terima kasih ya, Santa!!! Kutunggu jawabanmu. Kkkk...
Tapi targetnya anggun kaaann...
BalasHapuswell...bukan aku sih, na
kakakakakkk
HapusHalo, Kak Nana!
BalasHapusMaaf ya, tebakannya salah nih. Santa Kak Nana bukan Anggun tapi saya.
Pertama, maaf hadiahnya lama sampai. Sebenarnya udah beli dari lamaaa (setelah menimbang di antara semua judul yang ada, ini yang kelihatan paling menarik, untunglah ternyata Kak Nana juga paling pengen ini selain Perfect Pain). Nah, buku ini ketimbun sebulan, karena saya lagi menyiapkan pembatas bukunya. Bikin bunga keringnya ternyata makan waktu lebih lama dari perkiraan. Makanya deh hadiahnya sampainya mepet. Gegara ini juga saya jadi lupa belum bikin surat basa-basi. Udah diteror Nina sih jadi begitu bunganya siap langsung bungkus dan kirim. Lupa belum nyelipin tulisan apa pun.
Kedua, petunjuknya udah benar. Pembatas buku mawar dan nama. Itu ... sebenarnya mengarah ke nama saya, Wardah. Saya udah memastikan bolak-balik nggak ada nama peserta SS yang berarti "mawar". Tapi kayaknya nggak banyak yang tahu kalau Wardah artinya mawar ya. ^^;;
Mungkin harusnya saya tambahin petunjuk lain ya. Atau pakai logo kosmetik wardah aja kali ya biar lebih bisa ditebak. Haha.
Ketiga, salam kenal! :D
Kita udah ketemu pas di IRF. Masih ingat kan, ya? Hehe. Habis IRF itu saya menahan keinginan buat menambah Kak Nana jadi teman. Sebab kan saya kepoin Kak Nana dan Kak Nana suka merajut yaa. Awalnya mau kasih petunjuk rajutan bunga mawar gitu, tapi kok nggak pede pas tahu Kak Nana juga merajut, yaudah deh nggak jadi... Tapi sekarang kita udah berteman, yey!
Eh jadi kepanjangan nih haha.
Yah, udah dulu deh pengakuan ini. Sekali lagi salam kenal! XD
Halah kamu toh... Kakakakak... Ih beda kali, aku knitting. Kalo kamu mau kasih rajutan mawar, crochet kan pastinya? Aku ga bisa crochet. Gak bakat! Thanks ya Wardah!
HapusOh iya? Wah kalo gitu harusnya aku kasih aja ya Kak Nana. Lain kali deh ya kalau ketemu xD
HapusBtw aku juga knitting tapi nggak gitu sering. Habis kalo big project knitting benangnya mahal hiks. Kak Nana biasanya beli di mana?
Oh iya? Wah kalo gitu harusnya aku kasih aja ya Kak Nana. Lain kali deh ya kalau ketemu xD
HapusBtw aku juga knitting tapi nggak gitu sering. Habis kalo big project knitting benangnya mahal hiks. Kak Nana biasanya beli di mana?
Astagaaaaa....aku baru baca ini,
BalasHapusJahat anet sih, kok aku tertuduh disini, apa tuh maksudnya "agak nyolot" *keluartanduk*
Wakakakak *ketawasampaiterjungkaljungkal*
Sebentar, header blog ku ada mawarnya yak? *langsungcekblog*
Mwahahaha maaf, Gun. Iya ada bunganya, entah itu mawar atau bukan. Kukira karena udah kenal lumayan deket jadinya Santaku nyolot, emang sengaja menguji kesabaran. kakakakaka...
Hapushahahah nyasar dikit tebakannya na :D btw aku baca reviewmu kok jadi sebel sama nilam (padahal belum baca bukunya hahahaha). dan sepupu ipar itu maksudnya apaaa kok tampak susah dibayangkan XD
BalasHapusEmang si Nilam nyebelin banget menurutku, Mbak. hahaha. Tapi Aryobimo-nya menghanyutkan... Sepupu ipar maksudnya si Nilam punya sepupu, trus sepupunya punya istri. Apa dong tuh namanya?
Hapus