Minggu, 26 Juli 2015

Opini Bareng: Sidekick Characters - Paper Towns

Judul: Paper Towns
Pengarang: John Green
Penerbit: Speak
Tahun Terbit: 2008
Halaman: 305 + excerpt The Fault in Our Stars
Harga: Macam-macam tergantung versi. Bisa cek di sini ya.. PERIPLUS



Okay... Saya baca buku ini versi bahasa Inggrisnya. Tapi karena posting kali ini dalam rangka Opini Bareng bulang Juli, saya bakal tulis resensinya dalam bahasa Indonesia aja ya (padahal karena udah kagok nulis resensi bahasa Inggris tuuh).

Singka cerita, Paper Towns ini bercerita tentang petualangan Quentin, seorang cowok senior di High School, dalam mencari tetangga sekaligus cewek yang diam-diam dia taksir sejak lama, Margo Roth Spiegelman, yang minggat dari rumah. Margo ini cewek yang nyentrik. Dia memang sudah beberapa kali minggat dan biasanya meninggalkan petunjuk supaya dia dicari oleh orangtuanya. Sayangnya, kedua orangtua Margo cuma menganggap Margo cari perhatian dan malas mencarinya. "Nanti juga balik sendiri," begitu kira-kira pendapat orangtua Margo.

Kepergian Margo kali ini berbeda, karena semalam sebelum pergi, Margo mengajak Quentin menjalankan 11 misi Margo yang ajaib. Pengalaman itu sangat berkesan pada Quentin. Dan, setelah kepergian Margo, Quentin merasa Margo meninggalkan pesan untuknya. 

Bersama kedua sahabatnya, Ben dan Radar, Quentin pun berusaha mencari keberadaan Margo. Sampai akhirnya Quentin menemukan petunjuk kalau Margo mungkin berada di salah satu Paper Towns, alias kota palsu yang ada di peta. Tapi yang mana???





Kenapa saya pilih buku ini untuk jadi bahan Opini Bareng? Karena Ben dan Radar. Dua sahabat Quentin ini, menurut saya, adalah pencuri fokus saya ketika membaca Paper Towns. Sejujurnya, jalan cerita Paper Towns kalah menarik buat saya dibanding An Abundance of Katherines, novel John Green lainnya--walau banyak orang berpikir sebaliknya, entah kenapa saya suka aja baca AAoK. Dan, jujur lagi, sebenarnya saya nggak suka-suka amat dengan karakter Quentin, yang terlalu terobsesi dengan Margo dan seperti tidak bisa memandang sekeliling. Jadi, kehadiran Ben dan Radar sedikit banyak adalah faktor pemicu saya bisa menyelesaikan novel ini :)

Sepanjang cerita, kehadiran Ben yang heboh banget nyari pasangan prom dan akhirnya mendapatkan cewek yang nggak pernah diduga sangat, sangat mengocok perut. Ben ini tipikal teman yang kalau ada rasanya pengin kita lempar keluar jendela saking annoying-nya, tapi pas dia nggak ada rasanya ada yang kurang. Pas kita ngobrol sama dia, rasanya kita pengin ngebentak-bentak dia, tapi pas dia nggak ada, kita pengin ngobrol sama dia. Nah, bingung kan? Singkatnya sih, tipe teman seperti Ben ini nggak bakal peduli orang-orang pada sebal sama dia, karena dia tahu, orang-orang nggak bakal ninggalin dia dan malah pasrah menerima dirinya yang "emang begitu dari sononya".

Radar, di lain pihak, adalah tipikal teman yang bisa diandalkan kapan pun di mana pun. Sepertinya, apa pun masalahmu, dia selalu punya solusi dan solusinya itu masuk akal banget. Selain itu, karena sifatnya yang lempeng banget, dia nggak segan-segan untuk menasehati kamu kalau kamu berbuat salah. Tipe teman seperti ini penting banget buat kita punya karena bakal ngejaga kita tetap on the track.

Lalu sifat Quentin, si tokoh utama sendiri? Naaah... Ini dia. Dia tipe orang yang kalau udah terobsesi sama sesuatu, cuma bisa fokus mikirin ituuuu terus.Dia juga tipe pengkhayal. Dan di sini, terlihat perlunya dia memiliki teman seperti Ben dan Radar. Ben membuat orang seperti Quentin tetap up date dengan dunia sekitarnya, karena orang seperti Ben bakal bercerita tentang gosip-gosip seru dan tren-tren baru. Teman seperti Radar akan cepat menurunkan orang seperti Quentin kembali ke tanah ketika dia sudah terbang terlalu tinggi dalam obsesinya sendiri. Guna orang seperti Quentin bagi orang seperti Radar dan Ben? Jelas sebagai perekat. Tanpa orang seperti Quentin, orang seperti Ben dan Radar nggak bakal bisa nyambung karena mereka berada di dua kutub berbeda!

Di dalam pertemanan di dunia nyata, kombinasi Ben-Quentin-Radar ini biasanya juga selalu ada, walau mungkin bisa satu orang memiliki campuran sifat, dan nggak selalu berjumlah 3 orang. Dan menurut saya, kombinasi ini yang membuat pertemanan bisa langgeng, karena pertemanan kamu bakal berwarna, nggak membosankan. Saya dulu di SMA pernah dekat dengan 4 orang, dan kami berlima memiliki kombinasi sifat seperti ini. Pertemanan kami cukup ramai dan banyak hal tak terduga terjadi, walau berantem susah dielakkan yaaa... Dan saya rasa, posisi saya merupakan perpaduan Ben dan Radar.

Bagaimana dengan kamu dan pengalaman pertemanan kamu? Seperti ini juga nggak?




4 komentar:

  1. Ben dan Radar xDD iya kak mereka lucu banget dan bisa dibilang "klop" banget melengkapi sifat satu sama lain... seru ya bisa sahabatan kayak mereka xD setuju banget Ben itu ampun-ampunan nyebelin/ngangenin dan Radar itu soo reliable dan pinter banget^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya. Serius deh, kalau ngga karena mereka, mungkin aku nggak selesai baca Paper Towns

      Hapus
  2. Balasan
    1. Ayo baca sebelum nonton filmnya. Btw, katanya filmnya juga bagus dan nggak banyak mengubah jalan cerita.

      Hapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...