Kamis, 24 Juli 2014

To All The Boys I've Loved Before

Judul: To All The Boys I've Loved Before
Pengarang: Jenny Han
Penerbit: Simon and Schuster
Tahun Terbit: 2014
Harga: Rp. 169.000 di Books & Beyond // Rp. 130.000 di Periplus


(Buku berbahasa Inggris, review dibuat dalam Bahasa Indonesia karena dalam rangka Baca Bareng BBI)
Lara Jean Covey adalah anak kedua dari tiga bersaudara Covey. Ia memiliki kakak perempuan yang akan kuliah di Skotlandia, Margot, dan adik yang masih SD, Kitty. Bertiga, mereka lebih suka dipanggil Song Girls, mengikuti nama keluarga mendiang ibu mereka yang keturunan Korea. Karena telah ditinggal sang ibu sejak kecil, Margot bertindak sebagai ibu bagi kedua adiknya. Ia sangat disiplin dan selalu mempersiapkan segala kebutuhan ayah dan adik-adiknya. Margot yang sempurna adalah panutan bagi kedua adiknya. Namun kini, dengan perginya Margot ke Skotlandia, Lara Jean harus mengambil alih peran Margot.

Margot memiliki pacar yang tinggal di sebelah rumah mereka, Josh, yang juga sangat dekat dengan Song GIrls. Tanpa saudara-saudaranya ketahui, Lara Jean sebenarnya juga memendam perasaan suka kepada Josh, malah sebenarnya ia yang terlebih dahulu menyukai lelaki itu dibanding kakaknya. Lara Jean memiliki kebiasaan menulis surat kepada lelaki yang ia sukai dan menyimpannya. Isi surat itu sebenarnya bukanlah surat cinta, namun lebih ke surat penutup bahwa ia tidak lagi menyukai lelaki tersebut. Ketika Margot dan Josh berpacaran, Lara Jean memutuskan untuk menulis surat untuk Josh, sebagai penutup perasaannya kepada Josh. Sebelum pergi ke Skotlandia, Margot memutuskan hubungan dengan Josh.

Kehidupan setelah kepergian Margot sangatlah berat bagi si anak tengah Lara Jean yang selalu gugup dan kurang percaya diri. Ia canggung dalam menyetir mobil, ia tidak pandai memasak, dan adiknya kerap melawannya. Seakan siksaan terhadap Lara Jean masih kurang, tiba-tiba ia mendapati surat-surat yang ia biasa tulis untuk lelaki yang pernah ia sukai terkirim kepada setiap lelaki tersebut--termasuk Josh.

Akankah Josh mengetahui perasaan Lara Jean kepadanya? Bagaimana nasib Lara Jean selanjutnya?

To All the Boys I've Loved Before (TAtBILB--panjang bener deh!!) merupakan sebuah kisah remaja yang manis dan juga penuh dengan konflik yang melibatkan pencarian jati diri, hubungan dengan keluarga, dan juga cinta pertama--khas remaja banget. Kehidupan sang tokoh utama, Lara Jean, sebenarnya termasuk yang perlu disyukuri. Walau ia sudah tidak memiliki ibu, hubungan keluarganya hangat dan saling menyayangi. Namun, ketika sang kakak harus pergi untuk kuliah, maka segala kenyamanan itu mulai terusik. Lara Jean, si anak kedua yang pemalu dan kurang percaya diri, kini mendapatkan tanggung jawab baru dan dituntut untuk lebih berani mengambil keputusan. Margot yang biasa mengatur segala sesuatu untuknya kini berada jauh di benua lain dan sibuk dengan kehidupannya sendiri.

Ketika surat-surat untuk mantan gebetannya tersebar, Lara Jean panik. Ketakutannya yang utama adalah bahwa Josh akhirnya akan mengetahui perasaannya selama ini. Lara Jean tidak bisa mengkhianati Margot, namun juga tidak bisa memungkiri kalau bahkan sampai saat ini ia masih menyukai Josh. Ketakutannya ini lalu membawa Lara Jean mengambil keputusan yang sangat "out of the box" dan menghadapi petualangan yang ia tidak pernah bayangkan sebelumnya.

Sepak terjang Lara Jean untuk beradaptasi dengan kondisi barunya buat saya sangat mengasyikkan untuk dibaca. Jenny Han berhasil menghidupkan karakter Lara Jean yang manis, baik hati, namun juga lugu dan sering ketakutan berlebihan. Selain karakter Lara Jean, karakter dua saudaranya, Margot dan Kitty, juga digambarkan cukup kuat: Margot yang terlatih sebagai si pemimpin dan sangat terorganisir; serta Kitty yang berkemauan kuat dan berjiwa seni tinggi. Dinamika keluarga Covey juga berhasil dihidupkan oleh Jenny Han. Unsur romance khas remaja tentu saja mendapat porsi juga di novel ini, namun buat saya justru yang lebih kuat adalah unsur keluarganya. 

Kekurangan buku ini, menurut saya halaman buku ini terlalu banyak dan di pertengahan, cerita menjadi agak membosankan. Belum lagi akhir yang menggantung--yang kemudian saya tahu ternyata bakal ada buku lanjutannya. Sekuel untuk buku contemporary young adult?? Hmm.. sebenarnya bukan favorit saya siih.. namun saya sudah terlanjur penasaran dengan kisah Lara Jean selanjutnya, jadi saya pasti akan membeli dan membaca buku lanjutannya... yang terbit di tahun 2015. Lama bener yaaa...

Review ini dibuat dalam rangka Baca Bareng BBI bulan Juli tema Masalah Remaja dan/atau Keluarga.


15 komentar:

  1. ahhhhh pengen baca, ak cukup suka dengan trilogi Summer-nya Jenny Han jadi pengin baca semua bukunya :)
    btw, kalo ada rencana dijual kabar-kabar ya *masih sedih kelewatan Pivot Point*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi... moga2 diterjemahin yaa... Kalo jual sih kayaknya masih lama karena aku pengen baca lanjutannya. Penasaran abis sama lanjutan ceritanya. Kalo Pivot Point aku males baca lanjutannya, buatku udah cukup tamat di situ. hehe.

      Hapus
  2. Endingnya bikin gemesssss aku sampe bingung sendiri, untung abis itu dikasih tau kalo bakal ada lanjutannya.
    Buku-bukunya Jenny Han kenapa ya, menurutku, tipenya yg ringan banget, jadi kalo ada konflik juga nggak dibahas dalem-dalem, nggak main emosi gitu hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum baca buku yang lain siih.. Tapi buatku konflik keluarga di buku ini dapet banget. Kekagetan si Lara Jean karena dinamika keluarganya berubah buatku real banget, dan perubahan Lara Jean selama Margot pergi yang ngebikin Lara Jean lebih ngerasa terganggu ketimbang senang dengan kembalinya Margot buatku masuk akal. Romance-nya aja sih kurang greget. Hahaha... Emang nyebelin tuh digantung di situ gitu aja.. Moga2 lanjutannya lebih rame, walau ada clue cinta segitiga yaaa....

      Hapus
    2. #nimbrung
      Setuju, tirta. Makin banyak baca Jenny Han, emang keliatan kalo dy main aman. Ngga begitu deep. Dy molesnya di sweet-nya cerita. Asli, aku ngerasa novel-novelnya itu manis.

      Hapus
  3. hueee kebayang kalo aku jadi lara jean kayanya langsung kabur jauh2 pas surat2ku beredar hehehe... belum pernah baca buku jenny han tapi dari reviewmu kayaknya seru ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Unsur keluarganya bagus mbak. Aku kan emang suka banget cerita remaja tapi yang konfliknya lebih dalem, bukan cuma romance atau persaingan di sekolah gitu. Nah di buku ini, walau disampaikan dengan ringan, problematika keluarganya dapet banget.

      Hapus
  4. Judulnya mengingatkan sama lagu jaman dulu ya...
    dan isi ceritanya kalo baca reviewmu kok menarik juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi tergantung lihat ceritanya dari sisi mana sih mbak, sebenernya. Kalo nyari yang romance, menurutku kurang. Tapi kalo dari sisi ikatan keluarga, buku ini menarik.

      Hapus
  5. wah, kayaknya seru. Apa ya 'out of the box'nya :))

    BalasHapus
  6. ya ampun, kalau surat yang kudunya tersimpan diam diam malah terbaca si ehem ehem....pasti mukanya kayak kepiting rebus kalo ketemu gebetan

    BalasHapus
  7. Ini light reading banget. Sehari cukup buat nyelesaiin. Sebenernya bagian awal cerita berpotensi buat bikin pembaca bosen, tapi Jenny Han bikin pembaca penasaran sama kelanjutan surat2nya. Bener banget, masalah baru terasa waktu kakaknya pulang. Kalau ada lanjutannya, mau tentang apa ya? Rasanya aku lebih suka kalau dibiarkan nggantung gitu deh.

    BalasHapus
  8. Udah ada buku trjemhannya blm ya?? Pingin bgt bca smpe habis......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum ada, dan belum ada kabar penerbit yang ngambil hak terjemahannya. Iya, pengen banget deh diterjemahin. Bagus soalnya.

      Hapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...