I Hate Rich Men

Judul buku: I Hate Rich Men
Pengarang: Virginia Novita

Tahun terbit: 2012

Jumlah halaman: 282 halaman

Penerbit:Gramedia Pustaka Utama

"Aku minta maaf karena sudah menculikmu dan membuatmu ketakutan setengah mati," Adrian memulai, sambil melirik Miranda.
Dia nggak minta maaf karena menuduh Nino mengincar harta tunangannya, pikir Miranda kesal. Tapi seenggaknya dia udah minta maaf karena telah menculik gue.

"Aku minta maaf karena mempermalukanmu dua kali di sekolah waktu itu." Miranda akhirnya bersuara.
Dia tidak minta maaf karena menuduhku menginginkan harta kekayaan Jessica, tapi setidaknya dia mau berbicara denganku, pikir Adrian sedikit lega.

Miranda adalah wanita berumur 35 tahun yang sangat cantik, awet muda, dan gaul. Semua menyangkanya masih berumur 20-an. Tidak ada yang mengira kalau Nino, cowok berusia 17 tahun yang sangat pintar dan mendapat beasiswa ke Amerika  itu adalah anak kandung Miranda. Semua mengira kalau Miranda adalah kakak Nino, dan keduanya sudah yatim piatu. Hal ini disebabkan karena Miranda (yang masih tampak muda) hanya tinggal berdua dengan Nino, tanpa tanda-tanda adanya suami atau orang tua Miranda (yang memang sudah meninggal).

Ketika Nino dan Jessica, pacar Nino, beserta seluruh teman seangkatan mereka pergi ke Bali, Miranda diculik seorang cowok konglomerat terkenal bernama Adrian dan dibawa ke Bali. Tujuan Adrian jelas: ia ingin Miranda membantunya menjauhkan Nino dari tunangannya, Jessica. Sebenci-bencinya Miranda pada kesombongan Adrian dan segala tuduhan yang dilancarkan cowok itu kepadanya dan Nino, Miranda tidak ingin Nino merebut kekasih orang. Jadi, ia memutuskan mendukung rencana Adrian. Maka dimulailah petualangan 10 hari mereka di Bali, walau berulangkali diwarnai perkelahian dan adu gengsi. Akhirnya, benar-benar diluar dugaan Miranda dan Adrian.


Ini adalah sebuah novel yang ringan. Tidak perlu berpikir dan berkonsentrasi banyak untuk menikmatinya. Cukup membaca kalimat pertamanya dan tanpa sadar kita akan terlarut membaca terus sampai akhir kisahnya. Saya sendiri membaca novel ini hanya dalam waktu kurang dari 2 hari (hari kerja lho!). Mungkin gaya penuturan Virginia Novita yang sering menyelipkan pemikiran-pemikiran para tokohnya yang seringkali kocak yang membuat cerita ini menjadi sangat hidup. Pembaca jadi bisa menyelami jalan pikiran para tokohnya dengan baik. Sayang, jalan ceritanya standart dan pasaran. Tidak ada kejadian-kejadian unik yang benar-benar baru untuk pembaca. Selain itu, konfliknya pun kurang dieksplorasi lebih dalam. Saya bicara mengenai masalah siapa ayah kandung Nino. Sebenarnya, masalah ini bisa membuat cerita menjadi lebih seru. Namun sayang, Virginia Novita sepertinya memutuskan untuk menggampangkan penyelesaiannya begitu saja.

Novel ini mungkin bagus untuk menjadi bacaan ringan di tengah kesibukan, namun untuk menorehkan kesan yang dalam di hati pembacanya, saya rasa cukup sulit. Paling tidak untuk saya.

Recommended, terutama untuk yang butuh bacaan ringan dan cepat ditengah kesibukan seperti saya, pecinta cerita romance, dan yang butuh inspirasi buat bisnis kaos. Hehe.