Judul: Romancing Mr. Bridgerton (Romansa Mr.
Bridgerton)
Pengarang: Julia Quinn
Pengarang: Julia Quinn
Penerjemah: Eliyanti
Tahun Terbit: 2002/2010 (terjemahan Indonesia)
Jumlah Halaman: 466
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp. 50.000
Tahun Terbit: 2002/2010 (terjemahan Indonesia)
Jumlah Halaman: 466
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp. 50.000
bukunya sampai butut karena keseringan dibaca ulang. Hehe. |
Colin Bridgerton adalah idaman para wanita. Berasal dari
keluarga terpandang, tampan, dan supel. Bahkan Lembar Berita Lady Whistledown yang
sangat terkenal karena ke-update-annya
dengan gosip dunia ton sangat memuja
Colin. Namun, diam-diam Colin tidak merasa puas dengan hidupnya. Ia tidak ingin
dikenal hanya sebagai putra keluarga Bridgerton. Ia tidak ingin dikenal hanya karena ketampanannya. Colin ingin
memiliki pencapaian tertentu sebagaimana kakak tertuanya, Anthony, yang menjadi
seorang Viscount, dan kakak keduanya, Benedict, yang sukses sebagai pelukis. Colin
lalu memutuskan untuk berjalan-jalan ke berbagai negara lain untuk mencari jati dirinya.
Sepulang Colin dari Siprus, ia kembali bertemu dengan
Penelope Featherington, sahabat adik Colin, Eloise, yang canggung, tidak
cantik, dan selalu mengenakan gaun yang tidak tepat. Colin tahu sejak dulu bahwa
Penelope menyukainya, namun tidak membalas perasaan gadis itu karena Colin
hanya memandangnya sebagai sahabat adiknya. Di tahun 1824, pada usia 28,
Penelope sudah menjadi lebih cantik dengan pilihan gaun yang tepat namun ia
belum menikah sehingga dikenal sebagai perawan tua. Penelope masih tidak
populer seperti biasanya, namun pertemuannya kembali dengan Penelope membawa
rasa yang baru pada diri Colin. Colin kini melihat sisi lain Penelope yang
tidak pernah dilihatnya dulu. Penelope yang pintar, Penelope yang ceria, dan
terutama, Penelope yang mengerti kecintaan Colin akan dunia tulis menulis dan
mendukungnya. Tanpa Colin sadari, ia kini telah jatuh cinta pada Penelope.
Sayang, ternyata Penelope menyimpan rahasia yang cukup serius. Ketika Colin
mengetahuinya, hal ini membuatnya marah.
Bagaimana kisah cinta Colin dan Penelope selanjutnya?
Rahasia apa yang disimpan Penelope?
Novel ini merupakan novel ketiga dari serial Bridgerton karangan Julia Quinn sekaligus novel yang paling saya sukai. Pada dasarnya, saya memang suka hampir semua novel Julia Quinn, namun novel ini memberikan rasa yang berbeda ketika saya membacanya. Pertama, percakapan Colin dan Penelope yang selalu mengundang tawa namun juga manis. Perkembangan emosi keduanya sangat terasa melalui percakapan yang keluar dari mulut mereka. Dari yang awalnya hanya sekedar berteman, sampai akhirnya keduanya dimabuk asmara, semua bisa terlihat dari percakapan yang dilakukan keduanya. Kedua, kisah cinta mereka tidak muncul secara instan melainkan tumbuh secara perlahan seiring dengan kedewasaan para tokohnya. Butuh waktu yang cukup lama, sekitar 12 tahun, bagi Penelope dan Colin untuk saling mengenal dan akhirnya menyadari kalau mereka ternyata cocok satu sama lain. Ketiga, saya menyukai konflik yang dimunculkan Julia Quinn di novel ini karena menyangkut pencapaian hidup kedua tokoh utamanya. Tidak seperti bangsawan lain yang puas hanya dengan berpesta dan foya-foya, Colin dan Penelope benar-benar ingin memiliki kesibukan dan pencapaian. Keempat, tokoh-tokoh pendukung novel ini juga berhasil memberi kekuatan lebih pada novel ini. Saya suka sekali dengan kemunculan Lady Danbury, anggota ton senior yang bermulut sinis tapi pintar. Ia benar-benar berhasil menghidupkan segala suasana dengan kehadirannya. Kelima, novel ini menguatkan pembacanya (termasuk saya) bahwa setiap orang memang diciptakan berpasangan. Lewat Penelope, kita diajarkan untuk tidak mudah putus asa menghadapi cibiran orang dan terus optimis. Selain itu, kita juga tidak usah terburu-buru mencari jodoh karena pada saatnya, jodoh itu akan datang.
Akhir kata, novel ini benar-benar memberikan kesan
mendalam dan saya sangat menikmati membaca novel ini.
Nama: Martina Sugondo.
Email: martina.s.daruli@gmail.com
Twitter: @noothermartina
Nama: Martina Sugondo.
Email: martina.s.daruli@gmail.com
Twitter: @noothermartina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini