Pengarang: Gillian Shields
Tahun Terbit: 2009 (2010 terbitan Indonesia)
Jumlah Halaman: 274
Penerbit: Dastan
Harga: Rp. 45.000 (Beli di bazaar buku Rp. 10.000)
Evie Johnson terpaksa masuk ke sekolah asrama putri Wyldcliffe Abbey School semenjak neneknya, Frankie, sakit keras. Ayahnya seorang tentara dan tidak bisa tinggal bersama Evie sehingga ketika Evie tidak bisa tinggal bersama neneknya lagi, ayahnya mencari beasiswa di Wyldcliffe, yang kebetulan berada di daerah tempat tinggal nenek moyang Evie.
Pada hari pertama kedatangan Evie, ia hampir ditabrak kuda seorang pria muda bernama Sebastian yang menyebabkan liontin pemberian Frankie miliknya pecah. Namun anehnya, sejak disentuh Sebastian, liontin itu kembali utuh.
Hidup Evie di asrama tidak mudah. Selain peraturan yang ketat (dan Evie langsung mendapatkan 2 kartu pelanggaran atau demerit), teman sekamarnya, Celeste, yang membencinya, peraturan bahwa anak penerima beasiswa wajib melakukan bersih-bersih, Evie juga kerap melihat bayangan wanita pucat. Namun Evie merasa lebih baik sejak bertemu kembali dengan Sebastian. Keduanya pun menjadi dekat dan selalu bertemu di malam hari.
Sayang, ternyata Wyldcliffe Abbey menyimpan suatu rahasia mistis yang dapat membahayakan hidup Evie. Dan Sebastian.. Ternyata Sebastian tidak sebaik yang Evie kira.
Siapakah sebenarnya Sebastian? Ada hubungan apa antara dirinya dengan masa lalu Wyldcliffe Abbey? Apakah nyawa Evie terancam?
Pasaran. Itulah kesan pertama yang timbul di benak saya setelah selesai membaca buku ini. Kisah buku ini merupakan perpaduan antara Harry Potter, Hex Hall, dan Twilight banget!
- Tokoh utama terpaksa masuk asrama karena keadaan keluarganya - Harry Potter dan Hex Hall
- Tokoh utama ternyata punya kekuatan magis yang tidak disadari - Harry Potter, Hex Hall, Twilight
- Tokoh utama jatuh cinta dengan cowok aneh yang jelas-jelas berbahaya. Kalau otaknya normal sih pasti si tokoh utama udah ngibrit entah kemana dan tidak mau bertemu cowok itu lagi - Hex Hall (umm.. Demonglass sih lebih tepatnya ketimbang Hex Hall) dan Twilight
- Tokoh utama selalu jadi bulan-bulanan teman sekolah dan gurunya - Harry Potter dan Hex Hall
- Tokoh utama sepertinya selalu mengalami kejadian aneh dan hanya dia yang menyadarinya - Harry Potter, Hex Hall, Twilight
- Tokoh utama ternyata punya masa lalu yang berhubungan dengan masalah mistis yang dia hadapi - Harry Potter, Hex Hall, Twilight
- Kayaknya cuma si tokoh utama yang bisa menyelamatkan dunia dari kehancuran - Harry Potter, Hex Hall, Twilight
Untuk versi Indonesianya, saya terus terang merasa kaget karena ternyata Dastan juga menerbitkan buku young adult! Biasanya kan penerbit ini lebih banyak menerbitkan terjemahan buku historical romance dan paranormal romance. Kok bisa?? Terjemahannya juga enak untuk diikuti. Namun, saya kurang mengerti mengenai penambahan judul dengan "First Love Never Dies" karena judul asli novel ini hanya "Immortal" saja. Jika ditambah judul bahasa Indonesia mungkin saya masih mengerti, namun judul tambahan dibuat dengan bahasa Inggris dan tidak nyambung dengan judul asli. Malah mengesankan kalau buku ini adalah kisah romantis, padahal tidak begitu.
Sebagai penutup, mengesampingkan banyaknya novel-novel fantasi dengan jalan cerita sejenis, novel ini cukup asyik dinikmati. Saran saya, beli waktu diskon aja. Lumayan kan Rp. 45.000 jadi Rp. 10.000?
Apalagi Dastan terkenal sering memberikan diskon untuk buku-bukunya.
Masalahnya yang jual diskon dimana mbak??? :p
BalasHapusDastan mah.. diskon melulu. IBF, JBF, bahkan di Gramedia pun suka diskon. Gak peduli new release atau keluaran lama, semua rata diskonnya. Ehehe
HapusSudah lama tertarik buku ini tp entah mengapa setiap mau beli malah teralihkan beli buku yg lain hehehehe.... ini 2 buku selesaikan sist?
BalasHapus