Selasa, 10 Mei 2016

Under the Lights

Judul: Under the Lights (Daylight Falls 2)
Pengarang: Dahlia Adler
Penerbit: Spencer Hill Contemporary
Halaman: 280
Harga: Rp. 180.000 (Opentrolley)
Bahasa: Inggris


Vanessa Park merasa kesepian semenjak sahabatnya, Ally, melanjutkan kuliah ke New York. Ia juga semakin didesak oleh orangtua Korea-nya untuk berhenti menjalani "hobi" beraktingnya dan mulai serius memikirkan masa depan. Padahal, buat Van, akting adalah segalanya. Ia menyukai dunia gemerlap Hollywood dan pencapaiannya sebagai bintang muda berdarah Asia yang berhasil menjadi tokoh utama di serial hit Daylight Falls tentu bukanlah main-main. Namun demikian, dalam dunia hiburan, segala hal bisa berubah dengan cepat. Setelah Daylight Falls berakhir, akankah ada masa depan bagi karir Van?

Josh Chester adalah musuh bebuyutan Vanessa. Walau dia adalah sahabat Liam, kekasih Ally, dan juga klien Ally sebelum Ally pergi kuliah, Van tidak pernah tahan berbicara dengan cowok kelewat PD yang bermulut kasar dan selalu memanggilnya "K-Drama" itu. Namun, siapa yang tahu, ternyata Josh dilanda masalah yang sama dengan Van. Josh yang sedang kekurangan pekerjaan dipaksa ibunya yang juga artis untuk ikut serta dalam reality show yang menurut Josh konyol. Jika tidak, ibunya mengancam akan mengambil alih mansion Josh di Malibu. Selain itu, Josh dilanda iri hati pada sahabatnya, Liam, yang selalu tampil sederhana namun selalu banjir pekerjaan. Hidup Liam dengan pekerjaan yang keren dan pacar yang keren juga terlihat begitu sempurna. Walau akhirnya Josh bisa ikutan berperan di Daylight Falls guna menutupi kekosongan yang ditinggalkan Liam karena syuting film perang, Josh masih merasa inferior dibanding sahabatnya itu.

Vanessa lalu bertemu Brianna, anak sekaligus intern dari publisisnya, Jade. Brianna kini ditugaskan mengurusi Vanessa. Brianna cantik dan berani, namun, yang mengejutkan Van, ada getar-getar aneh dalam dadanya setiap saat ia bertemu Brianna. Sesuatu yang bahkan belum pernah ia rasakan pada pacarnya yang juga seorang idola, Zander. Dan keadaan menjadi rumit ketika Brianna mengaku kalau ia biseksual dan tertarik pada Van. Seakan masalah hidupnya belum rumit, kini masalah percintaan dan orientasi seksual pun menghantuinya.

Josh tidak menyangka kalau di antara semua orang di dekatnya, hanya Vanessa yang bisa diajak bicara. Perlahan-lahan, ia merasa tertarik dengan cewek mungil itu. Dan ketertarikannya pada Van bukan semata-mata karena dorongan seksual. Ia nyaman dengan keberadaan Vanessa di sekitarnya. Apakah akhirnya Josh jatuh cinta?

Bagaimana nasib Vanessa dan Josh selanjutnya?

Oke. Pertama-tama, saya mau bilang dulu kalau ini adalah satu dari sekian buku di mana saya punya penilaian berbeda dengan penilaian mayoritas pembaca buku ini. Kalau dilihat di Goodreads, pencinta buku ini cukup banyak, nggak heran rating-nya bisa sampai 3.83. Sayangnya, saya cuma bisa kasih 2 bintang untuk buku ini.

Permasalahan buku ini bukan di temanya yang mengangkat isu orientasi seksual, dalam hal ini lesbianisme. Memang saya akui tema ini masih membuat saya tidak nyaman walau tentu saya nggak memusuhi orang-orang penyuka sesama jenis. Yang lebih jadi masalah buat saya adalah pengolahan konflik yang dilakukan penulis. Nggak seperti dalam buku pendahulunya, Behind the Scenes, di Under the Lights, Dahlia Adler masih menggunakan 2 POV yaitu Josh dan Vanessa. Sayangnya, hidup mereka tuh bisa dibilang jalan sendiri-sendiri walau mereka kerap bersinggungan karena pergaulan mereka memang di lingkaran yang sama. Benang merah keduanya hanya di kenyataan kalau mereka sama-sama punya orangtua yang sucks abis dan nggak ngerti mereka, tapi bentuk ke-menyebalkan-orangtua Josh dan Vanessa tuh beda. Kalau Vanessa berhadapan dengan orangtua konservatif yang justru menginginkan yang terbaik untuk Van, sebaliknya, orangtua Josh justru ingin memanfaatkannya untuk kepentingan mereka sendiri. Selain itu, kebingungan Vanessa akan orientasi seksualnya justru malah nggak ada sangkut pautnya dengan hidup Josh. Buat saya sih malah lebih asyik kalau ceritanya dibuat POV Vanessa dan pacarnya yang alim, Zander.

Ngomong-ngomong soal Zander, saya juga merasa porsinya kurang banget dan dia hanya digambarkan sebagai cowok band yang... em... berpikiran cetek, karena hanya digambarkan oleh Van tanpa mendapat kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya sendiri.

Trus, bagaimana dengan Josh? Entahlah... Ketika saya sudah merasa suka dengan dia di Behind the Scenes, di sini saya malah sebel banget sama dia. Dia kok ya seperti orang nggak bersyukur banget. Dia selalu menolak-nolak pekerjaan dan begitu takut rumahnya diambil oleh ibunya tapi kerjanya cuma merengek-rengek menyesali hidupnya tanpa berusaha menggali potensi dirinya. Dia kayak playing victim gitu. Kalau nggak suka dengan hidupnya sekarang, ya berusaha berubah dong!

Liam dan Ally tidak begitu banyak muncul, lagi-lagi hal yang saya sesalkan. Saya sih berharapnya Ally banyak berperan dalam hidup Van, tapi yaa... ternyata tidak.

Satu yang saya suka dari tokoh novel ini adalah Brianna, karena emosinya terasa nyata dan dia nggak pernah memaksa Vanessa untuk membalas perasaannya ketika Vanessa belum bisa memutuskan orientasi seksualnya melainkan menunggunya, walau ia jadi kerap frustrasi sendiri. Kalau dia cowok, tentu saya akan jatuh hati padanya. Hehe.

Yah, begitulah penilaian saya akan novel terakhir serial Daylight Falls ini. Dahlia Adler merupakan penulis kisah NA yang baik, saya suka tulisannya. Hanya saja, cerita ini memang kurang sesuai selera saya.




2 komentar:

  1. Saya penasaran sama karakter Liam. Kayaknya seru tuh orang, hehe. karakternya beda dan lebih lucky

    BalasHapus
  2. Dapatkan penghasilan tambahan dari website atau blog Anda dengan bergabung dengan Program Afiliasi dari salah satu toko buku online Indonesia.
    Dengan mereferensikan pengunjung website/blog Anda ke Belbuk.com melalui klik pada link afiliasi, dan apabila pengunjung tersebut berbelanja buku di website kami, maka Anda akan mendapatkan komisi penjualan sebesar 5% dari dari total pembelian. Tidak hanya itu, anda akan mendapatkan komisi secara terus-menerus dalam setiap pembelanjaannya, selama pelanggan tersebut mengakses dari komputer yang menyimpan cookie yang telah mengandung kode afiliasi Anda.

    Bergabung sekarang juga: http://www.belbuk.com/afiliasi

    Terimakasih.

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini