Kamis, 05 Mei 2016

Water for Elephants + Giveaway

Judul: Water for Elephants (Air untuk Gajah)
Pengarang: Sara Gruen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010
Harga: -
Halaman: 507



Jacob Jankowski baru akan diwisuda dari pendidikan kedokteran hewan Universitas Cornell dan berencana untuk membantu di klinik dokter hewan ayahnya ketika mendapat kabar bahwa kedua orangtuanya tewas dalam kecelakaan mobil. Kenyataan berikutnya membuat Jacob makin terpukul: orangtuanya meninggalkan utang yang banyak demi menolong hewan-hewan sakit. Saat itu, di tahun 1930-an, memang kondisi ekonomi Amerika Serikat sedang buruk-buruknya. Di tengah keputusasaannya, Jacob pun mengambil keputusan gila dengan menaiki kereta sirkus "BENZINI BERSAUDARA PERTUNJUKAN PALING SPEKTAKULER DI DUNIA".

Di rombongan sirkus Benzini Bersaudara, Jacob berkenalan dengan kerasnya kehidupan di dunia sirkus. Bukan hanya hewan yang harus hidup dalam kondisi pas-pasan dan selalu berpindah-pindah dalam keadaan tak nyaman, manusianya pun demikian. Para pekerja hidup jauh dari kenikmatan yang dirasakan para penampil. Gaji yang ditahan, makanan seadanya, bahkan untuk sekadar mencari air untuk membasuh diri pun sulit. Beruntung, keahlian Jacob di bidang kedokteran hewan dengan cepat menaikkan derajatnya. Berawal dari merawat kuda kesayangan Marlena, bintang Benzini Bersaudara, Jacob pun dipercaya merawat binatang-binatang lainnya, terutama seekor gajah dungu bernama Rosie, yang ternyata berotak cerdas.

Kehidupan di dunia sirkus bagaikan roda yang berputar dengan cepat. Hidup Jacob kembali didera masalah ketika ia jatuh cinta dengan Marlena, istri pawang sirkus sekaligus orang kedua di Benzini Bersaudara setelah Paman Al. Posisinya kini terancam, begitu pula nyawanya. Selain itu, situasi ekonomi yang semakin parah menyebabkan banyak orang mulai di-"lampu merah"-kan, istilah untuk melempar orang ke luar kereta yang berjalan demi penghematan biaya. Jacob pun terancam di-"lampu merah"-kan karena tentu orang sepertinya harus dilenyapkan dari sirkus.

Bagaimana nasib Jacob selanjutnya? Bagaimana dengan nasib sirkus Benzini Bersaudara selanjutnya?


Saya suka buku ini, walau sebenarnya dari segi plot cerita sih biasa aja. Serius, kisah cinta si Jacob sama Marlena bisa dibilang datar dan chemistry-nya kurang banget. Entah ya dengan versi filmnya yang dibintangi Rob Pattinson dan Reese Witherspoon. Saya belum nonton, tapiii dari hasil googling, ada beberapa perubahan yang dilakukan dari bukunya. Yep, mungkin memang perlu ya, biar bikin cerita filmnya lebih dramatis. Yang bikin saya suka buku ini justru di penggambaran kehidupan orang-orang sirkusnya. Begitu nyata, begitu apa adanya, dan justru lebih mengena buat saya ketimbang ceritanya si Jacob tadi itu.

Bersetting tahun 1930-an di mana Amerika sedang susah-susahnya paska kejatuhan bursa saham di tahun 1929, memang kondisi sedang sulit di mana-mana. Banyak pengangguran, banyak kriminalitas. Warga membutuhkan hiburan murah meriah dan pada saat itu, sirkus menjadi pilihan utama. Sirkus harusnya mampu meraup untung dari kondisi ini, tapi kenyataannya, bahkan untuk menjalankan operasional sehari-hari pun mereka terkena krisis. Biaya yang dibutuhkan satu rombongan sirkus untuk beroperasi tentu tidak murah. Ada gerbong-gerbong kereta yang harus diurus, ada bahan bakar, ada makanan dan minuman untuk penampil, staf, dan binatang-binatang, ada biaya perizinan, dan pastinya gaji yang harus dibayar. Semua harus bisa terpenuhi dari penjualan tiket--yang pembeli-pembelinya pun kekurangan uang namun memaksa masuk ke tenda untuk menonton pertunjukan. Akibatnya, strategi-strategi keji pun diterapkan oleh pemilik sirkus dan kaki-tangannya demi keberlangsungan sirkus sendiri, sementara para kulinya pun tidak tinggal diam pasrah menunggu keputusan.

Jacob, sebagai dokter hewan, berada di tengah-tengah dua kubu yang perang dingin di dalam satu "tenda" itu, menyebabkan kita, pembaca, dapat melihat dari kedua sudut pandang. Seru, tapi juga membuat saya mengernyitkan kening ngeri. Selain itu, karena posisinya sebagai dokter hewan, Jacob pun banyak menceritakan kisah hewan-hwan di dalam sirkus yang tentu hidupnya turut mengenaskan dan cara-cara yang ditempuhnya untuk bisa sedikit banyak membuat hidup hewan-hewan tersebut lebih baik.

Sara Gruen melakukan riset cukup mendalam dalam persiapannya menulis buku ini, yang bisa dilihat dari Catatan Pengarang di akhir buku serta referensi foto-foto yang ada di dalam buku, sehingga walaupun kisah ini fiksi, tetap berdasarkan sesuatu yang nyata yang dulu pernah terjadi. Sejarah, sekelam apa pun, adalah bagian dari hidup kita dan memberikan pembelajaran. Saat ini tentu sirkus seperti digambarkan dalam buku ini sudah tidak ada lagi, terutama dengan meningkatnya kesadaran manusia untuk melestarikan lingkungan hidup, termasuk di dalamnya hewan-hewan. Namun demikian, buku ini tetap layak dibaca untuk memperkaya pengetahuan kita.


GIVEAWAAAY!!!

Saya akan memberikan buku ini (kondisi masih oke, tidak disampul, masih ada pembatasnya) ke 1 orang yang tertarik untuk membacanya. Buat kamu yang berdomisili di Indonesia, silakan komen di bawah pos ini dengan "Saya mau bukunya" beserta alasan kenapa kamu mau baca dan juga akun twitter kamu (share twit tentang giveaway ini tidak wajib, ini cuma biar saya mudah hubungi kamu kalau kamu menang).

Kalau kamu menang, dalam waktu 1 bulan saya ingin baca pendapat kamu tentang buku ini, bisa di blog kamu atau di Goodreads. Kamu bisa mention saya di twitter @_marsh113_ atau tinggalkan link ke review kamu di pos ini.

Giveaway berlangsung sampai tanggal 12 Mei 2016. Semoga berjodoh (sama bukunya)!!

UPDATE WINNER

Selamat untuk Arie E. Pradianita (@APradianita)

Segera email ke martina.s.daruli@gmail.com dengan nama, alamat, dan nomor telepon untuk keperluan pengiriman hadiah yaaa..

16 komentar:

  1. Twitter : @ivedvedi
    Saya mau bukunya,

    Tertarik untuk membaca novelnya.
    Tertarik untuk memilikinya
    Tertarik untuk mengulas nya
    Tertarik untuk membuat review nya

    BalasHapus
  2. Twitter: @She_Spica
    Link share: https://twitter.com/She_Spica/status/728198817451888640

    Saya mau bukunya, karena kalau saya baca dari reviewnya, ini trmasuk novel historial meskipun bukan kental dgn nuansa romance, namun keajaiban2 yg dilakukn Jacob sbgai seorang dokter hewan bikin penasaran sya untuk mmbaca, mnggambarkan, mengulas dan mereviewnya.
    Saya jg tertarik dgn alur kisah dunia sirkus yg katanya melatih hewan sirkusnya dgn kejam (yg kemudian saya lgsung membayangkan para tukang topeng monyet d indonesia yg mendidik dgn keji monyet2 mereka agar bisa nurut) krna hal ini bisa jd bahan pmbeljaran jg untuk memperlakukan para hewan dengan baik. Karena ini temanya historical, ilmu2 pengethuan baru sllu jd keajaiban menakjubkan yg bikin saya gemes melihat reaksi org2 awam yg takjub menyaksikan kehandalan Jacob dlm menangani para hewan.
    Terakhr, saya trtarik dgn cara brpikir orang2 sirkus tentang mempertahankan hidup meski pun caranya memang kotor, namun hal yg dilakuakn mreka mungkin saja trjadi di sekitar hnya saja saya tidak mnyadari hingga saya brharap bhwa bku ini bisa mmbuka mata dan wawasan saya dgn lebih luas lagi agar saya bisa lebih bijak dalam menghadapi asem-pahit-manis hidup ini.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  3. Hapudin
    @adindilla
    https://twitter.com/adindilla/status/728258156145430529

    Saya mau bukunya

    Karena, saya sedang membaca novel Malam-Malam Terang karya Mbak Tasniem dan Mas Ridho. Yang saya rasakan adalah kesederhanaan. Itu nilai yang sangat meresap di hati saya saat ini. Dan setelah membaca review di atas, saya merasakan kalau dari kisah Jacob akan ditemukan nilai yang sama (semoga). Meski pun di tengah konflik pelik yang dihadapi Jacob di kelompok sirkusnya, saya merasa yakin ada adegan sederhana Jacob saat berinteraksi dengan salah satu hewan sirkus yang mengena dan indah. Saya tambah penasaran

    Juga, saya mau tau latar belakang judulnya yang memakai kata gajah dan air. Seolah-olah si Gajah kehausan dan jacob jadi penolongnya. Benerkah?

    BalasHapus
  4. Kurnia Dwi Pertiwi
    @KDP264

    Saya mau bukunya

    Karena,ketika saya membaca reviewnya saya melihat latar belakang tahun 1930an, jelas saya belum lahir dan indonesia belum merdeka, penulisnya pun belum lahir tapi ia bisa menulis kondisi2 yang ada pada tahun 1930an. Saya awam dengan dunia sirkus, tapi saya ingin tau melalui buku ini. Pengetahuan sangat penting,kan? Meskipun ini fiksi tapi penggambarannya begitu nyata dan hidup. Semoga bisa berkenalan dengan jacob.

    BalasHapus
  5. Eni Lestari | @dust_pain | https://twitter.com/dust_pain/status/728388530527862785

    aku pengin baca novel ini karena ada unsur sirkusnya. aku sering baca artikel bagaimana orang2 sirkus memperlakukan binatang dengan brutal. makanya, aku pengin tau apa dari dulu pun mereka melakukan hal itu. oh ya, bicara tentang sirkus jadi inget Night Circus. gara2 baca novel itu, aku jadi tertarik dengan dunia sirkus (meski sebenernya di novel itu lebih banyak unsur magic-nya sih). nah, kalo dari novel ini kayaknya versi real-nya, tanpa ada unsur magic, makanya aku pengin mendalami dunia sirkus dari novel ini :)

    BalasHapus
  6. Wenny Widyastuti, @widywenny
    Saya mau bukunya.
    Temanya menarik, walaupun bukan tipikal cerita mainstream yang sering saya baca dan review. Jadi, pengen baca. hehehe

    BalasHapus
  7. saya mau bukunya karena tema yg diambil cukup menarik dari review yg saya baca. saat pertama baca judul novel, awalnya seperti familiar.. oh ternyata yg udah difilmin sama Robpatt itu ya. belum pernah nonton juga sih.. tapi mungkin lebih tertarik cerita di dalam novel karena pasti lebih detail. selain itu jadi kepikiran buat bandingin sama novel Night Circus-nya Erin Morgensten (walaupun genre yg diambil sepertinya beda), saya pengen tahu sedetail apakah keadaan sirkus yg digambarkan di novel Water for Elephant ini, apalagi di novel ini ceritanya lebih real. dan terakhir mau bukunya karena lihat jumlah halamannya :D saya cenderung suka buku tipe bantal, karena bisa menikmati cerita lebih lama. terima kasih buat giveaway nya..

    Wening Purbawati / @dabelyuphi

    BalasHapus
  8. @APradianita

    Saya mau bukunya, karena:

    1. Paman saya (Adik kandung Ibu saya) adalah seorang Dokter Hewan yang sudah lama berkecimpung di dalam bidangnya, setiap saya mempunyai waktu luang maka saya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke kliniknya dan membantunya dalam merawat pasien-pasiennya. Saya menyukai binatang-binatang yang menjadi pasien paman, seperti: kucing; anjing; kelinci; marmut; guinea; burung dan masih banyak lagi bahkan pernah suatu hari Paman diminta datang oleh salah satu kebun binatang yang ada di pulau Jawa untuk membantu kelahiran seekor gajah betina dari Afrika. Jadi saya penasaran sekali ingin mengetahui bagaimana kehidupan seorang calon Dokter Hewan (Jacob Jankowski) yang belum lulus akademik, tetapi sudah menjalani pekerjaan sebagai seorang Dokter Hewan sungguhan bahkan pekerjaannya didedikasikan untuk binatang-binatang sirkus Benzini Bersaudara.

    2. Saya sangat menyukai sirkus, orang tua saya selalu mengajak saya menonton sirkus semenjak saya kecil. Tak urung, sempat beberapa kali saya diminta untuk naik ke atas panggung oleh para pemain sirkus untuk ikut berinteraksi dengan binatang-binatang mereka. Selama ini, dibenak saya sirkus itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Apalagi kehidupan para pemain sirkus yang setiap hari bisa berinteraksi dengan binatang-binatang dan melanglang buana dari satu daerah ke daerah yang lain, tetapi saya tidak mengetahui "kebenaran" dibalik kehidupan seorang pemain sirkus. Jadi saya harap dengan membaca buku ini, saya bisa menggali seluk beluk dunia sirkus lebih dalam lagi dari kaca mata Jacob Jankowski dan rombongan sirkus Benzini Bersaudara.

    3. Saya pikir judul buku ini hanyalah sebuah idiom, ungkapan yang mempunyai arti kurang lebih melakukan pekerjaan yang berat. Pekerjaan berat apa itu? Yang jelas sih, bukan manggul gajah sambil kayang loh ya kakak Nana. Ciyus. Miapah. :) Jadi dengan membaca buku ini, saya harap dapat mengerti lebih dalam lagi makna sebenarnya yang terkandung dari judul buku: Water for Elephants.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat ya.. Kamu menang dan berhak dapat buku Water for Elephants ini. Silakan e-mail ke martina.s.daruli@gmail.com data berupa nama, alamat dan no telp untuk kebutuhan pengiriman hadiah.

      terima kasih!

      Hapus
  9. Saya mau buku nya, karena ga pernah menang giveaway :v

    BalasHapus
  10. Saya mau bukunya karena bertemakan Gajah, saya suka Gajah, that's it.

    BalasHapus
  11. @hensus91
    Link Share :
    Saya mau bukunya karena setelah membaca reviewnya saya jadi penasaran bagaimana kisah di balik pertunjukan spektakuler sebuah sirkus. Saya belum pernah membaca buku berlatar tahun 1930-an (history) dan membahas hal-hal di luar percintaan. Jadi, saya ingin memahami bagaimana orang-orang di tahun itu dengan segala kesulitannya dapat bertahan, bukan saja Jacob tapi juga seluruh pekerja dan penampil sirkusnya. Hewan-hewan yang tampil memukau di panggung apakah juga menikmatinya di belakang panggung? Bagaimana pendapat orang-orang tentang perlakuan kepada hewan-hewan sirkus di tahun kelam itu? Di tengah segala kesusahan hidup yang mereka alami apakah mereka bisa menunjukkan sisi kemanusiaannya? Saya ingin mendapatkan bahan penyegar otak yang juga bisa menumbuhkan sisi kemanusiaan bukan saja pada sesama tapi juga pada hewan.

    BalasHapus
  12. Saya mau bukunya, karena saya sangat penasaran dengan kisah Jacob. saya juga ingin menambah koleksi buku terbitan Gramedia, dan yang terakhir ingin yang gratisan. wkwkwk..

    Twitter : @MR_Laros

    BalasHapus
  13. Saya mau bukunya, semoga kakak memperkenankan saya untuk mengadopsinya.
    Kebanyakan novel yang aku koleksi bergenre romance. Kadang juga perlu sedikit penyegaran, misalnya dengan novel romance yang juga bertema sosial dan kemanusiaan. Apalagi ini terkait dengan eksploitasi hewan yang seharusnya diberikan kebebasan hidup di alam bebas. Yang menarik lagi adalah bersetting di Amerika tahun 1930-an. Entah pada jaman itu aku lagi ada dimana! Sesuatu yang klasik itu menarik lho. Oya, baru tau juga kalau novel ini sudah diadaptasi ke dalam bentuk film. Kalau aku sih wajib baca bukunya dulu sebelum nonton filmnya.
    Kalau dipilih menjadi 'orang tua' baru novel ini, aku ingin mencoba ingin ikut tantangan membaca Goodreads Indonesia bulan Mei. Maklum, buku yang dibawa ke kosan nggak ada yang lebih dari 500 halaman. Novel ini memenuhi kriteria sih, tapi dengan kesibukanku yang menggila dan sekarang udah setengah bulan, agak pesimis juga. Semoga aja bisa terkejar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. twitter @rinicipta
      Saking semangatnya sampai tertinggal hehehe.. Terima kasih

      Hapus
  14. Saya mau bukunya pakai banget kak Nana!

    Alasannya? Ada gajahnya! Siapa sih yang ga suka hewan menggemaskan itu? Juga ada sirkus hewannya! Saya makin penasaran habis baca berita tentang gajah di kebun binatang yang baru mati itu, hiks. Saya pengin tahu gimana sih pengelolaan hewan dan sirkus hewan sampai kejadian mengenaskan gini. Biasanya saya tahu dari surat kabar atau berita-berita online di komunitas pegiat satwa gitu, jadi begitu tahu buku ini membahas hal itu, saya jadi pengin baca. Semoga jodoh bisa baca buku ini.

    Terima kasih kak Nana. Kalau beruntung, tenang saja, bakal saya review nggak pakai ditimbun dulu, Kak. Lagi giat-giatnya mengurangi timbunan nih!
    Twitter: @missfiore_

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini