Minggu, 23 April 2017

Golden

Judul: Golden
Pengarang: Jessi Kirby
Penerbit: Spring
Tahun Terbit: 2017
Halaman: 308


Parker Frost selalu menjadi anak penurut seumur hidupnya. Ia tidak pernah melanggar aturan, memiliki nilai yang baik di sekolah, tidak pernah pacaran, dan selalu menuruti perintah ibunya. Sahabatnya yang berbanding terbalik dengannya, Kat, selalu membujuk Parker untuk sedikit saja berani membangkang dan melakukan hal di luar dugaan, namun Parker selalu menolaknya karena ia selalu mempertimbangkan ibunya yang menjadi keras dan disiplin setelah bercerai dengan ayahnya. Walau Parker sendiri kerap merasa terkungkung, Parker memilih mengalah dan mengikuti rencana ibunya. Target hidup Parker kini adalah memenangkan beasiswa Cruz-Farnetti dan kuliah di Stanford agar ia dapat memiliki karir cemerlang, tidak seperti sang ayah yang hanya seorang penulis yang kurang sukses. Impiannya tinggal selangkah lagi tercapai, ketika ia menemukan jurnal milik Julianna Farnetti.

Julianna Farnetti dan Shane Cruz adalah pasangan emas SMA Summit Lakes yang meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di tengah badai salju sepuluh tahun sebelumnya. Mayat keduanya hilang, diduga hanyut di sungai setelah mobil yang mereka tumpangi masuk jurang. Sampai saat ini, keduanya masih dikenang dan menjadi legenda kota. Beasiswa Cruz-Farnetti yang diikuti Parker merupakan program dari Yayasan Cruz yang dibentuk orang tua Shane Cruz untuk mengingat keduanya.

Jurnal Julianna Farnetti yang ditemukan Parker sebenarnya adalah bagian dari tugas Parker sebagai asisten Mr. Kinney, guru menulis SMA Summit Lakes. Setiap tahun, kelas senior SMA Summit Lakes yang mengikuti kelas menulis ditugasi Mr. Kinney untuk membuat jurnal guna menjawab satu pertanyaan penting: "Katakan, apa yang kalian rencanakan bagi satu-satunya hidup kalian yang liar dan berharga? -- Mary Oliver" dan setelahnya, jurnal itu akan dikembalikan ke sang guru untuk dikirim kembali ke masing-masing murid senior sepuluh tahun setelahnya. Tugas Parker adalah untuk mengeposkan setiap jurnal ke alamat yang tertera di database alumni. Karena penasaran, Parker pun akhirnya membaca jurnal tersebut diam-diam. Betapa kagetnya Parker ketika mendapati kalau jurnal itu berisi kisah mengejutkan tentang hubungan Julianna dan Shane yang ternyata tidak seperti yang orang-orang lain tahu. Dan terutama, bahwa Julianna dulu pernah merasakan apa yang kini dirasakan Parker: kehilangan arah.

Berbekal jurnal dan pengalaman hidup Julianna yang tertulis dalam jurnal itu, Parker kini berani menantang dirinya sendiri untuk menciptakan kenangan tak terlupakan di akhir masa SMA-nya... dan juga untuk menentukan impiannya sendiri.

Apa yang akan dilakukan Parker? Berhasilkah Parker mencapai tujuannya?

Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih kepada Kitty, karena buku ini merupakan buku hadiah acara "BBI Share the Love" darinya. Saya sudah lama penasaran dengan buku ini karena banyak review bagus yang saya baca, tapi sepertinya keinginan membeli buku ini selalu kalah dengan buku-buku lain yang lebih menarik minat. Hehe. Jessi Kirby memang bukan pengarang yang karyanya baru saya baca, karena saya sudah pernah membaca karyanya yang berjudul Moonglass dan In Honor. Walau saya mengacungi jempol atas keandalan Jessi Kirby dalam memotret pergulatan batin remaja yang beraneka ragam (dalam Moonglass, tokoh utamanya merupakan anak piatu yang selalu bertanya-tanya kenapa ibunya memutuskan bunuh diri sedangkan dalam In Honor, tokoh utamanya berusaha mengerti alasan kakak laki-laki sekaligus keluarga satu-satunya memutuskan menjadi tentara dan kemudian meninggal dunia dalam perang--yang mungkin merupakan hal biasa bagi warga Amerika Serikat yang negaranya kerjanya peraaaang melulu...), pengolahan alurnya sepertinya agak nanggung buat saya. Jessi Kirby is a bit like Sarah Dessen, but Dessen executes her stories better, especially in romance department. Hahaha. Jadi yaa... mungkin itu alasan saya harus nunggu ada yang kasih buku ini ke saya dulu baru saya mau baca.

Daaaan setelah selesai baca.... Bisa saya bilang Golden merupakan karya Jessi Kirby terfavorit saya. Tema "Berani memutuskan masa depanlo sendiri" buat saya relevan banget, bukan cuma buat anak-anak SMA yang mau kuliah namun sampai orang dewasa pun juga cocok. Karena sama seperti kutipan Mary Oliver, "Katakan, apa yang kalian rencanakan bagi satu-satunya hidup kalian yang liar dan berharga?", pertanyaan ini berlaku untuk sepanjang hidup manusia. Sebenarnya, yang menohok banget ada di isi jurnal Julianna Farnetti sih, tapi saya nggak mau bilang bagian mana karena saya nggak mau kasih bocoran terlalu banyak. Tapi serius, bagian itu membuat saya merenung cukup lama ketika membacanya dan membuat saya terpecut untuk menantang diri saya seperti yang Parker lakukan (walau saya tentu gak bakal nyuri baca jurnal orang).

Selain pesan yang disampaikan, alurnya juga cukup misterius dan membuat saya penasaran untuk terus baca sampai akhir. Tokoh-tokoh yang ada dalam bukunya pun cukup menarik dan membantu menyampaikan pesan buku ini dalam cara yang natural. Saya suka banget sama karakter Kat, si sahabat yang sebenarnya bisa saja menjadi populer tanpa Parker dengan kesupelan dan sifat cueknya, namun tetap memilih bersama Parker yang keras kepala dan tak henti-hentinya menyemangati temannya yang alim itu untuk berani berbuat nakal. Setiap orang butuh Kat dalam hidupnya. Hehe.

Sebagai penutup, kisah Golden saya rekomendasikan buat para remaja yang sedang galau menentukan cita-cita dan juga setiap pembaca yang sudah lama tidak menantang dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu di luar kebiasaan. Ayo, kamu bisa!!!


2 komentar:

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini