Senin, 26 Desember 2016

Calla Sun

Judul: Calla Sun
Pengarang: Yuli Pritania
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: 2014
Halaman: 241
Harga: Rp. 45.000 (Disc jadi Rp. 36.000 di bukabuku)


Calla adalah seorang gadis keturunan Irlandia dan Indonesia. Besar di Irlandia dan pindah ke New York setelah kematian orang tuanya, kini, Calla yang mungil dan cantik dengan rambut merah khas Irlandia dan wajah asianya pulang ke Indonesia untuk bertemu tunangannya, satu-satunya orang yang sebentar lagi akan dapat ia sebut keluarga.

Namanya Ian, dan ia sama sekali tidak suka dijodohkan oleh orang tuanya dengan Calla. Ian yang berkepribadian dingin ingin memilih cintanya sendiri, walau kini tampaknya cintanya itu tak mungkin lagi ia miliki. Ian mencintai Kiera, sahabat yang sebentar lagi akan menjadi ibu tiri Ian. Kedua orang tua Ian memang sudah bercerai, namun masih berteman baik. 

Telah lama Calla memendam rasa suka pada tunangan yang selama ini hanya bisa ia lihat fotonya dan dengar kabarnya dari jauh. Itulah sebabnya Calla, yang sebenarnya diwarisi harta yang lebih dari cukup dan telah memiliki karir yang bagus, memilih untuk kembali ke Indonesia. Berbeda dengan Ian yang justru sudah bertekad tidak akan mengacuhkan Calla. Di satu sisi, Calla, dengan dukungan penuh keluarga Ian, berusaha membuat Ian jatuh cinta padanya. Namun di sisi lain, Ian malah berusaha menjauhkan Calla dari hidupnya

Dengan segala kehebohan yang terjadi di apartemen mereka, bagaimana kisah hubungan Calla dan Ian selanjutnya? Berhasilkan Calla mendapatkan hati Ian?

Novel Calla Sun adalah salah satu novel yang saya dapatkan di meja Book Swap Festival Pembaca Indonesia tahun ini. Kenapa saya ambil bukunya? Karena saya sudah lama penasaran dengan buku ini, yang pernah dipuji oleh Windry Ramadhina, salah satu penulis Indonesia favorit saya. Sejak itu, saya sudah cukup banyak browsing mengenai karya-karya Yuli Pritania, yang kebanyakan ber-setting Korea. Dan sepengetahuan saya, penulis pun gemar menulis fanfiction Korea dengan tokoh utama Kyuhyun Super Junior (YAY!!! Sesama ELF! Hahaha). Saya hampir tidak pernah baca fanfiction, tapi saya pernah mendapati beberapa fanfiction yang memiliki cerita cukup bagus. Namun, saya belum tertarik membaca novel-novel penulis selain Calla Sun ini, simply karena novel-novelnya yang lain memiliki tokoh utama Korea Selatan dan ber-setting di negara ginseng itu. Entahlah, saya lebih suka cerita dengan tokoh orang Indonesia saja kalau untuk novel pengarang Indonesia.

Kenapa jadi banyak bicara soal latar belakang penulis? Karena itu menentukan ekspektasi saya akan buku ini. Dengan ini, saya mengharapkan sebuah cerita yang ringan dan manis, dengan adegan-adegan menggemaskan ala-ala romcom Korea. Dan apa yang saya dapat... persis dengan ekspektasi saya itu. Cerita Calla Sun ini alurnya sebenarnya antara ribet-nggak ribet (halah!). Bayangkan saja, si perempuan cinta dengan seorang laki-laki yang belum pernah ia temui tapi sudah dijodohkan dengannya, eeeh si laki-laki malah cinta dengan perempuan yang akan jadi ibu tirinya. Nah lho! Ribet kan? Tapi jadi tidak ribet-ribet amat karena eksplorasi tokoh-tokohnya ternyata tidak sedalam itu (yang kalau di novel-novel lain pasti bakal saya protes, tapi karena ini ala-ala romcom Korea yang ringan, saya sih nikmatin aja lah yaaa...). Yang ada, cerita malah berfokus pada perkembangan hubungan Calla dan Ian, yang sebenarnya sudah bisa ditebak arahnya ke mana. Peran Kiera, sebagai si calon ibu tiri sekaligus objek cinta Ian, malah tidak terlalu signifikan kecuali sebagai alasan Ian menolak mati-matian Calla dan ekshibisi rasa cintanya.

Kekuatan cerita ini ada pada cara bercerita Yuli Pritania yang mengalir dan enak dinikmati, serta tingkah Calla yang menggemaskan dan polos (walau kadang saya berpikir dia itu bodoh :P). Banyak momen manis antara Calla dan Ian yang tidak disengaja terjadi yang membuat saya ber-"awwww"-ria sepanjang baca. Dan tanpa sadar, novel ini telah habis saya baca dalam waktu relatif cepat.

Namun demikian, tetap ada hal yang buat saya kurang diperhatikan pengarang, yaitu mengenai karakter Calla yang tidak mencerminkan orang yang dibesarkan dalam nilai-nilai barat. Calla besar di Irlandia dan kuliah di New York. Seketat-ketatnya orang tuanya mendidiknya dalam budaya timur, pasti akan ada pengaruh barat pada dirinya. Independensi, kemampuan berpikir kritis, dan juga keberanian menyuarakan pendapat. Namun, dalam cerita ini, Calla begitu penurut dan mengabdi pada Ian. Ia seakan buta dan menerima mentah-mentah perlakuan kasar Ian demi cintanya pada Ian. Dan tingkah imutnya saya rasa lebih identik dengan budaya Jepang dan Korea. Akan lebih tepat seandainya Calla dibesarkan di Jepang atau Korea ketimbang Irlandia dan Amerika Serikat.

Sebagai penutup, jika kamu menyukai kisah ringan dan manis dengan tokoh yang manis pula, Calla Sun bisa menjadi pilihan bacaan kamu. Saya rekomendasikan untuk pencinta fanfiction dan kisah-kisah drama Korea.




2 komentar:

  1. Calla sun itu maksudnya mataharinya calla apa nama dia emang calla sun? Covernya maniss, mengingatkanku ama novel apa ya.. semacam teenlit gitu.. Tapi lupa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya Calla tapi mungkin ditambah Sun karena si Calla ini sifatnya periang kayak matahari. Entahlah. Hahaha. Covernya khas Grasindo sih, yang lini novel-novel setting koreanya.

      Hapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini