Sabtu, 14 Februari 2015

Remedy

Judul: Remedy
Pengarang: Biondy Alvian
Penerbit: Ice Cube
Tahun Terbit: 2015
Halaman: 209
Harga: Rp. 48.000 (Rp. 40.000 di bukabuku.com)


Tania adalah seorang siswi SMA yang tertutup. Hidup sebatang kara karena ibunya sudah meninggal dunia dan ayahnya bekerja di Kalimantan, dan tidak terlalu suka bergaul di sekolah. Tak ada yang tahu bahwa Tania memiliki kebiasaan menyayat diri untuk melupakan masalah yang dihadapi.

Suatu hari, Tania menemukan dompet milik Budi Sanjaya di sekolah. Lucunya, selain KTP milik orang bernama Budi Sanjaya, Tania juga menemukan KTP lain berfoto sama dengan nama Navin Naftali. Keduanya sama-sama berumur 20 tahun. Lebih lucu lagi, Tania menemukan si pemilik dompet dan KTP sebagai murid SMA Tania. Kenapa seseorang yang sudah berusia 20 tahun masih bersekolah di SMA?

Ketika Navin mengetahui bahwa Tania yang menemukan dan mengembalikan dompetnya, Navin segera mendekati gadis itu dengan maksud mencegah Tania membongkar rahasianya. Namun, ia malah penasaran dengan Tania dan mulai tertarik dengan gadis itu.

Bagaimana interaksi dua orang yang sama-sama memiliki rahasia ini selanjutnya?

Remedy merupakan sebuah novel debut dari sesama teman BBI, Biondy Alfian, yang sedari awal telah menggempur pembacanya dengan berbagai pertanyaan. Mulai dari adegan pembuka yang langsung membuat saya penasaran: "ada apa di balik penyayatan diri Tania?" lalu ke rahasia soal Navin. Alurnya cepat dan membuat saya tidak bisa berhenti membalik halaman demi halaman demi mendapatkan penyelesaiannya.

Kisahnya secara umum sangat menggambarkan label buku ini, yaitu Young Adult Realistic Novel, karena remaja-remaja yang digambarkan di kisah ini benar-benar selayaknya remaja kebanyakan, bukan remaja-remaja centil dan lebih cepat dewasa daripada seharusnya seperti yang sering kita temui di sinetron-sinetron. Keseharian hidup mereka sebagai siswa juga berhasil digambarkan pengarang dengan baik. Konflik yang diangkat tidak berfokus pada cinta, tapi lebih banyak ke isu keluarga dan kepercayaan, sehingga memberikan keunikan tersendiri. Agak kelam, namun tidak mengapa karena justru di situ letak keasyikan membacanya.

Adapun yang terasa kurang menurut saya adalah penggarapan konflik dan solusi atas masalahnya yang saya rasa terlalu cepat dan terkesan menggampangkan. Rasanya saya ingin minta tambah sekitar 50 halaman lagi supaya alurnya lebih smooth. Selain itu, desain covernya. Saya tidak tahu apakah cover dirancang oleh teman pengarang atau desainer profesional karena menurut saya pribadi gambarnya amatir sekali. Selain itu, warnanya tidak beda jauh dengan warna latar sehingga tidak terlihat jelas. 

Saya rekomendasikan novel ini untuk teman-teman pencinta kisah remaja yang mencari kisah yang cukup dark dan membuat penasaran.

Selamat buat Biondy atas karya debutnya!!


5 komentar:

  1. aku penasaran juga sama buku yang ini, karya pertamanya Kak Biondy :) dan baru hitungan hari kan terbitnya..

    BalasHapus
  2. Aku juga penasaran sama karya Kak Biondy. Sounds great!

    BalasHapus
  3. wah, direview di blog ^^
    terima kasih ya, Mbak Nana :D

    BalasHapus
  4. Wah, novel debut ya? Kekurangan tadi bisa jadi alasan karena novel ini masih debut. Tapi dari segi cerita, memang membuat penasaran karena direview tadi disebutkan tokoh utama nya; Tania, suka menyayat diri. Ihh, serem benar, bisa sampai begitu... Jadi penasaran ingin baca juga.

    BalasHapus
  5. Pengen bacaaaa.
    Selamat ya, Biondy, atas novel debutnya. :)

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini