Pengarang: Morgan Matson
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010 (terjemahan: 2014)
Halaman: 462+
Hidup Amy Curry berubah sejak ayahnya meninggal dunia dalam kecelakaan mobil. Ia menutup diri dari teman-temannya dan tidak mau menyetir mobil lagi; rasa bersalah selalu menghantuinya. Saudara kembar Amy, Charlie, kemudian masuk panti rehabilitasi. Ibu Amy, Pamela Curry, kemudian memutuskan untuk memindahkan keluarganya dari California ke Connecticut untuk memulai hidup baru.
Setelah sebulan tinggal sendirian di rumah karena ibunya harus mempersiapkan kepindahan mereka di Connecticut, kini tiba saatnya untuk Amy pergi ke Connecticut untuk tinggal bersama ibunya. Ibu Amy sudah merencanakan perjalanan Amy menggunakan mobil mereka hingga sampai ke Connecticut dalam jangka waktu 5 hari 4 malam. Amy juga akan ditemani oleh anak teman sang Ibu yang ingin ke Philadelphia, Roger.
Amy merasa rikuh karena akan menghabiskan perjalanan lima hari bersama Roger, anak kuliahan yang cukup tampan namun tidak dikenalnya. Amy berusaha cuek karena ia memang sudah bertekad untuk menutup diri dari siapapun sejak kematian ayahnya. Namun, ketika Roger memberikan Amy kesempatan untuk memodifikasi rute perjalanan mereka, Amy langsung tertarik dan akhirnya sepakat dengan Roger untuk menciptakan rute perjalanan mereka sendiri. Petualangan Amy dan Roger--lima hari yang akan mengubah keduanyaa--dimulai.
*******
Amy and Roger's Epic Detour sebenarnya secara cerita tidak menawarkan sesuatu yang baru-baru amat siiih... Sama seperti novel-novel YA kebanyakan, di mana tokoh utamanya mengalami trauma dan rasa kehilangan dan menutup diri dalam kesedihannya, lalu tiba-tiba ia bertemu seseorang yang dapat membuatnya kembali membuka diri. Yaaah.... sejenis dengan buku-bukunya Sarah Dessen gitu deeh.. Tapi, saya tetap menikmati cerita ini.
Amy and Roger's Epic Detour ditulis menyerupai jurnal, di mana penulis selain bercerita mengenai perjalanan Amy dan flashback menjelang kecelakaan yang menimpa ayah Amy, juga mencantumkan playlist selama perjalanan, peta, dan juga bon-bon restoran dan hotel yang dikunjungi Amy dan Roger. Membuat saya sebagai pembaca merasa seperti Amy adalah seorang kawan nyata yang sedang bercerita langsung kepada saya mengenai perjalanan yang baru saja dilaluinya. Ini merupakan poin plus pertama buat saya. Yang kedua, saya sangat menikmati interaksi Amy dengan orang-orang yang ia temui dalam perjalanan, dan terlihat sekali perubahan sikapnya akibat interaksi tersebut. Orang-orang yang dijumpai Amy sangat unik, terutama Lucien, yang walaupun sangat ramah, sangat terlihat kalau dia kesepian. Ketiga, penulis berhasil menuliskan emosi Amy dengan sangat nyata tanpa menjadikannya cengeng. Melalui flashback yang diceritakan sedikit demi sedikit, kita akan mengerti mengapa Amy bisa menjadi Amy yang seperti saat ini.
Adapun kekurangan dari cerita ini, terletak pada terjemahannya. Duh, kesalahan ketiknya itu lhooooo... Ampun-ampunan deh! Padahal dari segi cerita, penerjemah berhasil mentransfer emosi Amy dengan sangat baik dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Begitu pula tokoh-tokoh lainnya. Hanya saja, kesalahan ketiknya terlalu banyak sehingga mau tak mau saya jadi memperhatikan dan merasa terganggu juga. Bayangkan saja bila di tengah kalimat kamu menemukan kata "uang" padahal seharusnya "yang". Lalu kata "katak" padahal seharusnya "kataku". Pergeseran artinya jadi sangat jauh kan?
Oh iya, tapi saya sangat suka dengan cover edisi bahasa Indonesia lhoo.. Buat saya, gambarnya bagus dan sangat mencerminkan isinya. Jauh lebih bagus dari cover aslinya yang hanya menggambarkan dua orang bergandengan tangan. Semoga Gramedia Pustaka Utama bisa membuat cover-cover sejenis untuk novel-novel terjemahan lainnya.
Buku ini saya rekomendasikan untuk setiap remaja, pencinta kisah remaja, terutama buat pembaca yang baru kehilangan orang yang dikasihinya. Buku ini seru, tapi tidak melupakan dengan pesan moralnya.
-------------------------------
SECRET SANTA REVEALED!!!
Masih ingat dengan riddle yang saya terima? Nggak inget? Coba klik di sini yaaa..
Harus saya akui, dari 3 kali mengikuti acara ini, tahun ini adalah saat terkacrut saya karena saya benar-benar bingung menebak siapa Santa saya. Saya lemah banget deh kalau urusan dengan penyiar berita. Nggak suka nonton berita siiih, sukaan baca berita di twitter. Hehehe.
Tapi saya mau coba tebak ya.
Clue-nya adalah JODI, yang berdasarkan bisikan dari Divisi Event BBI berarti kode di keypad HP. Saya coba dong, dan keluarlah angka 5634. Saya pikir itu adalah urutan foto penyiar.
Lalu saya bingung.. Yang saya tau cuma Desi Anwar. Setelah saya tanya sana-sini, dapat 3 nama;
Desi Anwar
Indy Rahmawati
-------
Aviani Malik
Gambar nomor 3 saya nggak tahu siapa.
Ya sudahlah.. Mengasumsikan kalau huruf depan penyiar tersebut adalah inisial Santa saya... berarti kan D-I-?-A... Saya lihat daftar peserta, cuma Dila yang cocok. Tapi saya nggak yakin juga, karena kalau yang itu kan tulisannya Dhila ya, bukan Dila?? tapi Dinoy nggak mungkin. Dion juga... Hmmm...
Ya sudahlah, saya nebak Dila aja. Bener nggak tuh? Hehehe.
Santa, tolong beri tahu jati dirimu dan cara membaca riddle-nya yaaa..
Bukunya sama nih yang santa kasih ke aku xD
BalasHapusEnng, Kayanya bener deh mbaa. hahaha
Nah lho. Saya sih nggak yakin siapa Santa saya... hahahaha... Iya nih bukunya samaan. hehe
HapusLucu kalau proses nebaknya salah tp jawabannya benar :D
BalasHapusSemoga dua2nya bener yaaa
Dua tahun lalu sih aku juga begituuu.... *kebiasaan* *lari sambil goyang pantat* hahahaha...
HapusNa, kan cluenya koordinat *bikin nana bingung lagi*
BalasHapusBah! Dikira gue ini Bu Susi apa, ngerti koordinat-koordinatan.Geografi saya dulu mentok di angka enam sajaaah... hahaha.. Udahlah, serahkan ke Santa aja cara bacanya.
HapusHahahaha.. seriuuuss...klunya kan koordinat jodi
HapusKalo beneran koordinat mah harusnya sumbu Y-nya minus ituuu.... *mendadak ingat pelajaran matematika* *apa pula itu matematika??* *anak IPS yang percaya kalo belajar itung-itungan itu cuma berguna buat ngitung duit*
Hapus*pukpuk Santa* aku jadi kasian ama Santanya... sumpah, deh... T_____T
BalasHapusYaaah....
HapusSanta keluarlah segera, kasihan mbak Nana ..
BalasHapussanta bersabarlah dengan mbak nana ya
Sayang ya, penerbit sekelas GPU sekarang banyak typonya.
BalasHapusDan, benarkah tebakan santanya?
Halo-halo..
BalasHapusini aku berikan analisa riddlenya..
silakan mampir dan baca di http://buku.dibaca.in/2015/01/breaking-riddle.html
makasih :)
Makasih yaaa Dila dan Arif. Arifnya ga ketebak. Hahaha. Jadi si pembawa berita cewek yg ketiga siapa namanya? *halah*
HapusWkwkwk selamaat tebakanmuu yaa naaa. Btw aku naksir buku ini. Pengen punyaa aaahh
BalasHapusmabok aku baca koordinatnya xD #barusanNgintipCrackingKodenya
BalasHapusbeginilah ketika riddle-nya datang dari pasangan literatur-komputer di joglosemar #ngomongApaAkuIni
wakakakaka, nebaknya asal tapi bener. aku sukaaaaa banget sama buku ini, emang banyak typo sih tapi yasudahlah, yang penting covernya kece :)
BalasHapus