Senin, 23 Desember 2013

Magical Seira #3: Seira and the Destined Farewell

Judul: Magical Seira #3: Seira and the Destined Farewell
Pengarang: Sitta Karina
Penerbit: Buah Hati
Tahun Terbit: 2013
Halaman: 330
Harga: Rp. 66.000 (diskon jadi Rp. 56.100 di bukabuku.com)


Pintu gerbang antara dimensi Madriva dan Kaia (bumi) semakin terbuka lebar. Ashram semakin merajalela di bumi. Makhluk-makhluk Madriva semakin banyak menginvasi bumi. Seira semakin bertekad untuk menutup pintu dimensi selamanya, agar kedamaian di bumi tetap terjaga. 

Di lain pihak, Abel menyimpan rahasia dari Seira. Bukan hanya soal dirinya yang bisa berganti-ganti menguasai satu tubuh dengan Seth, jiwa kembarnya dari Madriva, Abel juga menahan jiwa Iolanthe agar tidak bisa mengambil alih tubuh Seira. Dan segala perjuangannya itu membuat dirinya semakin lemah.

Untuk menutup gerbang dimensi, selain Seth yang menjelma dalam diri Abel, Seira juga membutuhkan Rey, si ksatria es yang sampai sekarang belum jelas sosoknya. Di tengah pencariannya akan Rey, Seira justru menemukan hal yang mengejutkan dirinya, yang nantinya akan memaksanya untuk bertarung dengan sosok yang paling dicintainya. Hidup atau mati.

Bagaimana kisah Seira selanjutnya? Berhasilkah Seira menutup gerbang dimensi?

Ini adalah buku terakhir serial Magical Seira dan menurut saya, kisahnya cukup rumit. Di bagian ketiga ini, cukup banyak informasi yang ditumpahkan Sitta Karina dan banyak pula tokoh-tokoh dari Madriva yang bermunculan dengan cara "menumpang" di tubuh jiwa kembar mereka di bumi. Satu persatu sejarah Madriva terkuak. Tidak banyak yang bisa diceritakan karena ini kan merupakan buku ketiga. Saya tidak mau membocorkan banyak cerita juga ke teman-teman yang belum membaca serial ini. Namun yang pasti sih, saya merasa cukup kewalahan. Jika di buku pertama dan kedua saya merasa masih bisa menikmati kisahnya, di buku ketiga ini, beberapa kali saya berhenti membaca dan berpikir: "Tunggu, kok jadi begini sih? Memang sebenarnya cara kerja ini bagaimana sih?"

Saya rasa, ini dikarenakan sisipan novella Sand Castle di antara novel kedua dan ketiga, juga karena buku ketiga ini memiliki halaman paling tebal dibanding novel-novel pendahulunya. Novella Sand Castle, walau saya cukup menikmati ketika membacanya, ternyata cukup men-distract saya dari plot utama Magical Seira sehingga saya seperti lupa ingatan ketika membaca novel terakhir ini. Hubungan Seira-Abel pun terasa "mentah" lagi setelah apa yang terjadi di Sand Castle. Selain itu, di buku terakhir ini, rasanya saya terlalu banyak dibombardir informasi. Seluruh rahasia seperti berlomba-lomba untuk diungkapkan di novel ini hingga akhirnya menuju klimaks. Genre fantasi memang bukan genre favorit saya, sehingga wajar saja jika saya kesulitan menyatukan potongan demi potongan puzzle yang ditebarkan Sitta Karina. Mungkin jika teman-teman yang sudah biasa membaca kisah fantasi membaca serial ini, penilaiannya akan berbeda dengan saya.

Akan tetapi, novel ini beserta keseluruhan kisah Magical Seira, masih cukup dapat dinikmati. Mungkin bukan yang terbaik di antara novel-novel fantasi yang pernah saya baca, namun juga bukan yang terburuk. Kembali lagi, jika teman-teman adalah penggemar cerita fantasi, kisah Magical Seira bisa dijadikan pilihan. Namun untuk saya pribadi, saya lebih suka membaca karya kontemporer Sitta Karina saja.

2 komentar:

  1. Dimasukkan ke dalam waiting list juga nih, buku fantasi yang mungkin pertama aku baca, tapi selalu kalah sama buku-buku lain... haha, semoga suatu saat bisaa baca :D Anyway... suka sama nama Madriva nya, unik :D

    BalasHapus
  2. Wah petualangannya kayaknya seru. belum baca nih...hohoho. semoga bulan depan tercapai mulai dari 1

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini