Senin, 04 November 2013

Welcome to the Crowd - October



Omigod!!!
It's November already!!! And also.. it's time to post Welcome to the Crowd October Edition.

Di bulan Oktober kemarin, saya "hanya" membeli 5 buku (1 pre-order) kenapa "hanya"? karena walau jumlahnya sedikit, uang yang keluar tidak sedikit. Hahaha. Maklum, penggemar novel import dan karena nilai tukar USD yang tinggi maka saya pun terkena imbasnya. *tepok jidat*. Saya kurang beruntung dengan novel obralan jadi yaah... Tapi masih tetap bersyukur sih karena masih suka dapet voucher diskon. Hehe.

Aaandd... here they are...

 

POINT OF RETREAT karangan Colleen Hoover
Rp. 39.000 di Gramediana
Berhasil melewati guncangan kematian, patah hati, dan belitan takdir, membuat Layken dan Will yakin hubungan mereka akan baik-baik saja. Tetapi kejadian tak terduga menghancurkan segala harapan hingga memaksa mereka untuk mundur dan berpikir ulang tentang komitmen. Layken dan Will terpaksa memilih jalan sulit dan menyakitkan… mereka harus berpisah.

Will tidak rela melepaskan Layken begitu saja. Ia bertekad membuktikan kesungguhan cintanya dengan satu-satunya cara yang ia yakini dapat merebut kembali hati Layken… dengan puisi. Saat keadaan mulai membaik, cobaan lebih besar datang, cobaan yang tidak hanya bisa mengubah kehidupan mereka, tapi juga orang-orang yang bergantung pada mereka. Kali ini, bahkan puisi pun tak bisa mengembalikan Layken dalam hidup Will.
Sebenarnya saya bisa dibilang tidak suka dengan Slammed, buku pertama serial ini. Sebagai penyuka novel-novel YA contemporary romance, saya pun heran kenapa buku tersebut tidak sesuai dengan selera saya. Padahal di negara aslinya, Slammed itu terkenal dan beberapa pembaca dalam negeri pun menyukainya. Hmm..

Namun begitu, saya tetap ingin membaca Point of Retreat, lanjutan Slammed. Mungkin sebagai kesempatan kedua kepada Colleen Hoover ya. Dan sejauh ini, cerita Point of Retreat cukup menarik (walau agak kayak manga Jepang ceritanya).

Anywaaay.. saya beli buku ini cukup murah karena saya beli di Gramediana dengan memanfaatkan voucher Rp. 20.000 yang saya dapat dari Gramediana.


LOCK AND KEY karangan Sarah Dessen
USD 9.53 di Book Depository

Ruby, where is your mother?
Ruby knows that the game is up. For the past few months, she's been on her own in the yellow house, managing somehow, knowing that her mother will probably never return.
That's how she comes to live with Cora, the sister she hasn't seen in ten years, and Cora's husband Jamie, whose down-to-earth demeanor makes it hard for Ruby to believe he founded the most popular networking Web site around. A luxurious house, fancy private school, a new wardrobe, the promise of college and a future; it's a dream come true. So why is Ruby such a reluctant Cinderella, wary and defensive? And why is Nate, the genial boy next door with some secrets of his own, unable to accept the help that Ruby is just learning to give?
Best-selling author Sarah Dessen explores the heart of a gutsy, complex girl dealing with unforeseen circumstances and learning to trust again.
It was another autobuy moment for me. Lagi ke Gramedia PIM nungguin bokap yang lagi hang out sama temen-temennya (kalau kalian baca Welcome to the Crowd bulan lalu, kalian akan mendapati bahwa hal serupa terjadi juga bulan lalu.. yep it's quite sad isn't it that my father has moooore interesting social life than me??) karena saya mau nebeng pulang sama bokap trus nemu buku-buku Sarah Dessen berjejer *WHAATT??* Ada The Moon and More, karya terbaru Sarah Dessen, Along for the Ride yang sudah saya baca, dan... LOCK AND KEY!!! Novel ini sebenarnya sudah menarik minat saya sejak lama, melebihi minat saya untuk baca The Truth about Forever yang katanya paling bagus dari semua karya Sarah Dessen, karena konfliknya terasa lebih kompleks dari novel-novel remaja kebanyakan dan jelas saya langsung comot dong ah. Bawa ke kasir, senyum-senyum sambil ngeraba-raba bukunya terus menerus eeeh.. Sampai sekarang itu buku masih belum dibaca. TER.LA.LU. Ini nih yang namanya lapar mata.

Tapi saya janji akan baca buku itu bulan ini. Serius. Setelah saya berhasil menamatkan Code Name Verity yang lagi saya baca dan ampun-ampunan deh saya bingungnya baca buku itu.


CODE NAME VERITY karangan Elizabeth Wein
USD 9.99 di Book Depository

I have two weeks. You’ll shoot me at the end no matter what I do.

That’s what you do to enemy agents. It’s what we do to enemy agents. But I look at all the dark and twisted roads ahead and cooperation is the easy way out. Possibly the only way out for a girl caught red-handed doing dirty work like mine — and I will do anything, anything, to avoid SS-Hauptsturmführer von Linden interrogating me again.

He has said that I can have as much paper as I need. All I have to do is cough up everything I can remember about the British War Effort. And I’m going to. But the story of how I came to be here starts with my friend Maddie. She is the pilot who flew me into France — an Allied Invasion of Two.

We are a sensational team.
Ini buku tentang mata-mata Inggris yang tertangkap oleh Nazi. Lalu disiksa supaya bisa membocorkan kode-kode dan "isi perut" tentara Inggris ke Nazi. Lalu cerita deh si mata-mata itu. Dan bisa dibayangkan seperti apa ceritanya. Ngalor-ngidul muter-muter, untuk membingungkan si tentara yang menginterogasinya dan juga karena siksaan yang dialaminya. Dan untuk membingungkan pembaca, apalagi yang kayak saya, yang bahasa Inggrisnya pas-pasan dan otaknya sangat simpel.

Apa yang membuat saya bertahan dan bertekad menyelesaikan novel ini? Karena beberapa blogger termasuk blogger favorit saya bilang, makin ke belakang ceritanya akan makin menarik dan akhirnya, setelah ceritanya selesai, kita akan merasa puas dan merasa kalau buku ini keren banget. Tunggu saya selesai baca dan membuat review-nya ya!

Buku ini saya beli di Aksara Citos pas lagi ke sana buat nyari sepatu pesta di Matahari. Bukan sepatu ku dapat malah buku ku bawa pulang. Haiz!




TOKYO : FALLING karangan Sefryana Khairil
Rp. 53.000 (Rp 42.400 di bukabuku)
Pembaca tersayang,

Musim panas di Tokyo selalu memiliki banyak warna. Sefryana Khairil, penulis Sweet Nothings dan Coba Tunjuk Satu Bintang mengajak kita berkeliling negeri sakura bersama dua wartawan bernama Thalia dan Tora.

Keduanya dipertemukan oleh sebuah lensa. Lalu, Danau Shinobazu membuka mata keduanya tentang bahwa kenyataan sering sekali berbeda dengan asumsi mereka pada awalnya. Thalia dan Tora berbagi tawa dan saling menyembuhkan. Hingga mereka sama-sama ragu, benarkah semuanya hanya sekadar kebetulan? Atau ini adalah satu dari misteri Ilahi yang mereka belum temukan jawabannya?

Setiap tempat punya cerita.
Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari timur yang sarat akan aroma lembut bunga sakura.

Enjoy the journey,


EDITOR

Buku ini baruuu saja saya buat review-nya. Jadi silahkan baca ya. Kisahnya cukup manis, semanis warna covernya. Dan bikin ngiler ke Jepang pastinya.


JUST LIKE HEAVEN karangan Julia Quinn
 Rp. 53.000 (Rp. 49.300 di bukabuku)
Honoria Smythe-Smith:
A) pemain violin yang buruk
B) masih kesal karena dipanggil “Bug” saat masih kecil
C) TIDAK jatuh cinta kepada sahabat kakaknya
D) semua yang di atas

Marcus Holroyd:
A) Earl of Chatteris
B) mudah terkiilir
C) TIDAK jatuh cinta kepada adik sahabatnya
D) semua yang di atas

Bersama-sama mereka:
A) suka makan tar cokelat
B) selamat dari demam mematikan dan pertunjukan musik terburuk di dunia
C) saling jatuh cinta setengah mati

Kisah cinta merupakan keahlian Julia Quinn, jadi tentu saja jawabannya. . .
D) semua yang di atas

Buku ini juga baru saya buat review-nya. Buat penggemar novel-novel Julia Quinn pasti sudah tidak sabar dong membaca kisah mengenai keluarga Smythe-Smith yang melegenda itu? Naah, buku ini membawa kamu untuk bisa mengenal lebih dekat keluarga dengan "musikalitas" tinggi itu.

Kedua buku ini saya beli dengan memanfaatkan voucher Rp. 50.000 dari @workwithKG. Thank you Kompas-Gramedia!!

Lalu ada pre-order, yang kayaknya baru akan sampai di bulan Desember nanti:

RACING SAVANNAH karangan Miranda Kenneally
USD 8.49 di Book Depository


They’re from two different worlds.

He lives in the estate house, and she spends most of her time in the stables helping her father train horses. In fact, Savannah has always been much more comfortable around horses than boys. Especially boys like Jack Goodwin—cocky, popular and completely out of her league. She knows the rules: no mixing between the staff and the Goodwin family. But Jack has no such boundaries.

With her dream of becoming a horse jockey, Savannah isn’t exactly one to follow the rules either. She’s not going to let someone tell her a girl isn’t tough enough to race. Sure, it’s dangerous. Then again, so is dating Jack…
Miranda Kenneally adalah salah satu pengarang luar negeri yang karyanya selalu saya tunggu selain Julia Quinn dan Kody Keplinger. Menurut saya, walaupun saya tidak selalu setuju dengan tulisannya, tulisan Miranda selalu jujur dan mengungkapkan pikirannya. Setelah menulis mengenai agama Kristen di dua novel sebelumnya (yang isinya berupa kritik), Stealing Parker dan Things I Can't Forget, kali ini Miranda tidak lagi membahas mengenai agama namun mengenai perbedaan kelas. Dan kuda. Penasaran dengan apa yang akan Mirada tulis kali ini.

Preorder saya lakukan di Book Depository.

Nah itu tadi daftar belanjaan buku saya di bulan Oktober. Apa belanjaan kamu?

Posting ini juga merupakan bagian dari Meme Buying Monday yang dibuat oleh Aul di blog The Black in the Books. Pengen ikutan? KLIK KLIK!


4 komentar:

  1. Diet beli bukunya suksek mbak? hehehe

    BalasHapus
  2. Julia Quinn :D
    tadi timbang-timbang pinjem di rental, tapi pikir-pikir lagi mending koleksi aja deh :P

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini