Rabu, 01 Mei 2013

RITM May Giveaway + Interview Pengarang : CoupL(ov)e by Rhein Fathia


Sudah baca review novel CoupL(ov)e yang saya buat beberapa waktu yang lalu? Nih klik disini kalau belum baca. Ehehe. Seperti yang saya tulis di review tersebut, saya sangat menyukai novel ini. Segitu sukanya sampai-sampai saya langsung menghubungi penulisnya, Rhein Fathia, via twitter, untuk mengajaknya wawancara di blog ini. Tak disangka, bukan hanya bersedia, Rhein Fathia malah mengajak saya ketemuan untuk memberikan 1 novel bertanda-tangan secara gratis untuk diberikan kepada pembaca RITM yang beruntung. Kebetulan, penulis yang tengah kuliah di Bandung ini waktu itu punya rencana ke Jakarta untuk launching novel terbarunya yang menang Lomba Novel Romance Qanita, Seven Days.

Dan kini, sebelum sampai ke cerita mengenai giveaway-nya *yang pasti bikin semangat dong yaaa*, saya mau bagi-bagi foto dan hasil wawancaranya dulu:

Saya, Rhein Fathia, dan buku CoupL(ov)e.. difoto sama Mas Ijul. Thanks Mas!


Kenapa judul novelnya CoupL(ov)e? Dapat dari mana ide nama tersebut (terutama tanda kurung di tengahnya)?
Karena novel ini ceritanya tentang pasangan, ‘couple’, yang butuh waktu sekian lama untuk jatuh cinta, ‘in love’. Tadinya mau bikin ‘Couple in Love’, tapi sepertinya terlalu biasa. Hehehe… Dipilih CoupL(ov)e karena cinta (love dengan tanda kurung di tengah) itu sendiri ada di antara pasangan tersebut. Plus, supaya kalau orang lihat judulnya, lebih waktu sepersekian detik aja sih bacanya. Jadi lebih intens liat buku aku gitu.. :D 


Kenapa menulis tentang dunia pernikahan? Dari mana inspirasi dan risetnya? (fyi, Rhein Fathia saat ini belum menikah)
Yang saya tahu, cinta yang begitu dalam dan menyentuh baru muncul setelah pernikahan. Karena selain rasa cinta (yang meletup-letup) itu sendiri, ada komitmen, tanggung jawab, usaha, dan pengorbanan untuk cinta sejati itu sendiri. Jadi, dipilihlah tema itu. Riset dari banyak hal. Cerita-cerita temen yang udah nikah, cerita perjalanan pernikahan orang tua saya, dari buku-buku psikologi tentang pasangan, dan film.


Kalau dideketin sama 3 cowok berbarengan: Raka, Gilang, dan Gamma, pilih siapa dan kenapa? (fyi, tiga nama yang disebut ini ada di dalam novel CoupL(ov)e dengan cerita cintanya masing-masing)
Kalau naksir, mungkin saya akan pilih Raka. Dari dulu selalu tergila-gila sama cowok pintar dan misterius, sih. Haha… Gilang, hmm… Mungkin hanya sekedar suka sesaat karena kejutan-kejutan romantisnya. Untuk jadi pasangan hidup, saya pilih Gamma! Hahaha.. Dia karakter yang lucu, playboy yang sebenarnya ganteng, tapi karena agak norak dan gila jadi lebih sering ditolak cewek. Aslinya dia sosok yang baik, perhatian sama teman, dan pintar membuat kejutan. Sepertinya menyenangkan punya pasangan yang bisa diajak menggila bersama…


Kalau cowok yang kamu cintai ternyata cinta sama cewek lain, pilih merelakan demi kebahagiaan cowok tersebut atau berjuang untuk mendapatkan cinta cowok tersebut? 
Dalam konteks masih bisa memilih (belum menikah pastinya), pilih merelakan kebahagiaan cowok tersebut. Untuk masalah hati, saya tipikal yang tidak suka kompetisi. Hanya Tuhan yang bisa membolak-balik hati manusia dan saya tidak akan mampu menentang kuasa Tuhan. Karena memiliki jasadnya tapi tidak sepaket dengan hatinya, itu menyakitkan sekali.


Di novel CoupL(ov)e ada adegan paralayang. Suka melakukan paralayang atau olahraga ekstrem lainnya?  

Suka banget sih, nggak. Saya hanya suka mencoba hal-hal baru yang menantang seperti paralayang, arung jeram, snorkeling, bungee jumping, naik gunung, dll. Sesekali melakukan hal ekstrem, keluar dari zona nyaman, bisa jadi terapi untuk membuka pikiran dan memperluas inspirasi. Sekarang sedang mencari link untuk bisa mencoba terjun payung dari pesawat. Hehehe.. :D 


Rhein latar belakang pendidikannya adalah Fisika Nuklir Partikel, apakah ada rencana untuk membuat novel berlatar belakang ilmu itu? (fyi, Rhein Fathia adalah lulusan Universitas Indonesia jurusan Fisika, konsentrasi Nuklir Partikel. Sekarang sedang S2 di ITB jurusan Magister Bisnis, konsentrasi Creative & Cultural  Entrepreneurship)
Ada! Salah satu impian saya dari dulu adalah membuat novel science fiction. Penulis favorit Michael Crichton. Semoga ada waktu untuk banyak riset dan otak saya mampu. Hahaha…


Ada pesan untuk pembaca RITM yang diam-diam jatuh cinta sama sahabatnya? 
Ungkapkanlah dengan cara santun. Secara tersirat, mungkin. Karena persahabatan bisa berlangsung selamanya, sampai maut memisahkan. Tidak seperti jatuh cinta… 

Seru kan jawaban-jawabannya? Iih saya sih naik Halilintar di Dufan aja udah ngeringkel, gimana terjun dari pesawat coba??? *kaburrr*

Daaan akhirnyaa... GIVEAWAY TIME!!

Hadiah:


Ada 4 tugas yang wajib dipenuhi peserta dengan mengisi Rafflecopter:
  1. Follow blog RITM lewat GFC atau Bloglovin' (iya.. sekarang RITM sudah punya link Bloglovin' lhoo.. Cek banner gambar menara Eiffel di sidebar)
  2. Follow minimal 1: blog, twitter, goodreads, atau fanpage Rhein Fathia. Boleh lebih dari satu jika memang tidak keberatan.
  3. Tweet giveaway ini satu kali saja di twitter kamu. Tolong gunakan format yang ditentukan (terutama hashtagnya. Jika kamu tidak bisa buka formatnya, ini yang harus kamu ketik: "Menangkan 1 novel #Coupl(ov)e karya @rheinfathia di #RITMMayGA http://readinginthemorning.blogspot.com/2013/05/ritm-may-giveaway-interview-pengarang.html"
  4. Jawab pertanyaan: "Kalau Halya dan Raka adalah sahabat kamu, nasihat apa yang akan kamu berikan kepada mereka?" di komentar post ini.
Pemilihan pemenang kali ini tidak dilakukan secara random, tapi berdasarkan jawaban atas pertanyaan nomor 4. Tapiiii... saya tetap akan cek apakah pemenang terpilih memenuhi syarat no. 1-3 juga. Jika tidak, maka saya akan memilih pemenang yang lain.
Giveaway dibuka tanggal 1-10 Mei 2013.
Maaf ya kali ini untuk alamat Indonesia saja. Masih belum kuat kirim paket ke luar negeri. Ehehe.
Good luck!!

a Rafflecopter giveaway

Special thanks to Rhein Fathia dan mas Ijul. Ehehehe....

44 komentar:

  1. nasihat ke Halya sama Raka? please kalian harus jujur satu sama lain. kalo kalian masih suka sembunyi2 dari pasangan masing2, yg ada malah salah paham dan akhirnya berantem deh.

    BalasHapus
  2. Nggak peduli apapun masa lalu kamu, tapi setelah kamu berkomitmen, terutama dalam pernikahan, then please be loyal at heart as well as at your attitude toward you spouse, she/he trust you in marriage. You're bound together, to be true to you in good times and in bad, in sickness and in health, until death do you part.

    *cihuuuuy*

    *komat kamit rapal mantrab biar menang*

    BalasHapus
  3. 1. Udah
    2. Follow Twitter dan FP Rhein Fathia
    3. udah (@zahradessy)

    4. Jika aku adalah sahabat Halya dan Raka maka nasihat yang kuberikan itu,
    "Kalian udah berkomitmen menikah walau nggak ada cinta yang terjalin antara kalian, kan? Terus kenapa kalian masih takut pernikahan kalian akan goyah hanya karena cinta dari masa lalu kalian? Mana Halya dan Raka yang aku kenal dulu? Halya dan Raka yang kukenal dulu pantang menyerah walau ada rintangan sebesar apapun. Kalian adalah dua orang yang melebur menjadi satu. Kalian itu suami-istri, pertahankanlah pernikahan kalian sampai maut memisahkan kalian. Oke?"

    BalasHapus
  4. ini ya nasihat buat Halya dan Raka yang sudah memutuskan untuk menikah..

    "kalian ini kan sudah komitmen mau menikah, saling cinta atau ngga, none of my business, cinta bisa datang kapan aja..lewah celah mana aja..jadi, pegang erat komitmen itu - jangan jadi orang yg plin-plan, keputusan kalian menikah itu sudah sangat tepat..ngga ada yg salah kok, yang salah itu cuma masa lalu - anyway, kita ngga hidup dimasa lalu, kita hidup untuk masa depan..nah sekarang - masa depan kalian adalah kamu berdua *sambil gantian nunjuk ke arah Halya dan Raka* - lagipula kalian suka tantangan bukan? yah, inilah tantangannya orang menikah - welcome to the real world ma friends, i bet you'll like it *sambil masang senyum kuda*

    "jadi..gimana klo sekarang kita ke dufan aku pengen banget naik halilintar? oia, katanya kalian mau honeymoon ke Bali aku ikut yah..janji deh, ak ngga akan nguping kalian di kamar sebelah *mata kedip-kedip*

    BalasHapus
  5. Kalau saya adalah sahabat mereka berdua (Halya dan Raka), nasihatku sederhana saja.

    Dear Halya & Raka,
    Kalian itu sudah mengenal satu sama lain sejak bertahun-tahun, sudah saling mengetahui sisi baik dan sisi buruk satu sama lain. Bagaimana pun masa lalu kalian dan siapapun dulunya yang pernah hadir, just left it behind. Pertahankan apa yang kalian miliki saat ini. Karena salah satu komitmen suatu pernikahan itu "kalian harus melepaskan orang-orang yang pernah kalian cintai di masa lalu."

    That's all.

    BalasHapus
  6. Nama : Cecilia Amanda
    Email : fuqingqing@rocketmail.com

    Gelas ada takarannya
    Kalau tidak mengosongkannya
    Bagaimana mengisi dengan yang baru
    Begitu pula cinta dalam hati
    Komitmen pernikahan harus ditepati
    Kenang rasa nyaman yang dulu
    Tumbuhkan cinta pernikahan dengan itu
    Lupakan yang lama
    Mulai yang baru.

    BalasHapus
  7. Kalau saya adalah sahabat mereka berdua (Halya dan Raka), nasihatku buat mereka tetaplah jadi seorang sahabat walau sekarang kalian dalam komitmen pernikahan. Jangan merasakan perbedaan hubungan tetapi jadilah seorang sahabat yang selalu ada dalam hidup Halya dan Raka :)

    BalasHapus
  8. nasihat untuk hayla dan raka ..
    "lihat hatimu, yang paling dalam. lakukan apapun yang dia inginkan. Karena hati, tidak akan salah merasa.."

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. 1. Sudah
    2. Sudah (twitter,FP,goodreads)
    3. Sudah (@Iva_Firdayanti)
    Untuk Halya dan Raka : Kalau kalian sdang berjalan, arah mana yg klian lihat?depan atau belakang? Tentu saja depan agar klian tdk trjatuh dan trsungkur, right? Apa pun yg sdh trjadi d masa lalu tdk akn bsa diubah, ttapi msa depan sngat bsa klian ubah. Cba tlong skrg lihatlah masa depan itu dan brusahalah membuatnya indah :) .

    BalasHapus
  11. Dear, Halya & Raka.

    Keputusan kalian untuk menikah tanpa dilandaskan cinta sejak awal sudah mengagetkanku. Tapi aku percaya kalian bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Pernikahan bukanlah permainan, ingatlah itu. Banyak orang yang terlibat dengan pernikahan kalian. Berusahalah untuk tidak mengecewekan mereka dan diri kalian sendiri. Aku yakin pernikahan ini, secara langsung maupun tak langsung, juga mempengaruhi cara berfikir kalian, cara kalian melihat sesuatu. Belajarlah untuk membuka pikiran kepada satu sama lain. Cobalah untuk tidak saling menutupi dan mulai mencari jalan keluar bersama. Aku yakin dengan berlandaskan persahabatan kalian, kalian bisa mencari jalan keluar yang terbaik. Apa kalian yakin persahabatan kalian tidak membuahkan cinta? Cinta yang murni yang mungkin tidak dimiliki pernikahan lain? Berjuanglah, berusahalah. Aku akan selalu disini untuk membantu dan mensuport kalian. Serahkan semuanya kepada Tuhan. Minta petunjuk kepada-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mengetahui dan Maha Penyayang.

    BalasHapus
  12. hei, Halya, Raka :D

    sebenernya aku sebagai sahabat kamu, senang saat mendapat kabar bahwa kalian menikah.
    meskipun bukan berdasarkan cinta,, melainkan persahabatan. menurut aku itu bagus malahan.
    banyak pasangan yang sudah menikah diluar sana berkata bahwa menganggap pasangan sebagai sahabat adalah kunci kelanggengan rumah tangga mereka. dan mungkin kalian bisa lebih bagus daripada mereka :D kalian bisa menua bersama dengan orang yang membuat kalian nyaman. karena aku tahu bahwa sangat sulit menemukan orang yang membuat kita benar-benar nyaman, iya 'kan?
    dan terus soal cinta ... menurut aku sih, itu bisa didapetin belakangan. cinta itu ada pada waktu, dan menurut aku, saling menyayangi sebagai sahabat malah lebih penting. karena ada yang bilang, kalau cinta itu bertahan paling lama 4 tahun, perasaan itu dipengaruhi hormon (katanya loh ya~ )
    semoga kalian bisa langgeng, menua bersama, sampai kalian bisa melihat rambut kalian masing-masing memutih.
    hah ... apa kalian tahu bahwa sepasang kakek dan nenek yang berjalan bersama itu lebih romantis daripada pasangan romeo n juliet, hayla? raka?

    BalasHapus
  13. sahabat2ku, dengar kata hatimu, karena mereka takkan pernah bohong. dan bersyukurlah untuk apa yang kalian miliki saat ini. semoga kalian bahagia, dan pasti kalian akan bahagia :)

    BalasHapus
  14. Kalian berdua sama-sama sudah dewasa. Sudah bisa memilih yang baik dan buruk. So jangan terbawa nafsu dan emosi. Dinginkan kepala kalian berdua. Pilihlah keputusan yang terbaik dan dari hati kalian.

    Muga menang!Penasaran ama nopel ini ><

    BalasHapus
  15. seharusnya mereka bisa memiliah milah perasaan masing masing, bersahabat itu baik, bila dilanjutkan kearah serius akan lebih baik, tapi mereka harus memantapkan hati dan menatanya terlebih dahulu:)

    BalasHapus
  16. hay Halya dan raka .ini nasihat dariku !
    "memang persahabatan itu tidak ingin akhir kata penghianatan ,sahabat memanglah kategori orang sebagai teman yg sangatlah mengerti dalam hal apapun,sahabatpun slalu ada disamping kita,sahabat lebih berarti dan mengerti di bandingkan pacar !
    Halya dan Raka kalian berdua itu sudah dewasa.memanglah kalian bersahabat sejak masa SMA mungkin sampai sekarang ,tapi sebaiknya keputusan anda berdua bulatkan .arti sahabat meskipun sudah perpisah dalam arti saling jauh tapi hati dan masa-masa indahlah yg tidak bisa dilupakan. memutuskan keputusan dari sahabat menjadi lebih dari sahabat dan kejenjang yg lebih tinggi apalagi ,meski tanpa cinta karna rasa nyaman tapi hati kecillah yg tau dan tak bisa di bohongi,maka Halya dan Raka pernikahan meskipun tanpa cinta tapi ada rasa kenyamanan dan hati yg merasakn maka cinta dapat diraih meskipun di akhirnya" semoga bahagia "Halya dan Raka"

    BalasHapus
  17. Seperti apa nasihat yang ingin aku sampaikan? em… sepertinya kita harus melihat situasinya dulu kali ya?!
    Jika saat mereka memutuskan “akan” menikah, maka aku akan meminta mereka berfikir lagi, berfikir apakah mereka bisa merubah segala hal di hidup mereka yang dulunya mereka adalah sepasang sahabat, dan kemudian berubah tiba-tiba menjadi sepasang suami istri, apalagi mereka menikah tanpa dasar cinta, ini akan sangat sulit. Banyak sekali hal baru dan mengejutkan yang akan mereka rasakan. Aku akan bercerita panjang lebar di depan mereka tenang bagaimana rumah tangga yang didasari cinta saja dapat berantakan, apalagi sekarang mereka menikah tanpa cinta, mau jadi apa hidup mereka! Jika mereka tak bisa memegang teguh komitmen pernikahan mereka, mereka hanya akan merusak hubungan baik mereka yang sudah terjalin sekian lama. Dan merusak itu nyatanya lebih mudah dari pada membangunnya.

    Tapi, jika nasihat ini dibutuhkan saat mereka “telah” menikah, maka aku ingin mereka bertanya pada hati mereka masing-masing, apakah cinta masa lalu yang tiba-tiba menyapa mereka itu lebih berharga dari pada kehidupan mereka yang sudah susah payang mereka bangun? Apakah cinta masa lalu itu bisa membahagiakan mereka seperti saat mereka bersama dan saling membahagiakan? Mungkin kalian benar, cinta masa lalu itu terlihat adalah cinta yang sebenarnya, tapi cinta yang sebenarnya itu tak membuat kalian nyaman. Mereka menyakitkan, terlalu menyakitkan sehingga dulu kalian harus pergi meninggalkan mereka. Dan cinta yang menyakitkan itu bukan cinta. Cinta adalah rasa nyaman. Dan selama ini, bukankah kalian bersama sebagai sahabat karena rasa nyaman? So, kenapa harus meninggalkan zona nyaman itu untuk hal yang menyakitkan dimasa lalu? Aku yakin, rasa nyaman yang saling kalian berikan akan menjadi cinta disuatu masa, aku yakin itu. Jadi, tanyakan kembali pada hatimu untuk keputusan hidup kalian!

    BalasHapus
  18. Nasihat yang aku bakal berikan hanya sebatas nasihat, karena di pernikahan sebenarnya yang mengambil keputusan akhir adalah yang terlibat --- dua orang saja. Tapi pernikahan itu kan komitmen. Terkadang malah harus mengorbankan perasaan dan diri sendiri untuk patuh pada komitmen. Pada akhirnya komitmen itu menuntun mereka pada kebuntuan atau kebahagiaan adalah urusan lain. Ada yang memandang komitmen itu harus dijunjung, tapi ada juga yang berpendapat itu bisa dikorbankan. :)

    BalasHapus
  19. nasihat oh nasihat;
    hayla dan raka, menikah bukan hanya tentang kalian berdua. ada dua keluarga yg harus dijaga perasaannya. ada Allah yg mana kalian menikah karnaNya dan perlu ada tanggung jawab untuk komitmen itu.
    hayla dan raka udh punya modal kuat sbgai pasangan. PERSAHABATAN. bukan sekedar teman. yg mana pasti ada CINTA sedikit atau banyak, di permukaan atau di bagian terdalam hati.
    jadi apalagi, tinggalkan yg lain dan mulailah memupuk cinta lebih dalam untuk sebuah hubungan yg modalnya sudah digenggam. seseorang yg tepat untuk kita adalah yg bisa menjadi sahabat dan pasangan.

    BalasHapus
  20. nasihat oh nasihat;
    hayla dan raka, menikah bukan hanya tentang kalian berdua. ada dua keluarga yg harus dijaga perasaannya. ada Allah yg mana kalian menikah karnaNya dan perlu ada tanggung jawab untuk komitmen itu.
    hayla dan raka udh punya modal kuat sbgai pasangan. PERSAHABATAN. bukan sekedar teman. yg mana pasti ada CINTA sedikit atau banyak, di permukaan atau di bagian terdalam hati.
    jadi apalagi, tinggalkan yg lain dan mulailah memupuk cinta lebih dalam untuk sebuah hubungan yg modalnya sudah digenggam. seseorang yg tepat untuk kita adalah yg bisa menjadi sahabat dan pasangan.

    BalasHapus
  21. 1. udah
    2. udah twitter and fanpage
    3. udah juga ( @avis_sawohan )
    4. nasihat: hayla dan Raka kalian udah dewasa, harusnya kalian bisa memilih mana yang paling baik buat kalian. yang menjalani hidup kalian kalian sendiri, tapi sebagai teman aku hanya bisa kasih nasihat jangan main - main dengan perasaan dan pernikahan. kalian harus bisa menjaga cinta antara satu sama lain. karena jujur, tanpa cinta yang kuat sebuah ikatan pernikahan sekalipun dapat jadi amburadul. semoga kalian bahagia selamanya, Hayla Raka.

    BalasHapus
  22. Kalian sudah dewasa, jadi tau mana yang baik dan benar. Ini masalah hati, perasaan kalian. Jadi putuskan dengan benar, terpenting jangan sampai menyakiti orang lain dan diri kalian. Saya selalu mendukung apapun keputusan kalian.

    BalasHapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. 1. Sudah:)
    2. Sudah:)
    3. Sudah :)
    4.
    Dear Halya dan Raka...
    Kalian telah menentukan untuk menikah, dan tahukah apa makna dari sebuah pernikahan? Pernikahan berarti kalian berkomitmen untuk hidup bersama dan melewati kehidupan bersama. Saat kita sudah menikah, bukan hanya pasangan hidup yang kita dapatkan, tetapi juga sosok sahabat, tahu, kan? Sahabat adalah orang yang definisinya selalu ada di saat senang maupun duka. Kalian menikah berarti lebih dari dipahami oleh seorang sahabat, kalian harusnya lebih leluasa untuk menceritakan tentang masalah atau unek-unek kalian kepada pasangan hidup mutlak kalian. Dan satu yang terpenting, meskipun kalian berdua masih sama-sama terjebak dalam cinta masa lalu kalian dan meskipun kalian sudah menikah tapi belum saling sepenuhnya jatuh cinta, ingat! Cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu:)

    BalasHapus
  25. Halya, Raka.. !

    Apa kalian sampai di titik ini tanpa perjuangan? nggak kan..!

    Pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral dan gak main-main. Masa lalu? semua orang punya masa lalu.
    apakah salah jika kita mengenang masa lalu? tidak. tentu saja tidak. yang salah adalah jika kalian tetap berusaha membandingkan kehidupan masa lalu kalian dengan kehidupan kalian yang sekarang.

    sekarang ya sekarang. yang lalu yah biarlah berlalu.
    Walaupu pernikahan kalian bukan berdasarkan cinta, tapi bukankah cinta bisa dipupuk lewat kebersamaan? cinta bisa tumbuh bahkan disaat kalian sendiri tidak menyadarinya. walaupun bayangan cinta masa lalu kalian yang masih setia menduduki singgahsana hati kalian masing-masing,,!
    Walaupun berat rasanya untuk mencintai pasangan kalian sekarang,,! Percayalah akan satu hal. berpeganglah pada satu hal ini dan jangan pernah lari darinya

    "Saat cinta mulai tumbuh diantara kalian, jangan pernah kalian mencoba untuk menghindar"
    :)
    karena kelak, hal itu akan terjadi. saat itu terjadi, aku akan tersenyum bahagia :)

    BalasHapus
  26. Nasihat saya untuk Halya dan Raka,
    Saat kalian membuat suatu komitmen pernikahan berarti kalian membuat janji kepada Tuhan.
    Sehingga tidak boleh mempermainkan hal yang serius seperti ini.
    Saat memutuskan untuk hidup berdampingan berarti kalian memutuskan untuk menghadapi segala hal secara bersama, bukannya untuk saling menyakiti.
    Kalian juga sudah mengenal satu sama lain selama bertahun-tahun, apakah tega untuk menyakiti satu sama lain ?
    Aku yakin setiap orang memiliki masa lalu, tinggal pilihan kita mau berjalan maju dengan orang yang sekarang di sisimu dan membuat kenangan itu berlalu atau justru kembali ke masa lalu itu.

    BalasHapus
  27. Nama GFC: princess_shalihat
    Twitter: nomu_yeppeo
    Nasihat:

    Hai Al, sini deh dengerin aku. Oke gini, seandainya ini kamu baru mau nikah, mungkin aku bakal saranin untuk ga ngelanjutin. Karena kata Rasulullah salah satu indikator pasangan cocok menikah adalah 'sekufu' alias ada kecocokan hati. Which is you dont feel it with Raka. Tapi sekarang kalian udah menikah. Aku nggak bisa bilang 'kalo ga cocok bubarin aja' or something like that. menikah itu konsekwensi, tanggung jawab, perjanjian ama Allah.

    Kamu tahu kan apa yang menurut kamu baik, belum tentu baik juga menurut Allah, dan apa yang menurut kamu ga baik, belum tentu ga baik juga menurut Allah. Percayalah... Raka adalah lelaki yang baik. Kamu kenal dia, kalian bisa berjalan sama-sama sebagai kekasih. Kalo kamu pikir kamu kecewa menikah dengan Raka, belum tentu menikah dengan yang lain akan jadi lebih baik. Allah mengizinkan semuanya terjadi, jadi ini pasti yang terbaik. Tau nggak sih, cinta yang bener tuh cuma karena Allah. jadi coba kamu duluan, belajar cintai dia karena Allah. Karena itu yang bikin cinta kalian istimewa, ga sama kaya kisah romantis lainnya.

    Oke... kalo ketemu Voldemort, Monster jahat, atau Dinosaurus hubungi aku yah. Aku bantu kamu, aku kan sahabatmu :)

    BalasHapus
  28. 1. ID Bloglovin : Arie.Chiovazt
    2. Udah saya follow :D Twitter saya :@Hoesairi
    3. Udah :D

    4. Emang Susah kalo persahabatan jadi cinta, bagaimana pun.. kalau itu hal terbaik buat kalian, yaa jalani saja.. :)

    BalasHapus
  29. 1,2,3 sudah aku jawab.
    4. aku masih muda, masih SMA, masih agak jauh untuk rencana menikah, tapi bukannya menggurui, aku cuma mau yang terbaik buat kalian.
    pernikahan itu sakral, janji sucimu pada Allah, makanya jangan main2 sama yang namanya menikah. kalian seharusnya sudah tahu itu, jangan hanya tentang kenyamanan saja. Dan kalian tetap memutuskan untuk menikah bukan? berarti kalian tahu konsekuensinya. kalian harus menerima kelebihan dan kekurangan masing2 pasangan kalian, kalian harus saling melengkapi. kalau masa lalu kalian menggangu, hadapilah bersama, itu merupakan cobaan Allah kepada kalian, kalian harus sanggup melewati itu semua berdua. aku yakin kalian bisa, karena kalian tahu sendiri Allah gak akan ngasih cobaan yang tidak sanggup kita lalui. hidup adalah persoalan membuat keputusan, ini semua tergantung kalian, pikirkan dan renungkanlah yang terbaik, keputusan mana yang akan kalian ambil?

    BalasHapus
  30. 1. Insyaallah sudah
    2. Twitter dan Fanspage :)
    3. Sudah (@SheRakhmi)
    4. Nasihat :

    Hei, bukan maksudku berlagak sok tua. Tapi aku heran. Kenapa bisa kalian mengambil keputusan ini. Apa kalian memikirkannya matang-matang ? Menurutku, sayang jika kalian memikirkannya main-main. Kalian tau kan kalau pernikahan itu acara yang sakral. Kalian berjanji didepan tuhan untuk hidup kalian selanjutnya. Bersama-sama ? Pernikahan itu bukanlah suatu permainan yang diisi dengan menikah cerai- menikah cerai. Pernikahan itu hidup bersama, berjanji setia dengan dilandasi perasaan cinta dan kasih sayang. Jadi apa yang harus kukatakan lagi ? Semua ini terserah kalian. Toh kalian juga yang menjalankannya. Tapi aku harap, kalian nggak memilih untuk bercerai.. Kalian tau Allah itu membenci perceraian kan? Nah, sekarang pikirin baik-baik apa yang terbaik buat kalian. Aku hanya ngasih saran :)

    BalasHapus
  31. Hei Hayla dan Raka :D
    Kalian ini gimana sih? pernikahan bukan sesuatu coba-coba lho ya. Pernikahan adalah mengajak kebaikan, menyempurnakan separuh agama. Kalo sekarang sudah kejadiannya begitu jalani saja apa yang ada. Tetap berusaha memperbaiki diri dan mencari jalan terbaik. :*

    Kakak udah saya penuhi semua syaratnya, wish me luck, amin

    BalasHapus
  32. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  33. Hai hai~ Numpang ikutan giveaway ya kaka. :3
    1. Udah. Follow via GFC.
    2. Follow twitter dan goodreads check!
    3. Udah tweet juga. :3
    4. Kalau saya jadi sahabat Halya dan Raka, mungkin saya akan menanyakan kepada mereka dulu alasan mereka menikah satu sama lain apa benar karena hanya rasa nyaman? Sebab, rasa nyaman bersama belum tentu akan terjadi jika kita bertemu orang yang sama dalam 24/7. Apa rasa nyaman itu akan terus bisa bertahan selama menjalani pernikahan jika kita tidak merasakan debaran seperti halnya orang yang sedang jatuh cinta? Beri mereka pencerahan tentang arti pernikahan sebenarnya. Apa motivasi mereka. Jangan menjadikan pernikahan sebagai pelarian saja. Dan begitu muncul cinta pertama, yang selalu membuat hati berdebar-debar, apakah rasa nyaman itu akan hilang? Saya rasa nasihat bukanlah hal yang penting untuk diberikan oleh mereka. Mereka sudah sama-sama dewasa. Kita hanya perlu memberikan pertanyaan, apa, kenapa, bagaimana, mengapa, kamu menikah? Biar mereka yang memikirkan sendiri bagaimana nasib pernikahan mereka selanjutnya. Karena sesungguhnya, rasa nyaman itu berbeda dengan rasa cinta.

    BalasHapus
  34. Dear Halya dan Raka,
    In my experience, perasaan cinta itu bisa ditumbuhkan jika kita mau :)
    Apa artinya?
    Artinya, bahkan jika pernikahan kalian didasarkan oleh persahabatanpun itu tidak ada yang salah, yang terpenting adalah kalian berdua mengerti kedudukan kalian saat ini, yaitu sebagai sepasang suami dan istri. Keduanya punya hak dan kewajiban yang harus sama-sama dipenuhi :)
    Suami dan istri itu juga sahabat loh, sahabat yang paling dekat hingga tidak ada jarak di antara kedua orang yang bersahabat itu. Apakah ketika menikah kita tidak boelh punya privasi? Boleh. Mana ada sih orang yang membuka dirinya tanpa batasan sedikitpun, karena kalau tanpa batasan, mungkin bakal banyak pasangan yang terputus. Kenapa? Karena meski kita memiliki pemikiran lain terhadap suatu kondisi, sebagai pasangan kita memilih untuk mengeluarkan pemikiran sesuai suasana bukan? Meski pemikiran kita mungkin lebih dari itu, kita belajar untuk mengendalikan diri, mengurangi privasi. But still, we have it dalam batas tertentu :)

    So, selamat memperbaiki keadaan. Sahabat jadi cinta bukanlah hal yang mustahil. Selama kalian berdua berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk masing-masing pasangan, aku rasa Allah swt akan melanggengkan cinta kalian :)

    T : atthia
    E : aisyazzahra@gmail.com

    BalasHapus
  35. "Kalau Halya dan Raka adalah sahabat kamu, nasihat apa yang akan kamu berikan kepada mereka?"

    Simpel saja. Jujurlah pada diri sendiri.
    Kalian mencintai karena membutuhkan, atau membutuhkan karena mencintai?

    BalasHapus
  36. Nasihat untuk mereka: landasilah cinta di antara kalian karena kecintaan kalian akan Tuhan, maka Insya Allah cinta itu akan berbuah manis di dunia maupun di akhirat, dan tak akan goyah karena Tuhan yang menjaganya * :)

    BalasHapus
  37. Always remeber this : The beauty of marriage is that if you picked the right person and you both love each other, you'll always figure out a way to get through it

    BalasHapus
  38. 1. Done :)
    2. Done :) *like fanpage & follow blog*
    3. Done :) *akun twitter : @GaemSha*

    Kalo aku sahabat mereka, mungkin aku bakal minta mereka gak ketemuan dulu selama beberapa hari atau malah 1 minggu sekalian. Biar mereka bisa berfikir secara matang, apa yang sebenernya mereka butuhkan dan mereka inginkan :)
    Karena perasaan gak akan bisa dipaksakan. Cuma diri sendiri yang ngerti gimana perasaan kita sebenernya :)
    Dan apapun hasil pemikiran mereka nantinya, itulah yang mereka inginkan.. Harus diterima dengan lapang dada. :)

    BalasHapus
  39. "Suatu hubungan terjalin bukan hanya dari rasa saling butuh ataupun rasa saling nyaman semata yang bisa kita peroleh dari lebih satu orang, ingat soal cinta. Cinta nanti yang akhirnya membuat kalian merasa lebih pasti untuk terkadang berkeinginan mengetahui apa-apa yang ada pada kamu Halya bagi Raka dan pada Raka bagi Halya, juga merasa lebih pasti untuk waktu memberikan privasi. Dengan ikatan yang telah ada, samakan tujuan hidup dalam pernikahan kalian, dan jalani sebaik-baiknya. Klasik memang. Tapi bisa jadi itu satu hal yang dapat menumbuhkan cinta di antara kalian selain lagi dari hal-hal sederhana yang dapat kalian lakukan. Renungkan ya dan semoga selalu berbahagia kalian berdua bersama-sama :)"

    BalasHapus
  40. Ikut kuis nya ya.. ^_^
    GFC : Riski Fitriasari
    twitter : @RiskiFitriasari

    Kalau saya ada di posisi Halya dan Raka, saya tidak mau menikah dengan sahabat saya sendiri. Tapi jika sudah terlanjur ya mau tidak mau harus belajar mencintai dan menyayangi serta bertanggung jawab dengan keputusan yang sudah dibuat. Karena pernikahan itu merupakan penyatuan, penyatuan dua jiwa, penyatuan dua hati, penyatuan dua pemikiran, dan penyatuan dua keluarga. Kita harus keluar dari zona nyaman, dan membuang maksud awal pernikahan hanya karena nyaman dengan dia. Dalam hidup pernikahan nantinya akan banyak sekali kerikil ataupun batu besar yang menghadang, tentunya hal itu HARUS dihadapi bukannya dihindari. Saat itulah, perasaan HANYA sebagai sahabat perlu dijauhkan dulu.

    Intinya dalam sebuah pernikahan itu kita harus terus belajar menyayangi dan menghargai pasangan, usahakan jangan ada rahasia diantara pasangan, selalu setiap saat berkomunikasi verbal dengan pasangan, dan bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah kita buat. Jika kerikil atau batu besar menghalangi jalan, usahakan komunikasi dua arah, namun dengan cara yang halus dan dingin. InsyaAllah walaupun mereka dulunya sahabat, saya yakin jika hal itu dipraktekan oleh mereka, kehidupan rumah tangganya akan senyaman ketika mereka masih sahabatan. ^_^

    BalasHapus
  41. hai kak, salam kenal :)
    aku ikutan GAnya ya..

    kalau Halya dan Raka adalah sahabatku, aku pasti bakalan nasihatin mereka tentang tindakan mereka buat menikah. bukan karena ngga setuju ataupun ngga suka, tapi karena menurutku dalam kehidupan pernikahan itu ngga hanya bermodalkan atas perasaan nyaman satu sama lain hanya karena udah sahabatan sejak lama. dalam pernikahan juga perlu yang namanya cinta dan kasih sayang. bukan berarti dalam persahabatan itu ngga ada kasih sayang. tapi menurutku kasih sayang dalam hal ini beda, karena nantinya kalau sudah menikah, kita bakal hidup berdampingan. semua kebiasaan dan sifat-sifat kita akan saling terlihat seiring berjalannya waktu. karena itu, aku pasti bakal nyuruh mereka untuk mempertimbangkan rencana untuk menikah, karena itu bukan hal yang mudah. tapi, kalau pada akhirnya mereka menikah aku akan tetap dukung. :)

    juga sebaiknya Halya dan Raka itu lebih terbuka satu sama lain. jangan ada rasa canggung bukan ngungkapin perasaan masing-masing. setiap orang memang butuh privasinya masing-masing. tapi, kalau itu menyangkut diri kalian sendiri apalagi tentang perasaan antara satu sama lain, mending jangan dipendam terus. takutnya kalau semakin dipendam, justru malah makin rumit nantinya. keterbukaan itu penting lho, apalagi tentang perasaan kita :)

    BalasHapus
  42. Kalo aku sahabat Halya dan Raka bakalan tak bilangin, "Nikah itu gampang, cere itu susah. Terserah kalian sih mau gimana. Yang pasti, aku gak mau kehilangan salah satu dari kalian, atau malah aku kehilangan kalian berdua sekaligus. Aku memang egois, tapi kalian dah mau jadi sahabat aku artinya aku berhak egois pada kalian. Enak gak rasanya?"
    *lalu melipir kaborrrrrrrrr*

    BalasHapus
  43. walaupaun giveway ny udahan, tapi saya masih berharap selamanya halya n raka selalu bersama, sebagai sahabat maupun sebagai pasangan,

    memilih pasangan intinya sama seperti memilih sahabat, hati akan selalu bertaut jika keta memiliki, kejujuran dan kasih sayang, diatas itu semua, cinta itu bisa dipupuk asalkan kalian selalu bersama, saling berkomitmen, nantinya juga cinta akan tumbuh

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini