Minggu, 21 April 2013

Coupl(ov)e

Judul: Coupl(ov)e
Pengarang: Rhein Fathia
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2013
Jumlah halaman: 387
Harga: Rp. 64.000 (bukukita Rp. 54.400 // bukabuku Rp. 54.400)

Dapat tanda tangan. Never stop dreaming!

Sometimes, people get married not because they're in love.
They're couple, who only have some future dreams
and decide to get happy life

Halya dan Raka sudah saling mengenal dan bersahabat sejak SMA. Yang satu perempuan, yang satu lelaki. Orang-orang berkata bahwa persahabatan yang tulus antara perempuan dan lelaki tidak mungkin, namun kenyataannya Halya dan Raka dapat menjalaninya. Mereka sangat kompak dan selalu saling mendukung. Mereka berbagi segala cerita, termasuk mengenai kisah cinta masing-masing, tanpa ada rasa cemburu terhadap pencapaian satu sama lain.

Pada usia 30 tahun, setelah banyak pengalaman dilalui oleh Halya dan Raka, setelah kisah cinta yang dialami oleh masing-masing, keduanya memutuskan untuk menikahi satu sama lain. Bukan atas dasar cinta, namun atas dasar rasa nyaman. Tahun-tahun persahabatan yang telah mereka lewati bersama memang telah membuktikan kalau mereka memang selalu ada untuk satu sama lain dan bahwa mereka memang saling menyayangi. Mereka percaya kalau rasa cinta dapat tumbuh seiring berlalunya waktu. Namun, ketika kisah cinta masa lalu tiba-tiba datang menghantui, apakah rasa nyaman dan saling menyayangi sebagai sepasang sahabat saja cukup untuk mempertahankan pernikahan mereka?

Bagaimana kisah pernikahan antar sahabat milik Halya dan Raka akan berakhir?


Coupl(ov)e adalah sebuah novel dengan kisah yang unik. Jika biasanya novel bertema cinta ditulis dengan urutan begini:
Si perempuan bertemu si lelaki --> mereka jatuh cinta --> mereka menikah dan bahagia selamanya
maka di Coupl(ov)e urutannya:
Si perempuan bertemu si lelaki --> mereka bersahabat --> mereka menikah --> mereka... jatuh cinta nggak ya? bahagia nggak ya? *nah loh!*
Ada dua fase yang diceritakan Rhein Fathia di novel ini untuk membangun cerita, yaitu fase persahabatan Halya dan Raka yang saya sukaaaa banget, dan fase pernikahan Halya dan Raka yang saya gemeeeessss banget bacanya. Keduanya diceritakan secara bergantian dan perlahan-lahan menuju konflik cerita.

Di fase persahabatan, saya sangat menyukai cara Rhein Fathia menceritakan kedekatan Halya dan Raka. Kisah dua sahabat yang bertolak belakang (tapi sama-sama jago menyimpan sakit hati sendirian) ini dibangun secara perlahan dan natural, membuat saya bisa memahami kepribadian keduanya dan mengikuti perkembangan mereka dari remaja hingga dewasa. Keduanya selalu ada untuk satu sama lain meski terpisahkan jarak, meski memiliki kisah cinta masing-masing. Membaca fase ini membuat saya banyak bernostalgia dan mengerti alasan mereka ketika akhirnya memutuskan untuk menikah walau tanpa rasa cinta dan hanya berbekal persahabatan mereka yang sudah terbukti erat selama beberapa tahun.

Setelah Halya dan Raka menikah, maka terjadilah kebingungan. Halya dan Raka sama-sama bingung menempatkan diri di posisi mereka yang baru sebagai pasangan istri dan suami, bukan lagi sekedar sahabat. Ada rasa ingin memberikan privasi bagi satu sama lain namun ada juga ego bahwa biar bagaimanapun, dia istri saya dan dia suami saya maka saya berhak atas dirinya. Ada rasa ingin mengungkapkan perasaan tapi ada juga perasaan ragu, apakah ini hal yang benar untuk diungkapkan? Di sinilah konflik cerita terletak.

Sebenarnya kisah Coupl(ov)e sangat dekat dengan kehidupan nyata dan dapat membuat kita merenung. Di tengah maraknya kisah-kisah perceraian, poligami, dan nikah siri, cerita Coupl(ov)e mengajak pembaca untuk merenung lebih dalam mengenai makna pernikahan. Pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah, perlu usaha dan komitmen dari dua orang yang menjalaninya. Bahkan modal persahabatan yang sudah terjalin lama pun tidak cukup. Rhein Fathia menuturkan kisah ini dengan mengalir dan enak dinikmati tanpa kesan menggurui, membuat saya tidak bisa berhenti membaca sampai halaman terakhirnya.

Tokoh-tokoh dalam buku ini, nah ini yang saya sangat suka, sebenarnya tidak ada yang antagonis. Semua adalah orang-orang yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari kita. Semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, memiliki pemikiran dan perasaan masing-masing, dan juga pertimbangan-pertimbangan sendiri dalam menyelesaikan masalah. Namun seringkali interaksi satu sama lain menimbulkan gesekan. Saya selalu menyukai cerita yang natural, yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Jadi buat saya, dari sisi penokohan, novel ini juga sangat bagus.

Mengenai sampul dan layout buku juga menurut saya sangat baik. Saya menyukai sampulnya yang bernuansa soft. Tulisan mudah dibaca dan ukurannya pas sehingga, walaupun bukunya cukup tebal, membacanya tidak membuat mata saya sakit dan cepat lelah.

Satu kekurangan mungkin mengenai penggunaan bahasa Inggris yang bertebaran di novel ini. Ini mungkin lebih merupakan selera pribadi saya. Namun, jika tokoh-tokohnya tidak ada yang keturunan asing atau bersekolah di luar negeri atau apapun yang berkaitan dengan luar negeri, alangkah baiknya jika penggunaan bahasa Inggris dibatasi hanya untuk hal-hal yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

Sebelum mengakhiri review ini, saya mau bilang kalau saya sangat menyukai novel ini. Buat saya, novel ini memberikan wawasan baru. Walau tidak sepenuhnya setuju dengan ide cerita ini (menikah tanpa cinta), saya tetap menghargainya dan menganggapnya sesuatu yang dapat memperkaya saya. Buat teman-teman yang menyukai kisah cinta tanpa drama berlebihan dan ingin membaca cerita mengenai dunia pernikahan, saya sangat merekomendasikan buku ini.

20 komentar:

  1. Salam kenal :)
    penasaran sama ide ceritanya: menikah tanpa cinta dan hanya bermodal persahabatan? hmm, ini ide yg jarang ditemukan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Aku juga ngerasa temanya unik. Ceritanya juga menarik soalnya kisah persahabatan tokoh-tokohnya benar-benar digambarkan dengan baik

      Hapus
  2. Saya jadi pengen baca nih... jadi cinta itu sebenarnya soal komitmen gtu yah? wew!

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan cinta, tapi pernikahan yang butuh komitmen dan untuk bisa berkomitmen butuh cinta. Begitulah kira-kira. Ehehe

      Hapus
  3. Oh, mba Nana.. engkau sukses membuatku pengin baca buku ini. *masukin daftar belanja*

    BalasHapus
  4. makasih atas reviewnya,, jadi penasaran pengen baca bukunya..
    tema yang benar2 sangat unik ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama. Emang unik ya temanya. Btw, di bulan Mei akan ada giveaway untuk novel ini lho.

      Hapus
  5. Beruntung banget dapet tanda tangan dari penulisnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di awal Mei akan ada giveaway untuk 1 buku bertanda tangan lho. Ikutan yaa...

      Hapus
  6. Mba kalo GA uda di mulai kabari yaa~ :D
    Btw, aku pikir ini kisah remaja lho, soalnya ada sahabatan dr SMA gitu di sinopsisnya. Kan, kaaaan, jadi pengen baca deh kalo tnyta bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hari Rabu ya Ky... Dewasa kok. Bukan "dewasa" yaa tapi ada cerita kuliahnya juga krn mereka sahabat dari SMA. Pas jaman SMA Kuliah seru.. Pas udah merit.. Gregetan bacanya

      Hapus
    2. Udah ikutan, semoga aku yg menang >.< *halah*

      Hapus
  7. waaaaaaaaa bisa dapet tanda tangannya kerennnnnnn

    BalasHapus
  8. wah. genre marriage ya? hmm... ini genre yang banyak disukai orang orang apalagi remaja tanggung seperti saya. *halah* ewww. jadi mau dah. :3

    BalasHapus
  9. Wah kak Nana, swear aku merinding baca review nya. Jadi penasaran banget. Haduh, kenapa aku nggk beli dr dulu ya bukunya padahal udah sering banget aku liat di tobuk. Review Kak Nana bener-bener menghipnotis :D Harus segera beli, he . Aku gak ikutan GA ini tapi kak, soalnya dah pernah menang GA di blog kakak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenernya kalo udah menang GA di sini masih bisa menang lagi kok. Nggak ada syaratnya kalo pemenang GA terdahulu ga bisa ikutan (dan menang) lagi. Ehehe. Lain kali yaa

      Hapus
  10. Waktu kakak ngadain giveaway-nya saya belum tertarik, tapi waktu udah baca reviewnya .... huwaa nyesel waktu itu gak ikut :p
    Ngomong-ngomong ini yg menang Lomba Qanita Romance ya? Kok yg nerbitin Bentang? *liat logonya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan, yang menang Qanita Romance itu Seven Days. Ceritanya mirip Coupl(ov)e tapi lebih remaja.
      Hehe.. telat ya. Beli aja. Kalo beli di Mizan diskon 30% lhooo
      http://mizan.com/buku_full/couplove.html

      Hapus
    2. Ohh, salah ya, haha. Waktu itu kayaknya aku pernah baca *lupa di mana*. Tapi kayaknya salah baca deh.

      Sip sip, makasih infonya, kak.

      Hapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini