Sabtu, 19 Maret 2016

The Rosie Project + Giveaway

Judul: The Rosie Project
Pengarang: Graeme Simsion
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2015 (asli 2013)
Halaman: 371

Profesor Don Tillman adalah ahli genetika yang secara fisik dan finansial bisa dibilang sempurna. Namun demikian, di usianya yang ke-39 tahun, dia masih melajang dan selalu gagal berhubungan dengan perempuan. Mungkin dia mengidap sindrom asperger, di mana seseorang kurang bisa berkomunikasi dengan sesamanya dan sangat tidak peka terhadap emosi dan isyarat nonverbal. Don juga mengatur hidupnya dengan sangat rapi: berolahraga beladiri demi kebugaran tubuh dan memiliki jadwal makan per hari.

Sebagai ahli genetika, biar bagaimana pun, Don beranggapan penting untuknya menikah dan melanjutkan keturunan. Maka, ia pun menggunakan keahliannya untuk membuat kuesioner istri. Ia akan menggunakan kuesioner itu untuk menemukan calon pendamping yang paling "pas" untuknya. Sayang, kuesioner itu pun kurang berhasil.

Sampai suatu hari Gene, profesor psikologi sahabat Don, mengirimkan Rosie kepada Don. Rosie adalah pelayan bar dan sungguh jauh dari kriteria istri idaman Don. Ia merokok dan tidak memenuhi standar kebugaran Don. Ia juga mengacak-acak jadwal teratur Don. Walau Don berpikir tak akan ada kencan kedua bagi mereka, entah mengapa, Don menikmati kehadiran Rosie. Ketika Rosie meminta tolong Don untuk menemukan ayah kandungnya dengan tes DNA, serta-merta Don menyetujuinya dan dimulailah petualangan Don dan Rosie menemukan ayah kandung Rosie.

Bagaimana kelanjutan petualangan Don dan Rosie? Apakah Don akan menemukan sosok istri idaman pada diri Rosie?

Keinginan saya membaca buku ini muncul karena kesalahan. Sebenarnya, awalnya saya berpikir buku ini sama dengan Love, Rosie, karya Cecilia Ahern, yang sudah difilmkan. Saya penasaran aja ingin baca. Ketika saya mendapati teman BBI saya--Mbak Yuska, kalau tidak salah--menjual buku ini, saya pun segera membelinya dan segera mengetahui saya salah ketika saya menerima bukunya (ditabok). Namun, kesalahan berbuah baik, karena cerita The Rosie Project ini sungguh sangat menarik dan saya suka banget!

Graeme Simsion menulis sebuah kisah cinta yang pintar. Tidak menye-menye, namun juga tidak kehilangan unsur sweet-nya. Sedikit mengingatkan saya pada Forrest Gump, di mana si tokoh utama juga secara emosional sebenarnya bukan tipikal "normal" untuk merasakan cinta, tapi toh mereka akhirnya jatuh cinta juga dengan cara mereka yang unik. 

Karakter Don Tillman terasa unik dan menjadi daya pikat utama dari buku ini. Ia terasa hidup karena Simsion menuliskan segala aspek kehidupannya dengan lengkap: cara berpikirnya, kebiasaan hidupnya. Don memiliki perbedaan dalam memperlakukan orang yang sudah menjadi temannya sejak lama dengan orang yang ia baru kenal. Ketika ia memperlakukan Rosie bagaikan sebuah soal fisika yang perlu diurai, Don tidak berpikir banyak menghadapi tingkah temannya, Gene, yang sebenarnya menyebalkan dan terlalu percaya diri dengan status playboy-nya. Don bisa bertahan berteman dengan teman-temannya yang hanya sedikit (dan kebanyakan sudah meninggal, yaitu kakak dan orang tua tetangga seapartemennya) karena mereka menerima Don apa adanya, namun hanya Rosie yang bisa membuat Don ingin berubah tanpa memaksanya.

Rosie sendiri juga merupakan karakter yang menyenangkan. Dia pintar, blak-blakan, lucu, namun menyimpan luka di hatinya akibat masa lalu kedua orangtuanya. Interaksinya dengan Don tidak romantis, tapi sebenarnya terlihat sekali bahwa mereka itu cocok satu sama lain. Rosie selalu bisa menghadapi Don hanya dengan menjadi dirinya apa adanya.

Ada bagian yang buat saya paling "nyes", yaitu waktu Rosie sudah jelas-jelas jatuh cinta pada Don, tapi Don malah salah ngomong dan bikin Rosie ilfil, dan Don makin ngaco lagi ketika dia berusaha memperbaikinya. Weh, gregetan banget deh serius! Rasanya saya pengin teriak, "Jangan nyerah dulu, Rosie!!" dan "Ah bodoh benar kamu, Don!"

Kesimpulannya, kamu harus coba baca buku ini. Kocak banget dan sweet juga di beberapa bagian. Buku ini membuat kamu percaya bahwa cinta bisa datang dan dirasakan oleh siapa aja, termasuk orang yang socially awkward sekalipun.

----------------------------------
G I V E A W A Y
----------------------------------

Saya akan meneruskan untuk menyerahkan buku ini (yang saya sudah baca, bukan buku baru) ke 1 orang yang tertarik untuk membacanya (bukan ditimbun yaa...). Buat kamu yang berdomisili di Indonesia, silakan komen di bawah pos ini dengan "Saya mau bukunya" beserta alasan kenapa kamu mau baca dan juga akun twitter kamu

Kalau kamu menang, dalam waktu 1 bulan saya ingin baca pendapat kamu tentang buku ini, bisa di blog kamu atau di Goodreads.  Kamu bisa mention saya di twitter @_marsh113_ atau tinggalkan link ke review kamu di pos ini.

Giveaway berlangsung sampai hari Minggu, 27 Maret 2016. Pengumuman pemenang akan saya lakukan di komentar pos ini dan mention twitter.

Semoga Don Tillman berhasil menemukan rumah barunya dan semoga beruntung!

15 komentar:

  1. Kak, aku ikut giveawaynya ya.. ^^
    Aku mau bukunya kak, nggak akan ditimbun kok karena aku bukan penimbun buku. XD Kalau dapat beli atau dapat giveaway aku pasti langsung baca. Aku juga siap baca dalam jangka waktu satu bulan dan buat reviewnya di blogku dan goodreads.
    Alasan aku pengen baca 'The Rosie Project' karena teman-temanku di IG upload buku ini dan diliat dari komen-komenannya sih bagus ceritanya. Aku jadi penasaran banget. The Rosie Project tentang Ahli genetika yang belum menikah dan sedang mencari istri ya. Kedengarannya menarik. Pas tau ada GA nya di blog kakak juga aku langsung ikutan siapa tahu bisa baca juga buku ini. Itu dia alasanku ingin baca buku ini.
    Terimakasih kak.
    @evitta_mf

    BalasHapus
  2. aku mau bukunya :)
    alasannya karena aku single, dan aku ngerasa senasib sama Don yang lagi galau cari pendamping hidup *plaakk xD baca review di atas bikin aku suka dengan karakter Don yang lurus dan hidupnya teratur. well, itu sedikit mirip denganku. aku jadi pengin tau gimana kehadiran Rosie bisa mengubah Don. terus apa pada akhirnya Don dan Rosie menikah. aku pernah baca pernikahan itu gak cuma masalah komitmen aja, tapi juga kecocokan antara kedua belah pihak. nah, Don dan Rosie ini karakternya bertolak belakang. aku pengin tau apa perbedaan karakter mereka ini yang bikin mereka cocok dan nyaman satu sama lain :)

    @dust_pain

    BalasHapus
  3. Aku tinggal di Indonesia, mau banget baca buku ini.

    Alasan aku ingin baca buku ini sangat simple. Belakangan ini aku lagi kekurangan buku terjemahan. Sudah berkali-kali baca romance lokal dan nggak berkesan saat sudah menutup bukunya. Aku sudah beberapa kali baca review rosie project dan rata-rata bilang novel ini unik dan seru terutama dari tingkah laku tokohnya.

    Kedua, aku lagi punya waktu luang selama satu bulan kedepan. Kalau buku ini ada ditanganku pasti langsung dibaca kok :)
    Aku juga punya blog untuk mereview buku ini, nggak ada masalah tinggal mencurahkan semuanya disana.

    Pilih aku ya ^^
    @Jeruknipisanget

    BalasHapus
  4. Saya mau bukunya, karena saya ngga punya timbunan XD mau re-read eh bukunya pada dipinjam XD

    @ipinkaramel

    BalasHapus
  5. Saya mau bukunya, nggak ada alasan khusus kecuali memang ingin baca apapun itu.

    @Jkhoyul

    BalasHapus
  6. Dari review yang kakak di atas, saya menarik kesimpulan; Novelnya menarik. Perspektifnya juga unik.

    Terlebih karena genrenya roman yang dibumbui komedi, saya merasa ini yang saya cari! Saya tidak terlalu suka roman yang menye-menye ataupun terlalu melankolis. Sekalipun, bisa dibilang asupan baca roman saya memprihatinkan. Mungkin karena terlalu pemilih ya.

    Jujur saya juga baru dengar judul bukunya. Tetapi yang Cecilia Ahern sudah tidak asing lagi. Love Rosie, bukan? Ya, mungkin karena 'Rosie' yang sama. Dan lagi, karena keduanya sama-sama novel terjemahan!

    Penasaran, saya mampir ke goodreads melihat-lihat ulasan pembaca lain. Tidak sedikit dari mereka yang menyimpulkan; ini novel yang menarik! Terlebih ada yang bilang, novel ini sukses membuatnya tertawa. Cukup, rasa penasaran saya makin bertambah!

    Saya mau bukunya, Kak. Dan atas ini blog dan GR saya juga bersedia mereviewnya dalam jangka waktu sebulan.

    Terimakasih GAnya kak. Semoga bisa terpilih mengadopsi novelnya.

    @falfanyfitri

    BalasHapus
  7. dari review yang kamu tulis, aku semakin tertarik dengan buku ini, banyak yang bilang kalau buku ini kisah romance-nya unik, pun kisahnya dari sudut pandang laki-laki, mencritakan tokoh laki-laki pula, hehehe. Waktu itu juga aku pernah baca review siapa gitu yang bilang buku ini emang mengangkat kisah cinta, tetapi jadi bagus karena penulisnya menceritakannya dengan penuturan lelaki yang khas, jadilah romance-nya terasa macho *kyaaa istilah apa ini, ckckc* ... pokoknya aku mau banget baca buku ini lah hehe... nanti jika dapet kesempatan itu, langsung kubuat reviewnya segera baik di GR ataupun blog :) @dedulfaithful twitterku ya, thankss

    BalasHapus
    Balasan
    1. SELAMAT!!! Kamu dapat buku The Rosie Project.
      Harap info nama, alamat, dan nomor telepon untuk keperluan pengiriman buku ke martina.s.daruli@gmail.com yaaa

      Hapus
  8. Saya mau bukunya dong😁

    Alasanku pengen baca buku ini karena, yang pertama, lagi pengen baca buku (buku"ku udah kubaca semua, bahkan ada yg sampai dobel"😃) yang kedua, buat nambah koleksi bukuku tentunya😊

    Twitterku : @_loisninawati

    BalasHapus
  9. Saya mau bukunya dong😁

    Alasanku pengen baca buku ini karena, yang pertama, lagi pengen baca buku (buku"ku udah kubaca semua, bahkan ada yg sampai dobel"😃) yang kedua, buat nambah koleksi bukuku tentunya😊

    Twitterku : @_loisninawati

    BalasHapus
  10. Saya mau bukunya, bukan untuk ditimbun tapi untuk dibaca. Walaupun masih ada yang belum dibaca, tapi akan mendahulukan novel ini. Saking excited nya :D
    Pengin banget kenalan sama Don. Semakin tau tentang sesuatu, kita akan makin berhati-hati. Jadi wajar kalau seorang ahli genetika mengupayakan memperoleh gen terbaik untuk masa depan keturunannya sehingga Don cenderung 'picky' sama pasangan hidup. Nggak kebayang deh gimana Don berpikiran biasa berpikiran rumit tentang gen, sel, dan hal-hal biomolekuler lainnya akan berhadapan dengan Rosie yang blak-blakan. Karakter yang berbeda buat hubungan mereka makin berwarna. Interaksi mereka pasti makin greget. Don adalah sosok laki-laki pintar yang mampu menjerat hati wanita dengan caranya tersendiri. Sesekali bolehlah baca novel yang tokohnya punya keistimewaan seperti Don. Kali aja makin paham belajar genetika kalau tutornya laki-laki ini:)
    Semoga kakak berkenan mengenalkan Don padaku dengan mengizinkan mengadopsi novel ini. Makasi

    @rinicipta

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Saya mau bukunya!!
    Dari dulu udah pengin banget buku ini. Awalnya gak tertarik karena covernya yang menurut saya biasa saja (walaupun pink-nya unyu gitu). Tapi melihat banyak blogger yang mereview buku ini, tanggapannya bagus-bagus, malah sampai menjadi recommendation nomor satu. Akhirnya saya membaca sinopsisnya dan ya! Sepertinya buku ini sangat cocok dengan kriteria saya. Berawal dari tema yang unik, saya jadi penasaran dengan keseluruhan alur cerita ini. Apalagi, sekarang saya lagi demen-demen nya sama buku terjemahan. Jadi setiap ke toko buku, buku inilah yang menjadi perhatian saya. Namun sayangnya, saya belum boleh beli buku lagi dikarenakan UTS yang baru berakhir minggu ini U.U Pas banget ada giveaway nya, semoga berjodoh ya :D

    @anandanf07

    BalasHapus
  13. Twitter : @PidaAlandrian92

    “Saya mau bukunya”
    Mau bangeeettt…
    Walaupun bukunya nggak baru, tapi bagiku yang paling penting dari sebuah buku itu isinya yang masih bisa di baca dan tulisannya jelas. Karena daya tarik seseorang itu untuk membaca sebuah buku dari tulisannya yg paling utama *Menurutku yaa 

    ***

    39 tahun masih melajang? dan ini profesor loh *OMG sama aku aja prof kalau si Rosienya ilfil
    Penasaran dengan sosok profesor Don Tillman-nya *hehehe.. Apakah seperti sosok laki-laki pada umumnya yang ada di novel-novel? Misalnya memiliki wajah tampan, daya tarik yang luar biasa memikat para wanita dengan pesonanya..
    Soalnya saya belum pernah baca novel yang menceritakan sosok peran utamanya yang hampir bisa dikatakan menjelang tua *Piissss  jangan marah yaa prof..
    Di bayangan saya biasanya prof itu sudah tua pastinya, rambut putih, tidak lupa dengan kaca mata bulatnya *hehehe.. Ini menurutku yaa…
    Makanya saya sangat berharap di GA ini saya bisa terpilih. Semoga opini aku tentang sosok seorang professor bisa berubah setelah membaca novel ini…

    Rasanya senang banget kalau ngereview buku bisa sharing-sharingan seperti syarat di GA ini kalau sampai menang..

    BalasHapus
  14. @RaaChoco

    AKU MAU BUKUNYA
    Mau banget ka.

    Ceritanya mungkin agak jarang untuk ditemukan di novel-novel biasanya. Don Tilman yang seharusnya sudah berkeluarga dan mungkin juga memiliki anak, masih melajang di usia 39 tahun. Dengan gaya hidup teratur harus berhadapan dengan Rosie yang masih muda, gaya hidup yang sangat berbeda dan berusia jauh dibawahnya. Tapi, cinta tak mengenal usia sekalipun bukan?

    Pasti banyak lika-liku, ada sedihnya, ada senangnya, ada romantisnya, juga ada hal-hal lucunya. Pertama mungkin Don Tilman akan merasa aneh, asing dan kaku menhadapi semua sikap Rosie yang unik. Dalam kehidupan Don Tilman mungkin itu pertama kalinya ia bertemu dengan orang seperti Sofie. Cinta dapat hadir karena terbiasa kan, jadi ga ada yang ga mungkin untuk Don Tilman dan Sofie agar bisa bersama.

    Lewat perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok diantara mereka berdua, dengan 2 latar belakang yang jauh berbeda, bagaimana kisah cinta mereka bersatu dalam perbedaan dengan cerita cinta yang tak biasa. Aku ingin menjadi saksi kisah cinta mereka secara langsung lewat bukunya.

    Juga aku ingin mengetahui ayah Sofie yang sebenarnya.

    Semoga aku jadi orang yang beruntung, aamiin :) :)

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini