Sabtu, 27 Juli 2013

Ken & Kaskus

Judul: Ken & Kaskus: Cerita Sukses di Usia Muda
Penyusun: Alberthiene Endah
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2013
Halaman: 320
Harga: Rp. 68.000 (Rp. 57.800 di Pengenbuku)


KASKUS. Siapa sih orang di Indonesia yang melek internet tidak kenal nama Kaskus? Forum yang memopulerkan istilah "Agan", "Aganwati", "Pertamax", "Cendol" dan sebagainya serta seru banget untuk jual-beli on-line itu lhooo.. Hah belum pernah dengar? Kebangetan! Coba deh klik link ini. Naah.. Itulah Kaskus, forum terbesar dan terpopuler di Indonesia yang dimiliki oleh dua sepupu, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata.

Forum Kaskus ini awalnya diciptakan Andrew Darwis di Seattle, sebagai tugas kuliahnya. Setelah tugas kuliah selesai, Andrew yang pada dasarnya memang sudah computer freak, meneruskan forum ini dan tidak disangka-sangka, forum ini menjadi populer. Andrew sendiri sebenarnya pada saat itu tidak berniat untuk mencari uang dari Kaskus karena ia sudah punya pekerjaan lain yang menghasilkan cukup uang untuk bertahan hidup. Ia memperlakukan Kaskus lebih seperti bayinya, untuk kesenangan pribadi dan kepuasan jiwanya. Baru pada tahun 2004 ketika Ken tiba di Seattle dan bertemu Andrew, Ken, yang memang sudah berjiwa businessman ini, memiliki ide untuk mengembangkan Kaskus. Ken memotivasi Andrew untuk bisa melihat potensi Kaskus dan akhirnya, kedua sepupu ini nekat kembali ke Indonesia untuk mengembangkan Kaskus. Andrew adalah otak dari konten Kaskus sementara Ken mengelola sisi bisnis dari Kaskus. Perlahan-lahan, mereka berhasil menumbuhkan Kaskus sampai di posisinya sekarang ini.

Ken Dean Lawadinata, kini dengan berbaik hati menguraikan kisah suksesnya membawa Kaskus sampai mencapai posisinya yang sekarang lewat buku Ken & Kaskus: Cerita Sukses di Usia Muda.

Buku kuning yang segera menarik mata ketika melihatnya terpampang di rak toko buku ini, bisa dibilang biografi sekaligus buku tips dari Ken Dean Lawadinata. Kenapa biografi sekaligus tips? Karena, walau bercerita mengenai hidup Ken sejak masih kecil, masa sekolah, sampai masa kini, sebenarnya fokus cerita lebih kepada bagaimana Ken mendapatkan pelajaran tentang bisnis baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama dari ayah dan kakeknya yang memang berprofesi sebagai pengusaha, dan mengembangkannya. Tidak ada tuh kisah-kisah galau mengenai pacaran dan putus cinta ala buku-buku personal literature yang kini tengah menjamur. Selain itu, kisah juga lebih terfokus pada perkembangan Kaskus. Namun, apakah berarti buku ini membosankan? Tidak, justru sebaliknya, buku ini sangat mengasyikkan untuk dibaca. Gaya bercerita Ken, yang dituangkan menjadi bentuk tertulis oleh Alberthiene Endah, sangat mudah untuk diikuti dan dimengerti. Tips-tips berbisnis ala Ken diberikan seiring berkembangnya kisah hidupnya, kadang dalam bentuk percakapan dengan ayahnya, namun lebih banyak dalam bentuk pengalaman hidupnya mengelola Kaskus bersama Andrew. Saya tidak bisa mengungkapkan secara lebih detail tips-tips yang ada di buku ini karena saya sangat menyarankan para pembaca untuk membacanya sendiri. Buku ini menurut saya sangat bagus karena memotivasi namun tidak dengan cara menggurui. Lewat kisah Ken, pembaca juga bisa dibuat bersemangat dan pantang menyerah dalam berusaha. Ken, buat saya, adalah pribadi yang sangat positif sehingga membaca kisahnya bisa membuat orang-orang, terutama yang ingin memulai bisnisnya sendiri, merasa tersulut semangatnya.

Satu quote yang paling "ngena" menurut saya di buku ini adalah:

Menurut saya, orang yang nggak berani memutuskan dan melakukan sesuatu yang ia yakini, ia nggak akan menemukan peluang seperti yang ia harapkan. Peluang bukan dicari apalagi ditunggu. Peluang haruslah dipancing melalui proses kerja keras kita.

 Very recommended, bukan hanya untuk kamu yang berniat memulai bisnis, namun juga untuk orang awam. Buku ini memberikan semangat positif kepada para pembacanya.

1 komentar:

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini