Sabtu, 25 Mei 2013

The Bridesmaid's Story

Judul: The Bridesmaid's Story
Pengarang: Irena Tjiunata
Tahun Terbit: 2010
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 289
Harga: Rp. 46.000



Pertama, saya mau bilang bahwa ini mungkin buku paling beruntung yang pernah saya miliki. Pemilik sebelumnya buku ini adalah seorang pengarang novel (saya dapat buku ini dari Rhein Fathia "Thank you~"). Lalu, sebelum saya baca, teman saya meminjam novel ini dan membawanya ke Perancis. Jadi, buku ini sudah pernah ke Perancis sementara saya belum!!! Maaf OOT, tapi saya merasa ini penting banget saya tulis karena saya iri beraaatt!!!! Hahaha.

Back to the review...

Novel The Bridesmaid's Story berkisah mengenai Kesya Artyadevi, seorang pengusaha dan desainer perhiasan berusia 26 tahun yang tiba-tiba dilimpahi tugas menjadi bridesmaid untuk sahabatnya, Cecil. Awalnya Kesya tentu bersedia karena Cecil toh sudah sangat dekat dengannya. Namun kemudian muncul omongan bahwa konon kabarnya, sekali seorang wanita menjadi bridesmaid maka ia akan menjadi bridesmaid selamanya alias susah nikah. Padahal Kesya kan masih jomblo. Satu-satunya cowok yang dekat dengannya hanyalah Jansen yang selalu gugup dan menjatuhkan barang tiap kali berada di dekat "Kesya yang ayu". Masa Kesya mau menghabiskan sisa hidupnya bersama cowok gugupan itu?

Selain itu, ternyata tugas menjadi bridesmaid Cecil tidak segampang yang ia pikir. Cecil kesulitan memilih gaun pengantin. Cecil dibenci ibu Alo, calon suaminya, yang setengah mati ingin Alo bersama dengan mantan pacarnya yang seorang gadis Jawa, Ningrum. Ada pula sepupu Cecil, Finna, yang sok tahu dan merusak segala rencana Cecil dan Kesya. Yang terakhir dan yang paling membuat kepala Kesya hampir meledak adalah kehadiran si bestman, Marco, yang punya rasa percaya diri tingkat dewa, menyebalkan, genit, namun ganteng luar biasa. Kesya ingin menghindari cowok itu sejauh mungkin namun sepertinya Cecil dan Alo justru hendak menjodohkan Marco dengan Kesya. Mati-matian Kesya menolak namun... kenapa semakin lama jantung Kesya semakin deg-degan ya jika berada di dekat Marco?

Bagaimana petualangan Kesya menjadi bridesmaid selanjutnya? Berhasilkah ia menemukan cintanya?


Sebenarnya inti cerita novel ini standart, tentang bagaimana seseorang bisa menemukan jodohnya di tengah keadaan kacau balau dan tidak terduga. Yah, saya rasa sudah banyak kisah romantis yang mengambil plot seperti ini. Namun, seperti juga banyak kisah romantis lainnya, saya tidak pernah kunjung bosan membaca cerita macam ini karena bumbu-bumbunya yang berbeda-beda. Nah, di novel ini, kita disuguhkan cerita Kesya, si bridesmaid yang biasanya kalem dan selalu menggunakan logika sebelum bertindak, mendadak menjadi harus ikutan jungkir balik mempersiapkan pernikahan sahabatnya. Cecil, si sahabat, memang terkenal sebagai drama queen. Dan sifat itu semakin menjadi seiring meningkatnya kadar stress persiapan pernikahan. Kesya, karena sangat menyayangi sahabatnya, pun dengan sabar meladeni permintaan sahabatnya satu persatu, walau kadang tidak masuk akal. Semua terasa makin sulit tatkala Marco hadir dengan segala tingkah genitnya.Entah apa motifnya, sepertinya ia hadir hanya untuk membuat Kesya marah.

Khas film-film romantic comedy barat. Itulah yang saya rasakan setelah menuntaskan buku ini. Ringan, menghibur, namun tidak menuntut pembaca untuk berpikir terlalu keras. Ada beberapa hal yang sebenarnya  terasa tidak masuk akal dan too good to be true tapi ya sudahlah, nikmati saja. Ini adalah buku yang memang dimaksudkan untuk bacaan dikala santai. Irena Tjiunata, mengesampingkan tema yang terlalu pasaran dengan alur yang sebenarnya tidak unik, memiliki gaya bercerita yang asyik. Mengalir dan cepat. Membuat saya dapat terus membalik halaman demi halaman buku sampai ke halaman terakhirnya. Saya tidak menolak jika diberikan buku karyanya yang lain untuk dibaca walau, untuk selera saya sendiri, saya mengharapkan cerita yang lebih berisi dan dapat memberikan pelajaran hidup lebih banyak.

Buat pecinta metropop yang sedang dalam persiapan menjadi bridesmaid, kamu bisa coba baca buku ini.

3 komentar:

  1. hihi jadi mirip the sisterhood of the travelling pants :P

    BalasHapus
  2. Wuih keren udah pernah ke Prancis... bukunya. Semoga mbaknya segera menyusul.

    Emang bener sih, udah banyak banget novel yang tema dan alurnya seperti itu, tapi gak pernah bosen bacanya, soalnya tiap penulis punya keunikan masing-masing.

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini