Rabu, 06 Februari 2013

Wishful Wednesday (6)

Jumpa lagi di Meme WISHFUL WEDNESDAY!!!

Aturan main:

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Wish saya kali ini..

Karya Laksmi Pamuntjak

Sinopsis:
Dalam epik ini, kisah Amba dan Bhisma dalam Mahabharata bertaut (dan bertabrakan) dengan kisah hidup dua orang Indonesia dengan latar kekerasan tahun 1965.

Amba anak sulung seorang guru di Kadipura, Jawa Tengah. Ia meninggalkan kota kecilnya, belajar sastra Inggris di UGM dan bertunangan dengan Salwa Munir, seorang dosen ilmu pendidikan yang mencintainya. Pada suatu hari di Kediri, ia bertemu dengan Bhisma Rashad, seorang dokter muda lulusan Universitas Leipzig yang bekerja di sebuah rumah sakit.

Percintaan mereka yang intens terputus mendadak di tahun 1965, di tengah ketegangan dan kekerasan politik setelah Peristiwa G30S di Kediri dan Yogya.

Bhisma tiba-tiba hilang---ketika Amba hamil.

Beberapa tahun kemudian, setelah Amba menikah dengan seorang peneliti keturunan Jerman, datang kabar bahwa Bhisma meninggal. Ia meninggal di Pulau Buru.

Rupanya selama itu, sejak sebuah bentrokan di Yogya, Bhisma, dijebloskan dalam tahanan di Jawa, dan sejak akhir 1971 dibuang ke pulau itu, bersama 7000 orang yang dituduh 'komunis' oleh pemerintahan Suharto.

Amba, yang tak pernah berhenti mencintainya, datang ke pulau itu dengan ditemani seorang bekas tapol, seorang lelaki Ambon. Ia berhasil menemukan surat-surat Bhisma yang selama bertahun-tahun ditulisnya untuk dia—tetapi tak pernah dikirimkan, hanya disimpan di bawah sebatang pohon.

Dari surat-surat yang selama bertahun-tahun disembunyikan ini terungkap bukan saja kenangan kuat Bhisma tentang Amba, tetapi juga tentang pelbagai peristiwa—yang kejam dan yang mengharukan—dalam kehidupan para tahanan di kamp Pulau Buru.

Melalui penelitian bertahun-tahun, melalui puluhan interview dan kunjungan ke Pulau Buru, Laksmi menampilkan sejarah Indonesia yang bengis, tetapi justru dengan manusia-manusia yang mencintai. Dalam sepucuk suratnya kepada ayahnya Amba menulis:

Adalah Bapak yang menunjukkan bagaimana Centhini sirna pada malam pengantin... Adalah Bapak yang mengajariku untuk tidak mewarnai duniaku hanya Hitam dan Putih, juga untuk tidak serta-merta menilai dan menghakimi. Hitam adalah warna cahaya. Sirna adalah pertanda kelahiran kembali.

Setelah sebelumnya menginginkan novel Pulang dari Leila S. Chudori, sekarang saya kembali memilih buku berlatar belakang sejarah karya penulis Indonesia sebagai Wishful Wednesday saya.

Dulu, saya suka membaca komik Mahabharata karya R.A. Kosasih dan kisah Amba-Bhisma tentu saya sudah tahu. Ketika melihat novel ini, awalnya saya mengira ini adalah versi modern kisah tragis tersebut. Ternyata, buku ini malah berlatar belakang G 30 S PKI. Berat mungkin (baik cerita, fisik buku, maupun harganya. Ehehe..), namun seorang teman saya mengatakan kalau buku ini sangat bagus. Saya jadi tertarik juga untuk membacanya. Semoga saya bisa memilikinya.

11 komentar:

  1. Balasan
    1. Udah lama aku nggak baca buku model begini. Kebanyakan baca teenlit sama romance. ehehe. Pengen kembali ke selera asal.

      Hapus
  2. Amba itu must read book of the year!

    :p

    walaupun sama2 bahas G30S/PKI, nuansanya beda dari Pulang-nya Leila S. Chudori. Dari buku ini kita bisa tahu Pulau Buru itu kaya apa...

    #eh, ini bukan spoiler kan? :p

    Oh iya, salam kenal yah^^ Newbie nih di dunia blogger buku, lagi sksd sama sini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Dhieta!!! ehehe.. Udah baca ya? Hadooh ngiri.. aku juga pengen baca Pulang.. pengen beli tapi liat timbunan kok ya miris hati ini... tapi pengen beli juga.. duuuh..
      Nggak spoiler lah. Kan emang ada di sinopsisnya tentang pulau Buru itu.

      Hapus
    2. Aaaahhh, emang timbunan itu bikin miris banget. Rasanya pengen cuti aja semingggu trus menyepi ngabisin timbunan hahahaha....

      Ayo dibaca Pulang dan Amba nya... rugi berat kalo ngga baca :D

      Hapus
  3. Fiksi bukan Mbak? duh penasaran.. hmm.. aku baru baca gadis kretek kalau ttg cerita yg berlatar G30S/PKI ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fiksi sih Vin harusnya. ehehehe.. Aku paling apa ya? Ronggeng Dukuh Paruk mungkin. Tapi masih versi sensornya waktu aku baca. Aku juga penasaran setelah temenku bilang bagus. Nyesel deh, padahal pas peluncuran bukunya di Aksara Pacific Place aku ada disitu, tapi aku nggak beli karena nggak tau bukunya tentang apa. nguuuh

      Hapus
  4. wishku minggu ini pulang =D bisa2 ini jadi wish berikutnya deeeh =p

    BalasHapus
  5. Bukunya bagus. :) High recommend 2 novel itu : Amba & Pulang

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya. Dua novel itu aku pengen banget baca.

      Hapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini