Kamis, 08 November 2012

Falling Home

Judul:  Falling Home
Pengarang: Karen White
Tahun Terbit: 2010 / Indonesia 2012
Jumlah Halaman: 613
Penerbit: Ufuk
Harga: Rp. 69.900





Lima belas tahun lalu, Cassie Madison pergi meninggalkan kota kelahirannya, Walton, Georgia, dan pergi ke New York untuk melupakan sakit hatinya. Adiknya, Harriet, yang cantik dan mungil, baru saja merebut pacar Cassie, Joe Warner. Harriet kemudian hamil dan menikah dengan Joe.

Di usianya yang ke-35, Cassie mendapat kabar dari Harriet bahwa ayah mereka tengah sekarat. Mau tak mau, Cassie pun meninggalkan karier suksesnya di dunia advertising dan tunangannya, Andrew, untuk mengunjungi sang ayah.

Kembali ke Walton berarti bertemu kembali dengan orang-orang dari masa lalu Cassie. Harriet dan Joe, Bibi Lucinda, bibi yang mengasuh Cassie dan Harriet setelah ibu mereka meninggal dunia, dan Sam Parker, si kutu buku yang sekarang telah berubah menjadi laki-laki tampan dan seorang dokter. Walau pada awalnya Cassie memperlakukan Harriet dengan dingin, Cassie tidak lagi merasa marah kepada Harriet dan Joe yang kini telah memiliki 5 orang anak. Ia hanya fokus pada kesembuhan ayahnya dan ingin meneruskan hidupnya di New York. Ia merasa Walton bukan lagi rumahnya. Namun, ketika ayah Cassie akhirnya meninggal dan mewariskan rumah keluarganya kepada Cassie, bisakah Cassie kembali ke New York begitu saja?

Apa yang akan Cassie lakukan selanjutnya? Benarkah Walton bukan lagi rumah Cassie?
Sebuah novel drama keluarga yang pertama kali saya baca dari penerbit Ufuk. Baru tahu kalau Ufuk ternyata menerbitkan buku semacam ini juga. Saya kira cuma fantasi dan young adult contemporary aja. Hehe. Drama banget, karena membaca novel ini membuat saya teringat akan film televisi yang sering ditayangkan di Hallmark Channel (yang sekarang jadi Diva Universal) di tivi kabel. Kalau difilmkan sepertinya bagus juga nih.


Inti ceritanya sebenarnya standart dan mungkin sudah banyak yang bisa menebak endingnya seperti apa. Namun bumbu-bumbu yang terdapat di dalamnya justru yang membuat cerita ini jadi lumayan menarik. Gegar budaya yang dialami Cassie dengan warga Walton, pertengkaran Cassie dengan Sam Parker yang sepertinya tidak bisa dihindari dan selalu berakhir dengan kekonyolan yang dilakukan Cassie secara tidak sengaja, lalu ulah keponakan-keponakan Cassie, mengisi 600 lebih halaman buku ini. Menghadirkan kehangatan dan keakraban khas sebuah kota kecil yang masyarakatnya masih saling peduli satu sama lain. Ada juga kisah menyedihkan dan sedikit bumbu misteri dalam buku ini, yang turut memperkuat jalan cerita utama. Membaca buku ini awalnya terasa membosankan, apalagi setelah melihat halamannya yang banyak banget. Makanya saya sempat istirahat sebentar baca buku ini. Namun, semakin jauh membaca, saya semakin tersedot dan tidak bisa berhenti. Cukup seru dan lengkap ceritanya. Beberapa bagian sukses membuat saya tersenyum, beberapa bagian lagi sukses membuat saya menebak-nebak siapa yang melakukan ini dan siapa yang melakukan itu (dan tebakan saya benar semua. Hore!!), lalu beberapa bagian lagi juga sukses membuat mata saya berkaca-kaca.


Sayang, sepertinya penggambaran masyarakat kota besar di novel ini sepertinya terlalu hitam putih. Orang New York, sebagaimana diwakili oleh karakter Cassie dan Andrew, digambarkan sangat individualistis dan bergengsi tinggi. Sepertinya yang ada pada masyarakat kota besar hanyalah hal-hal yang negatif. Padahal, kalau kita menonton, contoh saja ya ini... serial How I Met Your Mother yang bersetting di New York juga, ternyata orang-orang New York juga masih memiliki rasa solidaritas dan kekeluargaan. Di Jakarta juga masih cukup mudah ditemui orang-orang yang peduli pada lingkungan sekitar. Novel ini membuat seakan-akan menjadi warga kota besar dengan segala modernitasnya adalah salah.

Untuk edisi terjemahan Ufuk, menurut saya cukup baik. Kesalahan ketik cukup minimal dan saya suka terjemahannya.

Sebagai penutup, saya menilai novel ini cukup enak dinikmati. Mungkin akan saya rekomendasikan untuk penggemar bacaan dewasa tapi bukan "dewasa" yaaa. Sayang banget nggak ada adegan kipas-kipas disini walau ada juga kisah romantisnya. Novel ini mengingatkan kembali akan arti penting keluarga. Sebuah novel dengan kisah yang hangat. Pas dibaca di musim hujan (Eh?).


4 komentar:

  1. Looks like a nice book. Tapi cover-nya kurang meyakinkan. -,- *tukang nge-judge buku dari cover*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Aku lebih suka cover yang ini: http://www.goodreads.com/book/show/7958192-falling-home

      Aku juga sebenernya nggak terlalu tertarik pas liat covernya, tapi baca sinopsisnya kok penasaran juga. Udah gitu belinya pas diskon. Ya udah deh. Nggak nyesel ternyata.

      Hapus
  2. ak punya bukunya ufuk yang kayak gini, labelnya heart dan kok kayaknya berbau sad ending gitu, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ini ada label heart-nya juga. Baru tau. Biasanya cuma tau Ufuk sebagai penerbit buku2 fantasi. Hehe.
      Judulnya apa Sulis?

      Hapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini