Minggu, 22 Juli 2012

Unearthly

Judul buku: Unearthly (Unearthly #1)
Pengarang: Cynthia Hand
Tahun terbit: 2011/2012 (Indonesia)
Jumlah halaman: 509 halaman
Penerbit: Ufuk
Harga: Rp. 59.900 (beli di JBF Rp. 36.000)



Clara Gardner adalah keturunan malaikat dan setiap keturunan malaikat akan menerima "tujuan"-nya, yaitu alasan mereka diciptakan. Untuk Clara, tujuannya masih belum jelas, hanya berupa penglihatan akan seorang anak lelaki di tengah hutan yang terbakar. Selain memiliki tujuan, Clara juga memiliki kelebihan dibanding manusia biasa. Ia anggun, berkekuatan lebih besar, mudah belajar, dan menguasai berbagai bahasa. Sayang, kelebihannya sebagai manusia tidak diimbangi dengan kelebihan sebagai malaikat. Clara masih tidak bisa terbang dan ia masih sangat buta soal urusan malaikat ini. Setelah mendapat petunjuk bahwa orang dalam penglihatannya tinggal di Wyoming, ibu Clara memutuskan untuk memboyong Clara dan adiknya, Jeffrey untuk pindah dari California ke Wyoming.

Di Jackson Hole High School, Clara akhirnya bertemu cowok yang ada dalam penglihatannya. Ternyata nama cowok itu Christian Prescott dan dia adalah salah satu siswa populer. Clara tahu kalau ia harus mendekati Christian untuk lebih mengerti tujuannya, namun Christian sudah memiliki pacar, Kay. Selain itu, Clara bukan termasuk cewek populer. Ia malah berteman dengan geng tak kasat mata dan bersahabat denganWendy, yang memiliki saudara kembar bernama Tucker, yang selalu menggoda Clara. Selain itu, Clara juga bersahabat dengan gadis pendiam dan misterius, Angela.

Clara dituntut untuk mendekati Christian, namun lagi-lagi Tucker selalu muncul setiap kali Clara berusaha mendekati Christian. Akhirnya, dalam liburan musim panas, Clara malah berpacaran dengan Tucker. Namun apakah itu boleh? Christian adalah tujuannya dan berpacaran dengan Tucker malah akan mengganggu tujuannya. Kemudian, seakan belum cukup dipusingkan dengan urusan tujuan ini, Clara mengetahui bahwa malaikat hitam, atau malaikat yang terbuang, sedang mengincar dirinya.

Bagaimana kelanjutan kisah Clara dan dunia permalaikatannya? Apakah tujuan Clara sebenarnya?


Novel ini sebenarnya saya beli tanpa rencana. Saya bahkan tidak mengetahui keberadaan novel ini sampai ketika JBF, ketika saya ingin membeli novel Demonglass di stand Ufuk, mas-mas standnya membujuk saya membeli novel ini.

Reka ulang percakapan saya dengan mas-mas Ufuk:
"Bagus lho mbak ceritanya. Masih baru juga. Masih fresh dari percetakan!!" *rayuan gombal, kamu, mas!!*
"Ah, pasti jelek nih ceritanya! Kalo emang masih fresh dari percetakan ngapain udah dijual setengah harga begini??" *calon pembeli nyolot*
"Justru itu, kita kan baik mbak sama pelanggan kita. Jadi buku baru juga kita diskon. Ayo mbak beli aja, nggak nyesel deh!"
"...." *mulai terbujuk. Ah saya lemah iman sekali..*
 Akhirnya saya keluar dari stand Ufuk dengan membawa dua buku di kantong plastik, Demonglass dan Unearthly. Yak, Ufuk, mas-mas penjaga standnya layak naik gaji nih sepertinya.. Hehe...
Setelah membaca novelnya, saya merasa sangat berterima kasih pada mas-mas Ufuk tadi. Menurut saya, serial Unearthly ini layak dikoleksi. Ceritanya mengalir lancar dan menyenangkan untuk dinikmati. Kita akan dibawa mengikuti pemikiran Clara yang baru belajar mengenai banyak hal baru dalam hidupnya. Bukan saja kini kekuatan malaikatnya semakin meningkat (dengan mendapatkan pengelihatan), ia pun harus beradaptasi di lingkungan baru dan pergaulan baru (termasuk cowok baru!). Bukan hal yang mudah bahkan bagi seorang malaikat pun untuk menghadapi hal ini. Untungnya, Clara punya kepribadian yang menyenangkan dan mau belajar. Mengenai konflik utama cerita ini, karena merupakan buku pertama, konflik utamanya belum jelas. Buku ini lebih merupakan perkenalan tokoh-tokoh dan dunia malaikat. Jangan dulu berharap menemukan banyak adegan action disini. Namun, buku ini cukup menjanjikan konflik yang menarik untuk diikuti. Tunggu saja buku-buku selanjutnya, Hallowed dan Boundless diterjemahkan di Indonesia.

Kekuatan lain buku ini, yang membuat saya menikmati membaca buku ini, adalah penggambaran detail Wyoming sebagai setting novel. Mungkin karena pengarangnya berasal dari Wyoming juga. Saya sangat menyukai cara pengarang menjelaskan setiap tempat yang didatangi Clara. Sepertinya saya bisa mengkhayal berdiri diantara pohon-pohon tinggi diatas pegunungan tertutup salju. Rasanya menyenangkan dan membuat saya ingin pergi ke sana untuk memancing atau cross country.

Mengenai buku terjemahan Indonesianya, saya rasa buku ini lebih memuaskan dibanding buku-buku terjemahan yang pernah saya beli sebelumnya. Typo error-nya sedikit dan jarang sekali muncul. Hanya ada 2 di awal dan beberapa di akhir buku, seingat saya. Penerjemahannya juga baik dan tidak menimbulkan keanehan. Satu yang mengganjal mungkin hanya kata "sompret" yang digunakan untuk menerjemahkan kekagetan Tucker di halaman 405. Sepertinya pemilihan kata itu agak aneh untuk novel terjemahan. Jangankan novel terjemahan, percakapan orang Indonesia sehari-hari pun saya rasa jarang menggunakan kata "sompret" tersebut. Tapi selain itu sih saya tidak menemukan masalah lagi. Masalah yang lumayan mengganggu justru ada pada cover. Pertama, penulisan nama pengarang, Cynthia Hand, yang salah menjadi Chynthia Hand. Kedua, latar belakang berupa gedung-gedung hancur sangat tidak sinkron dengan cerita novel yang bersetting pegunungan dan hutan. Padahal, cover asli novel ini juga berlatar belakang pepohonan. Ketiga, tulisan Unearthly berupa glitter silver ternyata mudah hilang dan rusak. Akibatnya, setelah selesai membaca, judul bukunya berubah dari berwarna silver berglitter menjadi hitam. Untuk novel kedua dan ketiganya, mungkin hal ini bisa diperbaiki.

Akhir kata, walau memiliki beberapa hal yang perlu diperbaiki, saya sangat menyukai buku ini dan sangat berminat untuk mengoleksinya. Semoga edisi terjemahan buku-buku lanjutannya bisa segera terbit tidak lama sejak versi aslinya terbit.

Recommended untuk pecinta fiksi fantasi remaja atau pembaca yang baru coba-coba baca fiksi fantasi remaja. Kisah ini cukup mudah dimengerti karena setiap istilah tentang malaikat dilengkapi dengan penjelasan yang memadai.

17 komentar:

  1. Wah seri ya ternyata. Padahal aku uda kebelet aja pengen baca..

    Tapi aku selalu nyoba nunggu serialnya terbit semuanya dulu kalo bisa, biar ga kepo :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga biasanya gitu. Dan terus terang, karena dibeli tanpa rencana, aku jg ga tau ini seri. Yng penting diskon. Ahahahahaha!

      Hapus
  2. Sepertinya Ufuk sering banget nerbitin buku ttg Malaikat, ya Mbak? *nglirik The Mortal Instrumen dkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini sih sebenernya karena tren cerita fantasi di luar emang lagi ke malaikat. Dulu kan vampir, trus malaikat, yang akan datang denger-denger jadi putri duyung. hehe.

      Hapus
    2. Bukannya yang ngetren akhir-akhir ini yang temanya dystopia ya mbak?

      Putri duyung? wah,wah, bakal kayak apa ya :))

      Hapus
    3. Dystopia juga trend, tapi maksudnya disini yang bergenre fantasi dengan tokoh-tokoh imajinatif kayak vampir, penyihir, malaikat, dll. Kalo dystopia kan tokoh2nya manusia biasa tapi settingnya masa depan yang hancur. Bikin parno aja. huhu...
      Hihi mari kita lihat ceritanya nanti. moga2 seru untuk dinikmati.

      Hapus
  3. Hohoho, udah baca Unearthly. Tema nephilim akhir-akhir ini lagi ngetren. HALO juga kayaknya keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya emang. Sejak Hush, Hush ya kayaknya? Tapi Unearthly aku lebih suka dibanding Hush, Hush mungkin karena tokoh utamanya lebih cerewet kali ya. Jadi lebih seru. Aku juga pengen baca Halo, tapi ga tau kapan. Lagi mau baca tumpukan buku di rumah dulu. Hehe

      Hapus
    2. kalo menurutku Hush, Hush bagusnya di misterinya. klo Unearthly lebih 'normal' ceritanya,lebih ke kehidupan sehari-hari, jadi bacanya santai & enak XD
      Mortal Instruments masuk kategori malaikat juga gak ya?

      Hapus
    3. aku belum baca Mortal Instruments. Ehehe

      Hapus
  4. fantasi itu seru, ya. walau dinalar rasanya aneh, malikat tapi tidak bisa terbang. akhirnya malah terjun jadi manusia, bertemu lelaki dan jatuh cinta (?). tapi ... kata orang kalau terlalu sering baca fantasi, gak bagus, sebab jauh dari realita dunia yang 'keras'

    BalasHapus
  5. Sejak hush hush, Ufuk keranjingan nerbitin tokoh malaikat. Agak gak terlalu suka sih, tokoh "malaikat" jadi sampai sekarang baru sekali baca buku yang ngambil nama "malaikat", bukunya Dan Brown "Malaikat & Iblis" *gak nyambung*

    BalasHapus
  6. Sayangnya seri, ya. Buku terjemahan kebanyakan seri, sih. Lama-lama males ngumpulinnya. *efek ga sabar nunggu buku selanjutnya*

    BalasHapus
  7. Aku link dari blogku ya.... ^_^

    BalasHapus
  8. Sempet baca ini tapi ga sampe selesai.... ::(

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini