Minggu, 22 April 2012

So, I Married the Anti-Fan

Judul buku: So, I Married the Anti-Fan
Pengarang:Kim Eun Jeong
Tahun terbit: 2010/2012
Jumlah halaman: 543 halaman
Penerbit: Penerbit Haru
Harga: Rp. 60.000 (bookoopedia)


Geun Yong memang sial. Tak sengaja memergoki Hu Joon tengah berbuat kasar pada wanita kemudian tak sengaja (lagi) memuntahi sepatu dan mobil Hu Joon dalam suatu pesta peresmian bar baru milik seorang artis, JJ, berbuntut pemecatannya dari kantor tempatnya bekerja. Selain itu, ia juga diusir dari officetel-nya karena tidak sanggup membayar tunggakan tagihan. Geun Yong percaya Hu Joon lah penyebab pemecatannya sebagai wartawan karena pada saat setelah insiden itu, kantornya memang memiliki rencana untuk mengadakan liputan khusus dengan Hu Joon. Maka ia bertekad meminta pertanggungjawaban Hu Joon dengan demo seorang diri di depan kantor manajemen artis Hu Joon.

Hu Joon adalah artis terkenal dengan banyak fans loyal. Sayang, karena kondisi yang demikian, hidupnya selalu terkekang. Semua yang ia lakukan harus baik di mata publik. Oleh karena itu, ia membiarkan cinta pertamanya pergi bersama orang yang ia benci, walau wanita itu selalu terbayang-bayang di hati dan pikirannya.

Gara-gara insiden pengeroyokan yang menimpa Geun Yong ketika berdemo seorang diri diantara kumpulan fans Hu Joon, Geun Yong menjadi terkenal sebagai Antifan dari Hu Joon. Ia makin dibenci dan dicaci maki masyarakat Korea namun di lain pihak, keterkenalannya membuat Geun Yong mendapat tawaran untuk membintangi suatu reality show dimana ia akan hidup bersama dengan Hu Joon dan menjadi manajernya, yaitu So I Married the Antifan. Karena keadaan keuangan yang semakin cekak, Geun Yong pun menyanggupinya, membuatnya dikenal sebagai Manajer An alias Manajer Antifan. Kehidupan sebagai manajer yang selalu disorot kamera dan dipelototi ribuan pasang mata fan Hu Joon tidak mudah, apalagi ketika kemudian ia mendapati kalau sosok Hu Joon ternyata tidaklah sebaik yang biasa ditampilkan di layar kaca. Hu Joon benar-benar merusak kewarasan Geun Yong.

Namun, apakah Hu Joon benar-benar sejahat itu? Siapa wanita yang dikasari Hu Joon di awal cerita? Akankah Geun Yong dan Hu Joon tetap bermusuhan? Apakah acara So I Married the Antifan akan sukses? Silahkan baca lanjutannya sendiri ya.


Novel ini adalah novel karya penulis Korea yang pertama kali saya baca. Walau sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sepertinya penerjemah (Putu Pramania Adnyana) tidak ingin menghilangkan kesan Korea yang ada dalam novel ini, sehingga saya sebagai pembaca pun dapat merasakan feel Korea selama membaca novel ini. Selama membaca novel ini, saya membayangkan kalau suara dan cara bicara Hu Joon seperti suara dan cara bicara tokoh Yong Jae (diperankan oleh Rain) dalam serial Full House versi dubber Indonesia.


Banyak penulisan yang tidak pernah saya temukan dalam novel-novel terjemahan lain yang sebenarnya agak aneh dan saya tidak tahu apakah penulisan ini benar atau tidak sesuai penulisan bahasa Indonesia tapi berhasil menggambarkan kekhasan Korea, misalnya penggunaan tanda "~" dalam "Kyaa~aa" atau "Hu Joon oppa~" yang membuat pembaca (baca: saya) bisa mengetahui adanya irama dalam perkataan itu. Khas Korea banget kan? Lalu penggunaan tanda koma di tengah kalimat yang sebenarnya tidak perlu seperti pada kalimat "Kalau kimchi, ada tidak?" yang sebenarnya bisa ditulis "kalau kimchi ada tidak?" namun penggunaan tanda koma tersebut justru membuat kalimat itu terdengar sangat Korea dengan adanya jeda yang dihasilkan dari tanda koma tersebut. Jika sering menonton acara-acara Korea, pasti kalian akan mengerti maksud saya.Untuk pembaca yang belum pernah atau jarang menonton acara Korea, saya tidak tahu apakah ini akan menimbulkan kesulitan dalam membaca atau tidak.

Mengenai jalan cerita, sebenarnya menurut saya kurang greget karena kurang sekali adegan perseteruan antara Geun Yong dengan Hu Joon, antara Antifan dengan artis yang di-anti-kan. Yang saya tangkap dari acara reality show ini malah lebih ke bagaimana bila orang biasa tiba-tiba didaulat menjadi manajer artis terkenal. Habis, kebencian Geun Yong terhadap Hu Joon sangat tidak kentara. Dan saya sendiri merasa kalau sebenarnya Geun Yong tidak layak disebut sebagai Antifan. Antifan yang saya tahu selalu mengikuti gerak-gerik artis yang menjadi anti-nya dan selalu memberikan kritik akan setiap pekerjaan artis tersebut. Namun Geun Yong tidak pernah mengkritik pekerjaan Hu Joon. Geun Yong didaulat sebagai Antifan hanya karena ia sekali saja melihat Hu Joon menyakiti wanita. Apakah itu layak disebut sebagai Antifan? Satu lagi, kenapa judulnya So, I Married the Antifan? Tidak ada adegan pernikahan sama sekali dalam reality show itu. Acara ini benar-benar berbeda dengan reality show We Got Married. Untungnya, konflik yang diangkat seputar masa lalu Hu Joon cukup seru dan perkembangan hubungan Hu Joon dengan Geun Yong juga cukup terasa.

Hal yang paling saya suka dari novel ini adalah adanya percakapan-percakapan blak-blakan (dan cenderung kasar) yang kocak khas Korea yang bertebaran dimana-mana. Salah satu contoh yang kebetulan saya ingat halamannya adalah pada halaman 320, ketika Hu Joon dan Geun Yong berkunjung ke rumah Geun Yong dan ibu Geun Yong malah memukuli Hu Joon dengan sapu karena kesal Hu Joon telah membuat anaknya menderita:
"Ibu, sekarang kita dalam masalah. Ibu tahu tidak berapa harga badan orang itu?" Geun Yong mengomel kepada ibunya sambil membantu menyiapkan makan malam.
"Lebih mahal dari anjing kesayangan tetangga depan rumah? Kalau begitu dia pasti seperti sapi Korea," ibunya yang sedang memasak nasi menjawab dengan asal.
Lalu quote yang ada di awal tiap bab juga kerap membuat saya tersenyum, misalnya:
... Cemburu itu seperti melon. Tidak ada nutrisinya...
Sebagai penutup, saya tidak bisa mengatakan kalau saya puas membaca novel ini walau tidak bisa mengatakan kalau novel ini jelek juga. Yang pasti novel ini menawarkan sesuatu yang baru, yaitu gaya penulisan cerita khas Korea yang tidak bisa ditemukan dari membaca novel bersetting Korea karangan pengarang Indonesia. Untuk penikmat kebudayaan Korea (terutama pecinta K-drama), novel ini bisa dibaca untuk lebih mendekatkan diri pada kecintaanmu. Namun untuk yang asing soal kebudayaan Korea, mungkin kalian akan terkaget-kaget atau nggak nyambung dengan banyak hal yang ada di novel ini.

Recommended for Korean lovers, especially K-drama lovers..

------------------------------------------ooo------------------------------------------
Buku ini bisa kamu dapatkan disini: Link Bookoopedia
Selanjutnya, tongkat estafet kuserahkan pada temanku di blognya, http://ellegoesnerd.blogspot.com

16 komentar:

  1. Sekarang banyak buku dari pengarang Korea yang diterjemahkan di Indonesia ya. *tapi belum tertarik buat bacaa.. huwouwoo.. >_<

    Eh tapi . ..."Cemburu itu seperti melon. Tidak ada nutrisinya..."<--Melon itu ada nutrisinyaaaa T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha setuju ttg "melon"-nya..
      wktu baca yg bagian itu jg berasa agk aneh... :DD

      Hapus
    2. mwahahaha.. iya sih. Aku sendiri kalo lagi panas dalem disuruh mamaku makan melon banyak2..
      Tapi mungkin di Korea ungkapan itu biasa. Nggak tau juga sih. Emang di buku ini banyak ungkapan-ungkapan "aneh" yang aku nggak ngerti sebenernya maksud jelasnya apa tapi malah bikin ketawa saking "aneh"nya buat orang Indonesia.

      Iya skarang banyak novel penulis Korea diterjemahkan atau novel pengarang Indonesia bersetting Korea. Kayaknya emang lagi trend.

      Hapus
  2. Eeeeeep! kok estafetnya ke ane? Ntar aku nglempar ke mana coba? XD
    Okeh2...kalo gt aku review Practice Makes Perfect aja deh,di indoin :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... ke siapa ya? emang Cha ga ada friend blogger buku Indonesia lagi? kenalan aja sama anak BBI *tunjuk2 dua nama yang komen diatas* hihi

      Hapus
  3. ini novel korea ya =_______=

    penerbit haru itu cuma nerbitin novel-novel setting korea aja?

    BalasHapus
  4. Bukannya Geun Yong diusir dari officetelnya karena officetelnya udah dijual sma orangtuanya yaa?

    BalasHapus
  5. keren banget menejer an pokoknya keren polllllllllllllllllllllll

    BalasHapus
  6. Salah satu yg aku sering banget susah baca novel2 korea adalah mengingat nama2 mereka.... ::D

    BalasHapus
  7. Baca bukunya nggak nyesel deh, padahal sebelumnya aku nggak terlalu suka banget sama Korea. Nemu bukunya di Gramedia, banyak yang kasih rating tinggi, dan akhirnya memutuskan pinjam saja *pinjam lebih baik :D* Dan, woow, walau agak sedikit bingung menghafal nama-nama tokohnya, tapi ceritanya seru. Ada lucunya, ketawanya, bingungnya, bahkan sampai nangis unyu gegara buku ini.Recommended nih buat teman-teman yang suka atau bahkan belum suka Korea, pasti bakal nyandu. Aku juga gitu, dari awalnya buku, eh malah nyandu ke dramanya. Hahah...

    BalasHapus
  8. Novel terjemahan dari korea itu sebenarnya manis, Tp sayang, kadang konfliknya itu ga begitu kerasa....manis doang kayak lolipop..hehe

    BalasHapus
  9. Selama ini aku sukaaa bgt nonton k-drama ato k-cinema, dan aku selalu suka. Kalau membaca novel atau buku karya penulis sana? Nah ini dia.. kesannya jauh lebih enak visualisasinya lewat film ato drama.. tp untuk buku yg satu ini emang penasaran bgt, habis rame gt di twitter :)

    BalasHapus
  10. AKu suka K-Drama jadi aku yakin setelah baca novel ini aku juga bakal suka juga dengan K-novel nya :D

    BalasHapus
  11. Ada kabar kalo novel ini akan di drama kan... aku nyari ebook dan epub atau sejenisnya belum beredar di internet... tapi.. baca review nya ini... kayaknya bakalan keren!!

    BalasHapus
  12. Novel ini udh difilmkan. Pemrannya Chanyeol EXO n Seohyun SNSD tp blum thu rilis ny kpn.
    Sinopsis drama korea bsa baca dsni drama-piece.blogspot.com

    BalasHapus
  13. Sekaramg Film nya udah tayang. Karena gue exo-L jadi curious bgt ama ni novel. Gue pengen baca novlnya dulu sblm liat filmnya (pengennya). Soalnya agak gimana gitu ama pmeran cewe.nya, hehe but it's okay. Gua bakal dukung ceye trus. (Btw ceye kissing T_T)

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini