Kamis, 01 Maret 2012

The Beekeeper's Apprentice (Gadis Sherlock Holmes)

Judul buku: The Beekeeper's Apprentice (Gadis Sherlock Holmes)
Pengarang: Laurie R. King
Tahun terbit: 1994/2011 (Indonesia)
Jumlah halaman: 425 halaman
Penerbit: Qanita
Harga beli: Rp. 59.000,- disc 15% di bukabuku jadi Rp. 50.150,-





Murid Magang Sherlock Holmes

Mary Russell adalah seorang anak perempuan yatim piatu yang kebetulan tinggal bertetangga dengan Sherlock Holmes tua di Sussex. Holmes, yang sudah berumur hampir 60 tahun, sudah pensiun dan meninggalkan London. Ia memilih tinggal di pedesaan Sussex untuk bereksperimen. Nah, ketika pertama kali bertemu Mary Russell (yang kemudian selalu dipanggil Russell), ia sedang mengecat badan lebah. Komentar Russell, yang berdasarkan pengamatan singkat langsung tahu apa yang sedang dilakukan Holmes, langsung membuat Holmes terkejut. Kepintaran Russell membuat Holmes gatal ingin mengajari anak perempuan itu segala keahliannya. Russell pun segera menjadi murid magang Sherlock Holmes.
Tiga tahun kemudian, Russell berkuliah di Oxford dan mengambil jurusan teologi sambil sesekali pulang untuk belajar pada Holmes. Dalam satu liburan semesternya, Russell membantu Holmes memecahkan kasus penculikan anak perempuan senator dari Amerika Serikat. Siapa sangka, keterlibatan Russell dalam kasus itu berbuntut panjang. Anak perempuan senator memang berhasil diselamatkan, namun dalang dari penculikan dan motif dibaliknya tidak terungkap. Semuanya tertutup rapi. Sampai kemudian Holmes datang ke asrama Russell dengan menyamar untuk mengabarkan kalau ada yang menaruh bom di pintu kamar Russell. Sebelumnya malah satu bom sudah meledak di rumah Holmes dan membuat Holmes cedera cukup parah. Russell kini akhirnya terlibat dalam satu kasus serius yang bukan hanya menegangkan tapi juga membahayakan nyawanya, bersama sang guru: Sherlock Holmes.

Antara Sir Arthur Conan Doyle dan Guy Ritchie
Membaca buku tentang Sherlock Holmes benar-benar membangkitkan kenangan masa-masa SMP dulu, pas saya dan teman-teman lagi getol-getolnya membaca novel-novel kumpulan kasus Sherlock Holmes. Walau sekarang ingatan tentang kasus-kasusnya sudah samar-samar (karena saya bukan Conan Edogawa yang benar-benar maniak Holmes), saya masih ingat karakter Holmes menurut Sir Arthur Conan Doyle itu. Seingat saya, dulu itu Holmes sangat kaku, serius, dingin, dan agak sengak. Semua kasusnya diceritakan dari sudut pandang sahabatnya, Watson, dengan gaya penceritaan yang agak monoton karena Watson ini juga karakternya serius banget. Lalu beberapa tahun lalu di bioskop muncul film Sherlock Holmes yang dibintangi Robert Downey Jr dan Jude Law dan disutradarai Guy Ritchie. Gambaran Holmes di film ini benar-benar berbeda jauh dari gambaran novelnya. Di film tersebut, Holmes muncul sebagai karakter yang ceria, sangat gegabah, dan "Jackie Chan" banget alias jago mix and match bela diri. Sempat membuat saya bengong juga di bioskop. Sejak kapan karakter Sherlock Holmes jadi se-"liar" ini?  Naaah, di buku ini, muncul gambaran Holmes yang diantara keduanya: Holmes yang saya kenal sejak dulu namun lebih "hidup" dari yang dulu.

Laurie R. King, dalam bagian Pendahuluan: Surat Mary, menjelaskan adanya perbedaan sifat Holmes antara buku Doyle dengan buku ini dikarenakan perbedaan tokoh yang menceritakannya. Watson (si Pencerita di buku-buku karangan Doyle) memang sahabat Holmes, namun ia tidak pernah benar-benar menjadi "partner" Holmes karena ia tidak sepintar Holmes. Holmes bahkan cenderung memandang rendah Watson yang seringkali tidak bisa mengikuti jalan pikiran Holmes dan harus dijelaskan panjang lebar dulu mengenai berbagai hal. Berbeda dengan Russell (si Pencerita di buku The Beekeeper's Apprentice). Ia adalah benar-benar partner Holmes, orang yang mengerti jalan pikiran Holmes, punya kepintaran yang sama, dan punya semangat yang sama. Oleh karena itu, di novel ini pembaca akan menemukan Holmes lebih banyak mengeluarkan isi pikirannya kepada Russell dan Russell sanggup menangkap dan menceritakannya kembali kepada pembaca.
Mengenai jalan cerita, banyak adegan action di novel ini walau Holmes masih tetap digambarkan sebagai pribadi yang kaku, berharga diri tinggi (yang benar-benar terluka ketika mendapati Russell berhasil menemukan petunjuk yang luput dari perhatiannya), dan seenaknya. Ada rangkaian bom, penembakan, dan juga penyamaran. Disinilah terasa kemiripan karakter Holmes dengan yang di film Guy Ritchie.
Kehadiran Russell sendiri sebagai si Pencerita sekaligus tokoh utama juga menambah asyik jalan cerita. Russell benar-benar wanita muda yang tangguh. Ia tidak pikir panjang untuk merelakan tulang-tulang telapak kakinya retak menghantam kaki tempat tidur demi menyelamatkan seorang anak. Ia jago memanjat pohon dan kerap disuruh Holmes memanjat untuk sekedar mengintai atau mencari petunjuk di atas pohon. Ia tidak mengeluh ketika harus menyamar dan berhari-hari tampil kotor. Dan ia benar-benar menyayangi dan menghormati Holmes. Intinya, Russell benar-benar partner yang sepadan dengan Holmes. Memang, pada akhirnya Russell akan menjadi istri Holmes (aslinya, serial Mary Russell-Sherlock Holmes ini sudah ada 11 jilid lho, dan dia sudah menikah dengan Holmes di jilid-jilid awal. Sayang yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia baru jilid pertamanya). Memang hanya dia yang pantas menjadi istri Holmes deh kayaknya...
Membaca novel ini sungguh memberikan keasyikan karena jalinan ceritanya yang intens dan menegangkan. Pembaca akan terus dibawa untuk menebak-nebak arah kasus yang sebenarnya sambil terus menikmati petualangan Holmes-Russell. Memang mungkin akan lebih terasa kalau pembaca sudah mengetahui kisah-kisah Sherlock Holmes sebelumnya, baik lewat novel maupun film. Namun saya rasa yang belum pernah tahu Sherlock Holmes juga bisa menikmatinya kok. Deskripsi yang diberikan Laurie R. King sangat jelas dan terperinci. Saya suka sekali dengan buku ini dan menikmati membaca tiap halamannya. Saya sangat menunggu buku keduanya nih. Ayo dong diterbitkan!! 

RECOMMENDED!!!!

6 komentar:

  1. huaaa! HARUS PUNYA!!

    sungguh, awlnya aku lumayan bete ngeliat buku2 yg terkesan dompleng nama sherlock holmes, tpi liat ni review yg bikin ngiler mau deh beli

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe. Saya juga awalnya agak ragu buat beli bukunya, tapi pas tau kalau di luar sana aslinya sudah terbit sampai 11 jilid, wah, pasti ini buku yang wajib dibaca nih. Dan bener, puas banget bacanya. Ayo ayo dibeli dibeli!! hehehe..

      Hapus
  2. HUAAAAAAAAAAA...
    Ternyata ini kisah ada hubungannya sama Holmes.. >_< *mauuuuuuuu

    BalasHapus
  3. Huaa.. baca review ini bikin mupeng pengen baca bukunya, udah beberapa kali ngeliat di toko buku tapi selalu maju mundur pas mau ke kasir, hahaha :D

    BalasHapus
  4. Sejak pertama kali liat buku ini di toko buku udah mupeng bangeeeettt... tapi aku bertekad ga mau baca/beli sebelum aku menamatkan Sherlock Holmes-nya Conan Doyle. Cambuk buat diri sendiri juga.
    Wait!
    Holmes nikah dengan Russell?? selisih berapa tahun tuh usianya? hhmmm...

    BalasHapus
  5. wah yg unik ketika saya membaca arahan watson ttg sahabatnya si holmes itu, justru yg tergambar sangat amat mirip dgn tokoh holmes arahan guy ritchie,hehe..
    so ketika nyimak pilemnya,langsung ngerasa puas banget :D

    BalasHapus

Berikan pendapatmu mengenai post yang kamu baca di sini